Ijin pt.2

5.3K 787 8
                                    

"Selamat pagi Tuan!"

"Ya!" Taehyung berteriak dan hampir saja terjungkal dari ranjangnya. Jungkook tiba-tiba sudah ada di depannya saat dia membuka mata. "Kenapa kau tiba-tiba muncul begitu sih! Jika aku jatuh ke bawah bagaimana!"

"Tapi jatuh kan memang ke bawah!" Jungkook tertawa lalu menarik ujung hidung Taehyung. "Cepat mandi agar tidak terlambat ke sekolah!"

Taehyung mendengus kesal. Dia menyibak selimutnya dengan kasar. Berjalan gontai ke kamar mandi. Setelah 10 menit dia keluar dan berganti dengan seragam sekolahnya. Tapi dia merasa ada yang ganjal. Dia menengok ke belakang, ke arah ranjangnya. Di sana pengawal pribadinya sedang memperhatikan dirinya.

"Kau mau mengintip ya!" Taehyung segera menutup kembali tubuh bagian atasnya dengan handuk.

"Kan kau yang memberikannya secara cuma-cuma padaku."

"Sialan!" Taehyung segera menyambar seragamnya dan kembali masuk ke dalam kamar mandi membuat Jungkook tertawa.

"Padahal kan dia bisa memintaku untuk pergi."

-

Jungkook berjalan di samping Taehyung. Menemani pemuda blonde itu dalam perjalanan ke sekolah. Dia sangat siaga dengan sekelilingnya. Karena Jungkook bisa melihat semuanya. Banyak makhluk dengan tatapan kelaparan menatap Taehyung. Jungkook tak tau, Taehyung dapat melihatnya atau tidak. Tapi ini mengganggu Jungkook.

"Taehyung?"

"Ya?"

"Kau bisa melihat mereka?"

"Jika tidak menampakkan diri aku tidak lihat. Tapi aku merasakan mereka di sini dan mungkin mengawasiku."

"Taehyung?"

"Hm?" Taehyung menoleh ke samping kanannya dan mendapati raut wajah Jungkook yang terkesan sangat serius.

"Kau mau menerima atau tidak, aku akan selalu berada di sisimu." Jungkook menautkan jari-jarinya pada jemari Taehyung.

Taehyung membiarkan saja genggaman Jungkook. Dia tidak merasakan dingin pada kulit Jungkook, justru tangan yang lebih besar darinya ini terasa hangat. "Iya aku tau. karena kau pengawalku."

"Ya kau benar Tuan." Seketika ada rasa sesak di dalam dada Jungkook. "Ayo kita percepat langkah kita!"

-

"Kenapa kau memilih duduk di belakang?" Jungkook mengikuti Taehyung yang sudah duduk manis di kelasnya. Dia ikut duduk di kursi kosong sebelah Taehyung. "Dan sendirian pula?"

Taehyung mengeluarkan buku pelajarannya. "Aku lebih suka duduk di sini."

"Jangan bilang kau dijauhi teman temanmu?" Jungkook memiringkan kepalanya agar dapat melihat wajah Taehyung dengan jelas.

"Tidak kok!" Taehyung membuka buku tulis bagian belakang. Dan menggambar sesuatu.

"Kau suka menggambar?" Taehyung mengangguk menanggapi pertanyaan Jungkook. "Coba gambar aku!"

"Aku tidak bisa menggambar benda hidup."

"Kalau begitu gambar telapak tanganku saja nih!" Jungkook meletakkan telapak tangan kirinya ke atas kertas kosong itu.

Taehyung mendengus kesal. "Ini bukan menggambar namanya bodoh, tapi mencetak telapak tangan!" Selanjutnya dia tertawa yang membuat Jungkook ikut tertawa.

"Kalau begitu mulai sekarang aku adalah teman sebangkumu. Bagaimana?"

Taehyung menoleh menatap Jungkook yang tengah menyunggingkan senyum padanya. Dia ikut tersenyum. Taehyung tak ingat pernah ada yang menawarinya untuk menjadi teman sebangkunya atau tidak. Yang dia tau dia sering menawari tapi pasti tidak akan bertahan lama karena teman temannya akan menganggapnya aneh atau gila. Jadi dia lebih suka duduk sendiri dan memilih bagian belakang. Lagipula dari sini Taehyung dapat mengamati semuanya.

"Ya, jadilah teman sebangkuku."

NILA 3-0 || KookV ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang