Penghuni baru

4.1K 610 10
                                    

Seokjin membukakan pintu rumah dan melihat ada tiga orang lelaki yang sudah berdiri di depannya. Salah satunya dia kenal. Masing masing dari mereka membawa koper. Seokjin menatap Jungkook. "Ada apa ini?"

Jungkook tersenyum. "Aku dengar dari Taehyung kemarin kalau di sini masih menerima orang. Jadi bolehkah kami ikut menyewa di sini hyung?"

"Ah itu ya." Seokjin mengusap tengkuknya. "Jadi kalian-"

"Jungkook!" Panggil Taehyung yang sudah berada di belakang Seokjin. Dia menatap kedua orang di sebelah Jungkook. "Siapa mereka?"

"Oh. Mereka ini hyungku."

"Kau punya- ah ayo masuk saja!" Taehyung segera menarik lengan Jungkook untuk masuk ke dalam rumah. Yang lain pun mengikuti mereka.

Taehyung sebenarnya curiga pada kedua orang yang bersama Jungkook. Selain itu ada rasa familier saat melihat mereka.

"Eh ada tamu?" Jimin menampilkan senyumannya. Dia baru saja keluar dari kamar mandi. Untung saja dia sudah memakai pakaian lengkap. Handuk masih dia sampirkan di pundak.

"Mereka akan tinggal bersama kita Jim."

Jimin mendekat pada Taehyung. Dia berbisik. "Mereka bertiga? Apa akan tidur satu kamar?"

"Kau tidur bersama Hosoek. Kamar mu kan luas bisa untuk dua orang."

"Aku tidak mau hyung!" Hosoek ikut bersuara. "Jika aku tidur bersama Jimin nanti aku akan susah tidur karena dia mengajak cerita sampai mulutnya berbusa."

"Hosoek hyung! Aku tidak seperti itu!"

"Bagaimana jika adik-adikku ini tidur bersama. Dan kau-" Yoongi menunjuk Jimin. "Tidur bersamaku."

Semua orang terkejut mendengar perkataan Yoongi barusan. Apalagi Jimin. Dia jadi merinding.

Jimin tertawa kikuk. "Ah kalau begitu aku akan tidur dengan Taehyung saja. Iya kan, Tae?"

"A-aku?" Taehyung melirik ke arah Jungkook. Jika ada yang tidur bersama nya, dia pasti tidak akan leluasa jika ingin memanggil ataupun bertemu Jungkook. Apalagi dia akan tidur dengan Jimin. Bisa saja nanti Jimin tahu jika dia punya simpanan baru. Sesosok jin lagi yang jadi simpanan nya.

Seokjin berdeham. "Aku akan membantumu berberes Jim. Kau tidur bersamaku saja."

"Ah baiklah. Aku permisi."

Jimin pergi lebih dulu meninggalkan yang lain. Ini alasan yang bagus juga agar dia bisa kabur. Jujur saja dia takut melihat lelaki pucat yang sedari tadi menatapnya seperti ingin memakan Jimin saja.

"Hei kita belum berkenalan! Aku Hosoek."

"Iya. Aku Namjoon."

"Aku Yoongi."

"Ayo kita duduk dulu dan mengobrol!"

Mereka bertiga mengangguk dan mengikuti Hosoek untuk duduk di ruang tamu tapi Taehyung segera menarik lengan Jungkook.

"Aku ingin bicara sebentar!" Bisik Taehyung di telinga Jungkook.

Jungkook mengangguk dan mengikuti Taehyung ke kamarnya.

"Siapa mereka?"

"Hyungku."

"Kau bohong!"

"Tidak. Mereka hyungku."

"Apa aku perlu tanya pada kerajaan?"

Jungkook diam. Pasti Taehyung ini akan tau siapa dua makhluk yang dia sebut sebagai hyungnya itu.

"Jika mereka hyungmu pasti akan memiliki aura sama sepertimu. Tapi aku tidak merasakannya. Bahkan aku merasa mereka bukan dari bangsamu."

Jungkook mengusap tengkuknya. Sepertinya memang tidak mungkin untuk berbohong dengan tuannya ini.

"Iya. Mereka siluman di pohon depan rumahmu."

"Ah pantas saja aku seperti pernah melihat mereka. Jadi kenapa mereka bersama mu?"

"Yah tidak ada alasan khusus. Hanya perjanjian kecil saja."

Dahi Taehyung mengernyit. "Perjanjian?"

"Untuk menjagamu." Jungkook tersenyum. "Kami akan menjagamu Kim Taehyung."

"Mereka?"

Jungkook mengangguk. "Lebih baik sekarang kita bergabung dengan mereka di depan. Jika mereka ditanyai macam macam nanti Hosoek hyung bisa curiga.

"Iya. Ayo!"

Keduanya keluar untuk menemui para penghuni baru di rumah ini. Sejujurnya Taehyung masih curiga terhadap kedua siluman itu. Karena ulah kedua siluman itu Taehyung menjadi ceroboh dan Jimin menjadi korban. Dia tak ingin kejadian seperti dulu terulang kembali. Taehyung harus waspada dan mengawasi mereka. Iya, dia harus tau apa tujuan sebenarnya siluman kakak beradik itu berada di rumahnya.

NILA 3-0 || KookV ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang