Selesai (end)

7K 662 38
                                    

"Jeon Jungkook!"

Taehyung langsung terjatuh ketika melihat kondisi Jungkook yang sangat buruk. Tubuhnya lemas menyaksikan pengawalnya terbaring tak berdaya. Bahkan Taehyung pun tak tau apakah Jungkook masih hidup atau tidak. Air matanya langsung turun membasahi pipinya yang tirus.

"Jungkook!"

Pemuda blonde itu terus menangis. Dia tak tau apa yang harus dia lakukan sekarang. Di dalam hatinya dia tak ingin kehilangan seorang Jeon Jungkook.

Taehyung menghapus air matanya. Dia duduk di tepi ranjang Jungkook. Ditatapnya tubuh pengawal pribadinya itu yang sekarang sangat kurus. Kulitnya yang makin pucat. Suhu tubuh yang dingin. Serta lingkaran hitam di bawah mata. Taehyung tak kuat melihat kondisi Jungkook saat ini. Air matanya lolos lagi.

"Jeon, maafkan aku!" Taehyung menyentuh pipi kurus Jungkook. "Aku sudah membuatmu menderita seperti ini."

Tak ada pergerakan apapun dari Jungkook. Itu membuat isakan Taehyung makin menjadi. Dia merasa sangat bersalah saat ini.

"Jungkook, kumohon buka matamu! Aku tak ingin kehilanganmu Jungkook!"

Rupanya Jungkook masih enggan untuk memberikan tanda apapun pada Taehyung. Tubuhnya bahkan semakin kaku.

Taehyung mengangkat telapak tangan pangeran mahkota itu yang terasa dingin di kulitnya. Dia menempelkan telapak tangan Jungkook ke pipinya.

"Kumohon Jungkook! Jika kau tak membuka matamu, aku tak akan mau menikah denganmu!"

Suara tangisan makin terdengar di dalam ruangan yang memang sangat sepi ini dan hanya ada mereka berdua saja.

Taehyung sudah tak tau lagi harus melakukan apa agar Jungkook mau membuka matanya. Apa sekarang dia benar-benar harus kehilangan Jungkook?

"Jeon, kumohon buka matamu!"

Semua masih sama. Tak ada perubahan. Hanya suara isakan saja yang makin hebat.

Taehyung tahu mungkin tak ada gunanya dia menangis seperti ini. Dia langsung menyeka bekas air mata di pipinya.

Cup

Sebuah kecupan singkat dari Kim Taehyung mendarat di bibir Jungkook.

Taehyung sudah tak tau lagi sekarang apa yang harus dilakukan. Dia merubah posisi untuk duduk membelakangi tubuh Jungkook hanya untuk menangis lagi. Sekarang dia merasa hancur. Seakan ada yang hilang dari dirinya.

Taehyung ingat bagaimana sikap Jungkook padanya selama ini. Pengawalnya itu selalu berusaha ada untuknya. Melindunginya. Memberikan banyak perhatian padanya. Menuruti semua kemauannya. Ternyata itu bukan hanya sekedar perilaku dari seorang bawahan kepada atasannya. Tapi Jungkook memang benar-benar menaruh hati pada Kim Taehyung.

"Jeon, kenapa kau meninggalkanku? Kau bilang ingin menikahiku! Bukankah aku sekarang pasanganmu? Apa aku harus menjadi janda sekarang?" Monolog Taehyung yang masih terus terisak.

"Apa kau benar-benar tak ingin menikahiku sekarang?" Taehyung memukul mukul tepi ranjang Jungkook. "Apa kau benar-benar akan pergi?"

Taehyung terus menerus memukul kan telapak tangannya ke tepi ranjang Jungkook. Dia tak peduli jika nanti terluka. Bahkan Taehyung saja berpikir untuk ikut pergi saja bersama Jungkook karena memang dia pun selama ini hidup sendiri. Keluarga kandungnya sudah pergi meninggalkannya sejak dia kecil.

"Jungkook, kau pikir aku tak akan tersiksa dengan kepergianmu? Apa aku harus memilih untuk beristirahat lagi saja? Jawab Jungkook!"

Pemuda blonde itu tau dia pasti tak akan dapat jawaban. Tapi dia terus saja mengucapkan pertanyaan untuk Jungkook.

NILA 3-0 || KookV ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang