Rahasia dan Pengawal Baru

5.3K 765 8
                                    

"Kau memang suka makan sendiri?" Jungkook memperhatikan Taehyung yang tengah asyik memakan makan siangnya di kantin sekolah. Dia tak melihat siapapun di meja Taehyung, hanya Jungkook saja. Itupun jika dia bisa terlihat. "Kau tak bersama temanmu yang waktu itu?"

Taehyung menelan makanannya itu susah payah. Dia tak suka diganggu ketika sedang makan. Ditatapnya Jungkook dengan tajam. "Kau bisa diam tidak?"

"Aku hanya ingin tahu saja. Lagipula selain kau, mereka semua bergerombol di sini."

Taehyung mendengus kesal. "Aku kan sudah bilang jika aku suka sendiri."

"Baiklah baiklah. Tapi jangan terus sendiri seperti ini! Nanti kau tidak akan punya teman."

"Bukan aku! Tapi mereka yang tidak ingin berteman denganku!" Tanpa disadari Taehyung membentak Jungkook membuat seisi kantin memperhatikannya. Pasalnya mereka tidak melihat siapapun bersama Taehyung.

Sadar menjadi pusat perhatian, pemuda blonde itu berdiri, tersenyum kikuk dan membungkuk meminta maaf. Taehyung menarik napasnya panjang lalu duduk kembali. Berusaha untuk tenang.

"Maafkan aku Tuan!"

"Ya tak masalah!" Taehyung mengaduk makanannya yang masih tersisa separuh itu.

"Selama ini kau pasti sudah banyak melewati hal berat seorang diri ya? Maafkan aku Kim Taehyung."

Taehyung hanya mengangguk anggukan kepala masih fokus mengaduk makanannya yang sudah tak berbentuk.

Jungkook menarik tangan Taehyung membuat sendok di genggamannya terlepas.

"Jangan seperti itu! Kau marah saja padaku!"

"Aku tidak marah kok."

"Maaf ya aku tak tau. Kau boleh menghukumku kok."

"Memang hukuman apa yang mempan untukmu."

"Menjauh darimu."

Taehyung menoleh kepada Jungkook yang memberikan tatapan intens padanya. Sorot matanya tak berbinar seperti biasa. Apa dia benar-benar menyesal? Taehyung akui dia memang kesal jika diungkit masalah kenapa dia lebih suka sendiri. Tapi Jungkook pun tak salah karena dia tak tahu apa-apa. Iya, jin tampan itu hanya tak tahu kenapa Taehyung bisa diperlakukan seperti saat ini. Dulu bahkan tak ada yang bisa mengacuhkan pemuda cantik ini.

"Maafkan aku Jungkook."

"Tidak. Aku janji tidak akan menanyakan hal hal seperti itu lagi padamu."

"Aku pegang perkataanmu."

Jungkook terkekeh. "Terimakasih." Diusapnya punggung tangan Taehyung perlahan. "Apa kau masih mau memakan makanan itu?"

Taehyung menatap mangkuk makanannya dengan isi yang sudah terlihat menjijikan. "Tidak. Aku akan memesan saja lagi."

Jungkook tertawa. "Aku bisa membuatnya kembali utuh. Kau mau?"

"Tidak!" Tolak Taehyung buru-buru. Dia ingat bentuk menjijikan ini. Bagaimana bisa dia memakannya lagi walaupun bentuknya berubah ke bentuk awal yang sangat menggiurkan. Tidak. Bagi Taehyung itu tetaplah menjijikan.

Jungkook hanya bisa tertawa dan memperhatikan Taehyung yang sudah memesan kembali makan siangnya.

Tak lama Taehyung sudah duduk kembali di samping Jungkook. Menunggu pesanannya datang.

"Jungkook?"

Jin itu menoleh. "Ya?"

"Apa di sini ada yang bisa melihatmu?"

Jungkook menautkan alisnya. Sesaat dia mengalihkan bola matanya untuk memeriksa seisi kantin. "Mungkin."

"Mungkin? Artinya ada yang bisa melihatmu juga?"

"Ya. Nanti juga dia pasti datang padamu kok."

Kening Taehyung berkerut. Dia belum pernah mengetahui anak sekolahnya yang dapat melihat makhluk lain atau mungkin memiliki kemampuan sepertinya. Ini membuatnya penasaran.

"Cih sial!"

Taehyung menoleh ke arah Jungkook yang ntah sedang memaki siapa. "Ada apa?"

"Tidak. Sepertinya temanmu akan kemari. Jika kau memerlukanku, panggil saja ya!" Jungkook mengusap puncak kepala Taehyung. "aku akan menemuimu nanti di kelas."

"Hmmm iya."

Jungkook terkekeh. Dia merasa bahwa Taehyung tidak mau dirinya pergi. "Aku kan teman sebangkumu. Jadi aku pasti akan ada saat kelas berlangsung."

Taehyung mengangguk. "Yasudah, sana!"

Jungkook masih ingin menggoda Taehyung tapi alarm bahaya nya sudah berbunyi. Mereka semakin dekat. Jungkook tidak bisa membiarkan dirinya tertangkap basah untuk saat ini. Jadi dia buru-buru menghilang dari hadapan Taehyung.

"Dia langsung pergi begitu saja?" Taehyung mendengus kesal. Tak lama makan siang yang tadi dia pesan sudah datang.

"Hei Taehyung!"

Taehyung menoleh ke arah pemuda bantet yang berjalan semakin dekat menghampirinya.

"Kenapa kau tidak mengirimiku pesan jika sudah keluar kelas lebih dulu?"

"Tak ada alasan khusus Jim."

Jimin memperhatikan mangkuk Taehyung yang masih penuh. "Jadi kau baru mau makan?"

"Iya. Kau pesanlah sekarang."

Jimin mengangguk dan segera pergi untuk memesan makan siang.

Taehyung mengehela napasnya. Dia menegakkan tubuh dan menatap ke arah depan. Tepatnya kepada beberapa pengawal jin yang bertugas untuk menjaga Jimin.

"Selamat siang Tuan Kim Taehyung!" Kata mereka lalu membungkuk 90° kepada Taehyung.

"Ya." Taehyung mengusak surai blondenya. Dia sejujurnya tak enak diperlakukan seperti ini. Taehyung bukanlah seseorang yang istimewa sehingga harus dihormati sampai seperti ini. Dia tidak suka. Bahkan Jungkook saja tidak berlebihan memperlakukan dirinya sebagai Tuan.

Sepersekian detik kemudian ada yang mengganjal pikirannya. Dia bergumam. "Benar juga. Kenapa mereka berbeda?"

NILA 3-0 || KookV ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang