Jimin

3.2K 480 1
                                    

"Aku tau kau mengikutiku Hyung!"

Yoongi tertawa. Karena dirinya sudah ketahuan dia mempercepat langkahnya dan mensejajarkan dirinya dengan Jimin. "Aku hanya ingin menemanimu."

Jimin mencebik. "Jangan ikuti aku lagi!"

"Aku hanya ingin meminta maaf padamu."

"Yasudah pergi saja sanah! Aku akan memaafkan mu."

Yoongi mengehela nafas. Dia menahan lengan Jimin. "Maafkan aku Jim."

"Aku kan sudah bilang iya, apa kau tidak dengar?"

"Tapi kau tidak benar-benar memaafkanku."

"Jika kau sudah tau lebih baik pergi!"

"Sebelum aku pergi, maafkan aku! Aku janji tak akan muncul lagi di hadapan mu. Aku tak akan menggangu mu!"

Jimin mendecih. "Bahkan dulu saja kau bilang begitu pada Taehyung. Tapi mana janjimu itu? Kau masih menemuiku."

"Ini karena perjanjian ku dengan Jungkook."

"Jungkook? Apa dia juga-"

"Iya. Dia bukan manusia sama sepertiku. Dia dari bangsa jin."

"Hah, pantas saja."

Yoongi menggenggam lelaki yang lebih muda darinya itu. "Jim, aku tau kau seperti ini karenaku. Tapi sekali lagi aku akan katakan, jika aku melakukannya karena aku tertarik padamu."

"Aku tidak peduli! Kau sudah menyulitkan hidupku!"

Jimin sangat ingat kejadian beberapa tahun silam saat dia baru saja tinggal bersama Taehyung. Saat itu Jimin tak mengenal makhluk semacam Yoongi ini. Walaupun dia tau Taehyung dapat melihat hal hal seperti itu tapi Jimin tak takut pada Taehyung. Karena dia tidak dapat melihatnya, mungkin merasakan saja iya. Itupun kadangkala saja. Tapi sejak satu bulan kepindahannya dia merasa ada yang selalu mengawasinya. Apalagi saat malam hari.

Taehyung bilang itu bukan apa-apa. Tapi Jimin tau jika dia sedang dibohongi. Tak mungkin tak ada apa-apa tapi dirinya merinding dan kadang ketakutan setengah mati karena tengah malam seperti ada yang membelai pipinya.

Jimin tak tahan dengan semua itu dan mengutarakannya pada Taehyung. Akhirnya pemuda blonde itu mengatakan sejujurnya jika memang ada yang mengikutinya. Jimin tak terkejut. Hanya saja untuk apa dia mengikuti Jimin?

"Karena dia tertarik padamu Jim."

"A-apa? Makhluk itu? Padaku?"

Taehyung mengangguk. "Aku akan bicara padanya agar dia tidak mengganggumu lagi. Atau aku akan mengusirnya jika dia keras kepala."

Malam harinya Taehyung benar-benar melakukan apa yang dia katakan. Dia keluar rumah sekitar pukul 10 malam. Tidak ada alasan khusus sebenernya. Hanya saja dia harus menyelesaikan tugas sekolah nya lebih dulu. Karena dia tau, setelah melakukan ini pasti lelah akan menyerangnya.

"Keluar atau ku tebang pohon ini!" Teriak Taehyung menantang ke arah pohon besar yang berada di depan rumahnya.

Jimin hanya berdiri tepat di belakang Taehyung. "Apa dia akan keluar?"

Taehyung mengangguk. "Jika tidak maka aku akan benar-benar menebang dan membakarnya."

"Iya. Aku percaya padamu."

Tak lama sesosok siluman ular muncul di hadapan Taehyung. "Tumben sekali kau mencari ku."

"Tidak usah basa-basi! Berhentilah mengganggu temanku!"

"Temanmu? Apa sosok manis yang ada di belakang mu itu?"

"Kau! Jauhi dia!"

"Yah baiklah tapi aku punya permintaan."

"Cepat katakan!"

"Aku hanya ingin kau membuatnya bisa melihatku."

"A-apa? Tidak!"

Jimin mengeratkan cengkeramannya pada pundak Taehyung. Dia berbisik. "Apa yang dia katakan?"

Taehyung menggeleng. Dia berpikir untuk tidak memberitahu Jimin. Karena dia pun tidak akan melakukannya.

"Jauhi dia atau kubakar pohon itu!"

"Silahkan! Aku bisa tinggal di dalam rumah mu!"

"Kau, beraninya denganku! Kubilang menjauhlah dari Jimin!"

"Taehyung?" Jimin merapatkan dirinya. "Kenapa kau berteriak seperti itu? Beritahu aku apa yang dia bicarakan?"

Siluman itu lebih mendekat ke arah kedua manusia di depannya. "Hei! Jika kau tidak ingin melakukannya, biar aku saja yang menampakkan diriku padanya."

"Tidak!"

Taehyung lebih memilih untuk dia yang dapat membuat Jimin melihat siluman ular itu. Jika makhluk itu yang melakukannya bisa bisa Jimin akan bisa melihatnya untuk seumur hidup. Atau melihat kaumnya untuk waktu yang lama. Taehyung tidak akan membiarkan ini terjadi. Lebih baik dia yang melakukannya. Karena setidaknya dia bisa membuatnya dalam waktu satu minggu. Itu yang paling singkat yang bisa Taehyung buat selama ini.

"Jim, dia ingin kau melihatnya."

"A-apa? Apa kau gila? Aku melihat-"

"Aku akan melakukannya."

"Tidak! Kau gila!"

"Aku tidak akan membiarkan dia yang melakukannya. Aku akan mengaturnya sesingkat mungkin. percaya padaku!"

Dengan pergulatan batin yang amat menyiksa akhirnya Jimin menuruti Taehyung.

Pemuda blonde itu menutup matanya sebentar lalu membukanya kembali. Dia menatap Jimin dan menempelkan tangannya ke dahi Jimin. "Tutup mata mu sebentar Jim!"

Jimin mengangguk. Dia menutup matanya.

"Sekarang kau bisa membukanya."

Jimin membuka matanya. Dia melihat Taehyung yang berdiri di sebelahnya. Dia merasa tidak ada perbedaan apapun. Lalu dia mengarahkan matanya ke arah depan. Matanya membulat. "S-siapa dia?"

Siluman itu tersenyum. Dia sudah berubah bentuk ke dalam wujud setengah manusia. "Apa kau ingat aku?"

"Siapa kau?"

"Aku pengagummu."

"A-apa?" Jimin menelan ludahnya susah payah. Yang benar saja dia dikagumi oleh sesosok siluman. Yah meskipun Jimin akui, makhluk di depannya itu tampan. "Berhentilah menggangguku, kumohon!"

"Tapi aku ingin selalu ada di sisimu Park Jimin."

"K-kau tau namaku?"

"Aku tidak mungkin tidak mengenalimu sayang!"

"Menjijikan! Menjauhlah dariku!"

"Baiklah tapi aku punya satu permintaan!"

"Katakan!"

"Mendekatlah!"

"Jimin," Taehyung menahan lengan teman seatapnya itu. "hati-hati!"

Jimin mengangguk. Dia mendekat ke arah Yoongi. "Setelah ini apa kau tidak akan mengganguku lagi?"

Yoongi mengangguk. "Sesuai keinginan mu. Mungkin aku hanya-" kalimat nya terputus dan cup. Yoongi mencium pipi Jimin.

Mata Jimin membulat sempurna. Seumur hidupnya dia belum pernah di cium oleh orang asing. Tapi sekarang dia dicium oleh siluman?

"Brengsek kau!" Taehyung langsung menarik Jimin menjauh dari Yoongi. Sepertinya temannya itu belum sadar. "Sudah kubilang jangan mengganggu nya tapi sekarang kau malah menambah masalah!"

Taehyung geram. Jika sudah begitu dia tidak bisa melakukan banyak untuk Jimin. Setelah ini temanya itu harus siap untuk melihat Yoongi dan kaumnya jika mereka menampakkan diri di hadapan Jimin.

Sejak saat itu Taehyung membuat pagar pembatas di depan pohon. Setidaknya pagar itu bisa menghalangi siluman siluman itu untuk mengganggu temannya selama di rumah. Dan jika di sekolah, Taehyung siap untuk menjaga Jimin. Itu akan dia lakukan sebagai penebus kesalahannya.

NILA 3-0 || KookV ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang