Taehyung mengerjapkan mata. Dia mengedarkan bola matanya mengitari seluruh ruang kamarnya. Perhatian terakhir nya fokus terhadap seseorang yang duduk tertidur dengan bertumpu pada kedua tangan yang terlipat di tepi ranjangnya. Dia tau itu Jungkook. Apa sekarang waktunya Jungkook tidur? Tapi bagaimana jika Taehyung mengganggu nya jika dia membangunkan putera mahkota itu?
"Taehyung?"
"Ah Jungkook kau sudah bangun?"
Jungkook mengangkat kepalanya dan menatap Taehyung. "Iya. Bagaimana kondisi mu sekarang? Apa rasa lelahmu sudah hilang?"
Taehyung mengangguk. "Apa aku mengganggumu?"
"Tidak." Jungkook mengusap telapak tangan tuannya. "Justru aku sedang menunggumu. Aku merindukanmu!"
"Aku-"
"Ada apa?"
"Tadi Seokjin hyung bilang, jika kau dan aku akan -"
Jungkook menatap Taehyung yang daritadi ragu-ragu dengan ucapannya sendiri. "Kenapa?"
Taehyung menarik nafas agar bisa mengatakannya dengan lantang. "Benarkah kita akan menikah?
"Apa? Kau cepat sekali, aku tak bisa mendengar nya dengan jelas."
Taehyung memukul bahu Jungkook. "Jangan pura-pura! Aku tau kau mendengar nya tadi!"
Jungkook terkekeh. Padahal dia ingin dengar sekali lagi. "Aku akan segera menikahimu."
"Benarkah aku akan menikah setelah ini? Tapi aku-"
"Aku tak akan memaksamu Taehyung!"
Taehyung menunduk. Dia masih butuh waktu. "Terimakasih."
-
Setelah percakapan nya dengan Jungkook saat itu, Taehyung jadi sedikit membatasi dirinya dengan Jungkook. Bukan berarti dia marah atau bahkan benci pada Jungkook. Tapi dia sendiri bingung dengan perasaannya. Apakah dia mencintai Jungkook atau tidak.
"Taehyung!"
Pemuda blonde itu menoleh pada lelaki yang baru saja masuk ke kamarnya. "Jimin? Ada apa kau malam-malam kemari?"
"Hanya ingin bertemu denganmu. Katanya besok kau akan mulai sekolah? Apa kondisimu sudah benar-benar baik?"
Taehyung mengangguk. "Aku sudah sangat sehat Jim."
"Ngomong ngomong di mana Jungkook? Aku tak melihatnya disekitaran sini."
"Bukannya bersama Yoongi hyung dan Namjoon hyung?"
Jimin menggeleng. "Yoongi hyung bersamaku tadi. Lalu Namjoon hyung pergi bersama Seokjin hyung dan Hoseok hyung."
Taehyung mengangguk-anggukan kepalanya. Sebenarnya dia cemas sekarang. Apa karena dirinya, Jungkook pergi?
"Tae, apa kau bertengkar dengan Jungkook?"
"Tidak. Kami baik-baik saja."
"Apa karena rencana pernikahan kalian?"
"I-itu aku-"
"Taehyung, aku tau ini berat bagimu. Aku pun tak ingin memaksakan apapun padamu. Hanya saja kau harus bisa mengambil keputusan yang tepat."
"Iya, aku mengerti itu Jim."
"Aku juga ingin memberitahukan padamu jika aku akan segera menikah dengan Yoongi hyung."
Mata Taehyung membulat. Kenapa tiba-tiba sekali. Apa dia tertinggal sesuatu?
"Kau dan Yoongi hyung? Bagaimana bisa kalian akan menikah?"
"Ceritanya panjang Tae. Tapi aku memutuskan ini untuk kebaikan kami berdua. Aku tak ingin menyakiti diriku juga menyakiti Yoongi hyung."
Taehyung menunduk. Apa dia telah menyakiti Jungkook? Apa sekarang Jungkook menghilang karena ada sesuatu yang terjadi padanya?
"Taehyung, sepertinya akan ada yang datang menemuimu. Aku akan keluar sekarang."
"Iya. Terimakasih Jim."
Taehyung melihat Jimin yang sudah menutup pintu kamarnya dari luar. Bahkan sekarang kepekaan Jimin pun bertambah. Rasa takut Jimin pun sepertinya sudah tak terlihat. Sepertinya dia juga sudah tak perlu lagi untuk menjaga Jimin seperti dulu.
Pemuda blonde itu segera berdiri dan membungkuk ketika sosok ratu yang dulu pernah dia tolong muncul di hadapannya.
"Tidak usah formal seperti itu Taehyung." Sang ratu merangkul Taehyung untuk kembali duduk. "Apa kabar?"
"Aku baik. Bagaimana kabar anda yang mulia ratu?"
"Panggil aku eomma saja, Taehyung!"
"T-tapi aku-"
"Itu perintah dariku. Jadi kau harus mematuhinya."
Taehyung mengangguk. "Baiklah eomma. Apa ada yang ingin eomma bicarakan?"
"Tidak ada. Hanya ingin mengunjungi mu saja. Karena aku belum melihatmu setelah kau sadar."
"Maafkan aku eomma. Seharusnya aku yang menemuimu. Terimakasih sudah menginjinkan aku tinggal saat aku istirahat."
Sang ratu mengangguk. Dia mengusap puncak kepala Taehyung. "Jika kau butuh sesuatu, kau bisa gunakan cincin itu untuk melindungimu."
Taehyung langsung mengangkat telapak tangan kirinya. Dia memperhatikan cincin di jari manisnya itu. Dia tersenyum. "Ini bukan miliku eomma. Aku akan kembalikan."
Pemuda blonde itu melepaskan cincin yang sudah satu minggu ini dia pakai. "Lagipula aku memiliki Jungkook eomma!"
Sang ratu menolak cincin itu. Dia kembali menelungkupkan tangan Taehyung agar menggenggam cincin pemberian dari sang raja. "Cincin ini sekarang milikmu. Dia yang akan melindungimu mulai sekarang."
"E-eomma, apa Jungkook baik-baik saja?"
Sang ratu tersenyum. "Eomma menyayangimu Kim Taehyung."
"Eomma, ada apa ini? Kenapa tiba-tiba-"
"Sepertinya eomma harus kembali sekarang." Sang ratu kembali mengusap puncak kepala Taehyung. Dia memberikan kecupan sayang di sana. "Ingat, kau jangan pernah melepaskan cincin itu lagi ya!"
Taehyung mengangguk. Dia membungkukkan badannya lagi sebagai salam penutup sebelum sang ratu pergi.
Perasaannya sekarang benar-benar tak karuan. Apa terjadi sesuatu dengan Jungkook?
KAMU SEDANG MEMBACA
NILA 3-0 || KookV ✓
Fanfiction[COMPLETE] Siapa yang tidak mau punya bodyguard tampan. Tapi jika bodyguard mu adalah bangsa jin, masih mau? KookV (Top! Kook Bottom!V) HR: 2 #kookv (27/11/18 - 28/12/18)