Berkunjung

3.3K 514 11
                                    

Taehyung membuka matanya. Dia mengerjap berkali kali. "A-aku di mana?"

"Taehyung?"

"Jungkook?" Taehyung segera duduk dengan dibantu oleh Jungkook. "Aku di mana?"

"Di kamar ku."

"Jadi, aku di alammu?"

"Iya. Maaf aku langsung membawamu kemari."

Taehyung mengangguk. "Bagaimana dengan kemah nya?"

"Aku sudah bilang pada Yoongi hyung untuk mengijinkan kita. Dia akan bilang kalau kita pulang lebih dulu."

Braaaaaaak

"Kim Taehyung oppa!"

Taehyung terkejut saat melihat Somi yang datang dan langsung memeluknya. Bahkan dia menangis di pundak Taehyung. "Kenapa kau menangis?"

"Apa oppa baik-baik saja? Maafkan aku karena tidak memberitahumu lebih awal."

"Hei, aku baik-baik saja. Tenanglah! Jangan menangis lagi!"

"Tapi oppa ini salahku."

Taehyung menepuk nepuk punggung Somi. "Tidak ada yang salah di sini. Jangan menyalahkan dirimu lagi Somi!"

"Hei kau!" Somi menunjuk Jungkook. "Kenapa kau masih di sini? Harusnya kau carikan makanan untuk Taehyung oppa!"

"Kau!"

"Cepat pergi!"

Jungkook mengehela nafas dan segera keluar dari kamarnya. Dia akan kembali lagi ke alam manusia, mencari makanan untuk Taehyung. Karena tak mungkin tuannya makan makanan yang ada di alamnya itu.

"Kenapa kau mengusirnya Somi?"

"Karena aku ingin berbicara padamu oppa"

"Ada apa?"

Somi menyerahkan sebuah gelang ke hadapan Taehyung. "Tolong berikan ini padanya!"

Taehyung menatap gelang perak dengan permata berlian itu. "Gelang apa ini?"

"Ijin resmi untuk menjagamu dari pihak kerajaan langsung."

"Apa yang lain menggunakan ini?"

"Tidak. Ini hanya untuknya saja."

"Untuknya? Kenapa?"

"Sebenarnya akulah yang ditugaskan untuk menjagamu tapi dia lebih menginginkannya dariku."

"Maksudmu Jungkook?"

Somi mengangguk. "Dia itu ingin sekali menjadikanmu tuannya."

"Tapi bukankah perintah kerjaan memang seperti itu?"

"Itu berbeda bagi Jungkook oppa! Dia adalah utusan kerajaan langsung."

Taehyung berkali kali mengerutkan dahinya saat mendengarkan penuturan putri kerajaan ini. "Aku tidak mengerti Somi."

Somi menghela nafas. Apa dia kurang jelas dalam menjelaskannya?

"Jadi, eommaku menyuruhku untuk menjagamu saat itu. Tapi ketika kau datang kemari dan Jungkook oppa melihatmu dia langsung ingin menggantikan tugasku. Tapi appaku melarang. Karena tak seharusnya dia ada di alam manusia. Jungkook oppa harus tetap di sini untuk bersiap menggantikan posisi appa sebagai raja."

Mata Taehyung melebar. Dia tidak bisa menutupi keterkejutannya saat ini. "R-raja? Jungkook akan menjadi raja?"

Somi mengangguk. "Dia pangeran mahkota."

Taehyung masih tak percaya jika selama ini pengawal pribadinya adalah seorang calon pemimpin di kerajaan ini. Dia masih tak mengerti kenapa Jungkook turun sendiri untuk menjaganya.

"Tapi kenapa dia bisa tetap bersamaku? Bukankah raja melarangnya?"

"Memang. Tapi eomma menyetujui nya. Kata eomma, dia mendukung semua keputusan Jungkook oppa."

Taehyung menggeleng. Dia masih tak mengerti. "Dia keras kepala juga ya!"

"Yah sepertinya. Tapi benar kata eomma."

"Apa?"

"Dia begitu karena menyukaimu."

"A-apa? Jungkook menyukaiku?"

Somi mengangguk. "Sejak pertama dia melihatmu. Bahkan saat dia meminta ijin untuk menjagamu pada appa, aku mendengarnya juga."

Taehyung sungguh terkejut mengetahui ini. Apa Jungkook benar menyukainya?

"Jadi oppa, kumohon berikan gelang itu pada Jungkook oppa ya!"

"Kenapa kau tidak memberikannya sendiri?"

Somi mempoutkan bibirnya. "Aku sedang bertengkar dengannya."

"Kenapa?"

Somi menghela nafas. "Karena kami merebutkan gelang itu. Awalnya aku tidak ingin memberikannya dan ingin menjagamu. Tapi Jungkook oppa tidak pernah memberikan aku kesempatan untuk menemuimu lagi. Dia memblokir semua akses jalanku untuk menemuimu."

Taehyung tertawa. "Sampai seperti itu?"

"Iya. Sepertinya dia bukan hanya menyukaimu. Tapi kau sudah membuatnya gila oppa."

"Kau berlebihan Somi! Kami hanya-"

"Apa yang kalian bicarakan di belakangku?"

Taehyung dan Somi menoleh pada Jungkook yang sudah berdiri diambang pintu. Ntah sejak kapan pangeran mahkota itu sudah berada di sana.

"Ayo makan!" Jungkook memberikan satu kotak makanan ke pangkuan Taehyung.

"Terimakasih!"

Taehyung membuka kota itu perlahan. Tangannya terlihat masih gemetar. Dia tidak tahu tadi berapa lama dirinya berada di dalam air. Bahkan sekarang saja dia tak tau sudah jam berapa.

Jungkook duduk di samping Taehyung. Dia membantu mencampurkan makanannya. Mengambil sendoknya dan -

"Buka mulutmu!"

Taehyung menerima suapan pertama dari Jungkook itu. Dia tersenyum sambil mengunyah makanannya.

"Ekhem! Ada anak di bawah umur di sini."

Jungkook mencibir. "Pergilah Somi!"

"Kau yang pergi oppa! Bukankah eomma memanggilmu!"

"Kau!"

"Apa? Taehyung oppa sudah mengetahui semuanya. Jadi pergilah sana!"

Jungkook mengepalkan tangannya. Wajahnya terlihat marah. "Kemari kau!"

"Jungkook!" Taehyung menyentuh bahu jin itu. "Cepat temui eomma mu! Jangan buat dia menunggu."

"Taehyung aku-"

"Iya aku tau kau ingin bicara. Tapi sekarang temui dulu eomma mu. Setelah ini kita bicara."

Jungkook mengehela nafas. Dia mengangguk dan langsung keluar lagi dari kamarnya.

"Lihatkan, dia sangat menurut padamu oppa!"

Taehyung tersenyum. "Yah bukannya dia pengawalku?"

"Aku tidak yakin oppa." Somi menggantikan posisi kakaknya tadi. "Sekarang biarkan aku yang menyuapimu ya!"

"Iya, terimakasih Somi!"

Untuk beberapa alasan dibalik harinya yang berbahaya, dia memiliki kebahagiaan tersendiri setelahnya.

NILA 3-0 || KookV ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang