Dapat

4.7K 666 9
                                    

Jungkook melihat Taehyung yang cemas selama 2 hari ini. Tuan nya itu juga terus menerus mengunjungi taman tapi tidak menemukan apa yang dia cari.

"Jungkook, apa menurutmu mereka tidak akan bermain di taman ini lagi?"

"Aku bisa mencarinya jika kau mengijinkanku."

"Tidak usah. Kau temani aku saja!"

Jungkook tersenyum. "Ya tuan. Aku akan selalu berada di sisimu!"

Taehyung benar-benar ingin menolong pemuda waktu itu. 2 hari terakhir dia selalu mencari keberadaannya bahkan membuat Jungkook harus terus mengikutinya sepanjang hari.

"Jungkook apa hari ini aku akan bertemu dengan mereka?"

"Tentu Tuan. Kau akan segera bertemu dengan mereka!"

Langit nampak menjingga namun Taehyung masih setia duduk di bangku taman di temani Jungkook. Dia masih menunggu gerombolan remaja itu atau setidaknya salah satu dari mereka.

"Taehyung, kau tidak lelah?"

Pemuda blonde itu menggeleng. "Aku hanya ingin cepat bertemu mereka."

Jungkook mengusak surai lembut Taehyung. "Sebentar lagi salah satu dari mereka akan datang padamu tuan."

"Benarkah?"

"Ya." Jungkook tersenyum melihat wajah Taehyung yang terlihat sangat senang. Matanya berbinar dengan sangat indah. "Sebentar lagi."

Taehyung mengangguk. Setelahnya dia memainkan jari-jarinya, tak sabaran.

"Kim Taehyung!"

Taehyung dan Jungkook menoleh ke arah sumber suara. Itu membuat mereka berdua tersenyum apalagi Taehyung yang langsung berdiri dan menyambut kedatangan Jihoon.

"Di mana temanmu itu?"

"Ah justru itu yang ingin aku bicarakan." Jihoon menarik napasnya. "Aku ingat perkataanmu kemarin. Dia jadi aneh sejak kemarin. Padahal biasanya dia tidak begitu."

"Benarkah? Di mana dia sekarang?"

"Ah itu, ikutlah denganku!"

Taehyung menatap Jungkook seakan meminta ijin. Jin tampan itu hanya mengangguk dan tersenyum. Seharusnya dia tidak perlu melakukan itu. Jungkook akan selalu mengikuti Taehyung ke mana pun dia pergi.

Jihoon membawa Taehyung dan Jungkook ke rumah Hyunsik. Mereka langsung masuk setelah dipersilahkan oleh sang tuan rumah dan langsung menuju kamar Hyunsik. Di sana sudah ada Chanyeol dan Bogum di samping Hyunsik.

"Taehyung! Kau lihat dia kan? Dia kenapa?" Tanya Bogum buru-buru.

"Aku mengingat perkataan mu kemarin. Jadi aku meminta jihoon mencarimu." Chanyeol ikut menambahkan.

"Dia sejak kemarin seperti ini. Kami tak tau kenapa. Tapi kami dengar kau itu anak nila?" Bogum menekankan dua kata terakhir dalam kalimatnya itu.

Pemuda blonde itu menghela napasnya. "Aku akan mencoba membantu teman kalian."

Taehyung mendekat dan menelan ludahnya susah payah ketika melihat keadaan Hyunsik. Pemuda itu terlihat begitu buruk dan mengkhawatirkan. Dia memeluk kedua lututnya sambil bergumam tak jelas. Terdapat lingkaran hitam di bawah matanya. Sesekali dia tertawa ntah karena apa lalu menangis.

"Tuan!" Jungkook menepuk pundak Taehyung. Dia berbisik, "Buatlah dia sadar! Aku akan membantu dengan mengeluarkan mereka."

Taehyung mengangguk. "Hati-hati Jungkook!"

Jungkook tersenyum. "Kau juga! Aku akan berusaha menjagamu juga Kim Taehyung!"

Setelah itu Jungkook mundur beberapa langkah menjauh dari pandangan orang orang dan kembali ke sosok jin nya.

Taehyung duduk di samping Hyunsik. "Hai. Apa kabar? Senang bertemu denganmu!"

Hyunsik tak menjawab dia terus bergumam tak jelas. Tatapannya kosong.

"Kalian nanti tolong bantu aku memeganginya!"

Teman-teman Hyunsik itu mengangguk. Mereka langsung memposisikan diri di dekat pemuda yang terlihat sangat menyedihkan itu.

Taehyung menarik napasnya. Dia melirik pada Jungkook dan mengangguk tanda dia sudah siap. Pemuda blonde itu langsung menempelkan telapak tangannya di kening Hyunsik. Dia menutup matanya dan berusaha berkomunikasi dengan makhluk-makhluk di sekitaran tubuh Hyunsik. Tubuh itu mulai meronta. Dan saat itu lah Jungkook masuk berusaha untuk menyeret makhluk makhluk itu.

Tubuh Taehyung berkeringat dingin. Taehyung segera melepaskan tangannya. "Ah!"

"Kim Taehyung!" Jungkook menahan tubuh tuannya itu yang sedikit limbung.

"Aku tak apa Jungkook." Taehyung langsung menegakkan tubuhnya kembali. Dia menunjukkan cengirannya. "Selesai!"

Jungkook tersenyum. "Iya. Kau hebat tuan."

Taehyung mengangguk dan bertepuk tangan membuat yang lain bingung melihat perubahan pemuda blonde itu.

"Kalian jaga saja dia. Sebentar lagi dia sadar. Ajak dia bicara apapun dan jangan tinggalkan dia selama 24 jam terakhir ini. Kami permisi!" Jungkook membungkuk lalu merangkul Taehyung dan menuntunnya keluar.

"Ah Jungkook, ternyata melelahkan juga ya!" Taehyung mengayunkan jari-jarinya yang tertaut pada jemari Jungkook. Mereka sedang dalam perjalanan pulang.

"Iya. Kau keren sekali!"

Taehyung tertawa dan memukul mukul bahu Jungkook. "Tentu saja, Kim Taehyung mu ini hebat kan!"

Jungkook mengangguk. "Iya. Kau tidak lelah?"

"Lelah!" Taehyung mengangguk anggukkan kepalanya.

Tanpa aba-aba Jungkook langsung berjongkok di hadapan Taehyung. Pemuda itu pun langsung memposisikan dirinya di punggung Jungkook.

"Ayo sekarang kita pulang!"

Jungkook tersenyum melihat tingkah Taehyung yang menggemaskan itu. Perlu diketahui jika pemuda blonde itu menggunakan kemampuannya, selain berdampak pada tubuhnya juga bisa berdampak pada mentalnya. Dia akan cenderung menjadi kekanakan dan lebih manja meskipun sejujurnya Taehyung pun sudah begitu dari sananya.

"Aku ingin menceritakan ini pada hyung hyungku." Kata Taehyung dengan semangat. Tangannya melingkar dengan erat di leher Jungkook. "Pasti nanti mereka akan sangat heboh." Dia terkikik.

Jungkook membernarkan tubuh Taehyung di punggungnya. Dia banyak bergerak sedari tadi. Jin itu terus mendengarkan celotehan Taehyung sepanjang perjalanan.

Rumah tuannya sudah terlihat di depan mata. Lampu rumah itu menyorot dengan sangat terang. Jungkook menghentakkan salah satu kakinya dulu untuk meredam kedatangan mereka. Dia masih harus waspada. Jika tidak dia tidak akan bisa bertemu Taehyung lagi.

"Ayo cepat Jungkook!"

Taehyung menepuk nepuk pundak Jungkook sehingga dia membawanya dengan berlari. Itu membuat pemuda blonde itu makin senang.

Meskipun Jungkook sudah meredam kedatangan mereka tapi tetap saja masih ada yang dapat mengawasi mereka.

"Kena kau!"

NILA 3-0 || KookV ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang