Taehyung duduk di teras sambil melihat penghuni rumah yang lain sedang sibuk memanggang daging, membuat cemilan, minuman atau hanya sekedar menjadi tukang cicip saja.
Pemuda blonde itu menghela nafas. Bukan tak mau ikut membantu tapi karena dia sudah diusir duluan. Katanya jika dia ikut memanggang mungkin daging itu akan gosong atau akan ada kebakaran. Jika dia membuat cemilan bisa saja nanti dia salah memasukkan resep yang sudah dibuat. Sebenarnya dia disuruh lihat saja tapi itu membuatnya bosan. Jadilah dia duduk saja agak jauh dari mereka agar tidak menggangu. Toh dia juga bisa melakukan hal lain. Berbicara dengan para pengawalnya atau makhluk lain contohnya.
"Ini!"
Taehyung mendongak. Dia menatap Jungkook yang memberikan satu porsi daging panggang. Dia mengambil piring itu. "Terimakasih."
Jungkook mengangguk lalu dia duduk di samping Taehyung. Dia melihat tuannya itu memandangi makanan yang baru dia berikan. "Aku tidak akan membuatmu keracunan dengan daging itu."
Taehyung tertawa. Dia mengalihkan pandangannya ke arah para hyungnya. "Yah jika racun saja aku pasti bisa menahannya."
Jin di sebelahnya itu ikut tertawa. Matanya selalu memperhatikan Taehyung. "Apa kau bahagia melihat mereka?"
Taehyung mengangguk. "Untuk saat ini iya. Tapi aku tak tau bagaimana nanti."
"Jangan khawatir, aku akan selalu menjagamu dan teman temanmu."
Taehyung mengangguk. "Terimakasih Jungkook."
Selanjutnya mata mereka sama-sama menatap ke arah 5 pemuda di depan mereka. Sepertinya kedua siluman itu dapat dengan mudah berbaur dan beradaptasi dengan yang lain. Mereka terlihat saling membantu sama lain. Tak jarang saling bercanda dan menggoda. Ini benar-benar seperti keluarga, bukan penghuni lama dan penghuni baru yang sedang mengadakan pesta penyambutan.
"Taehyung?"
"Hm?" Taehyung menoleh pada Jungkook yang sedang memandang ke atas langit.
"Jika kau diberikan satu permintaan, apa yang kau inginkan?"
"Aku?" Taehyung ikut menatap langit malam yang cerah dan penuh dengan bintang itu. "Terlahir normal."
Jungkook menoleh ke arah Taehyung. Jujur saja ada rasa sesak di sana. Jika seperti itu berarti mereka tidak akan pernah bertemu. Dia kembali menatap ke arah langit.
"Kalau kau apa?"
Jungkook tersenyum. "Menjadi manusia."
Taehyung terkejut dengan jawaban Jungkook itu. Dahinya mengernyit. "Kenapa kau ingin menjadi manusia?"
Manik kelam Jungkook mengunci manik cokelat di depannya. "Jika kau terlahir normal maka kita tak akan pernah bertemu sekarang. Dan jika iya, aku akan memilih untuk menjadi manusia agar bisa selalu berada di sampingmu."
Mereka terlibat saling tatap untuk beberapa saat. Taehyung lebih dulu memutus kontak mata mereka. Dia mengalihkan pandangannya ke arah daging panggang nya yang mulai dingin. Sudut bibirnya terangkat ke atas. Iya, dia tersenyum di sana. Dia mengambil satu potongan dan mengangkat nya sampai tepat di depan bibir Jungkook.
Jungkook tersenyum. Dia segera membuka mulutnya dan menerima suapan daging dari tangan Taehyung itu. "Terimakasih."
Taehyung mengangguk. Dia kembali menunduk. Dia melihat tangan Jungkook mengambil potongan daging yang lain dan mengarahkannya pada Taehyung. Jungkook tersenyum padanya. Dia segera membuka mulutnya dan menerima suapan dari Jungkook.
"Ekhem!"
Mereka hampir saja tersedak saat dikagetkan oleh Seokjin yang sudah berdiri di depan mereka.
"Jadi kalian suap-suapan di sini? Apa kalian tidak ingin makan bersama yang lain?"
Taehyung memiringkan sedikit tubuhnya ke arah samping tubuh Seokjin. Di sana semua hyungnya sedang menahan tawa. Bodoh. Mereka melihat semuanya. Rona merah muncul di pipi Taehyung.
"Maaf hyung. Tadi kalian belum selesai. Jadi aku mengantarkan daging panggang buatanku untuk Taehyung cicipi." Jelas Jungkook agar Seokjin tak memikirkan yang macam-macam dari kejadian tadi. Yah, walaupun dia ingin juga tapi belum tentu tuannya juga ingin.
"Ya ya! Sekarang kalian ikut berkumpul ke sana! Semuanya sudah siap!"
Mereka berdua mengangguk dan langsung mengikuti Seokjin.
"Maaf!" Bisik Jungkook pada Taehyung yang berjalan menunduk di sampingnya. Dia tau tuannya ini pasti malu. Mungkin dia akan dikira lebih memilih dirinya daripada bergabung dengan yang lain.
Taehyung mengangguk. "Tidak usah minta maaf. Terimakasih untuk dagingnya. Rasanya enak." Lalu Taehyung melangkahkan kakinya lebih cepat meninggalkan Jungkook.
Jin itu tersenyum. Tuannya tak marah padanya. Dia bersyukur menjatuhkan pilihan pada Taehyung untuk dijadikan sebagai Tuan. Meskipun itu tanpa kesengajaan. Tapi ternyata takdir tak salah memilihkan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NILA 3-0 || KookV ✓
Fanfiction[COMPLETE] Siapa yang tidak mau punya bodyguard tampan. Tapi jika bodyguard mu adalah bangsa jin, masih mau? KookV (Top! Kook Bottom!V) HR: 2 #kookv (27/11/18 - 28/12/18)