Saat sedang asyik berbincang, pintu kamar Jungkook terbuka lebar. Di sana terlihat beberapa pengawal sedang menunduk. Sepertinya akan ada yang masuk. Tapi tak mungkin itu Jungkook. Tiba-tiba Somi berdiri saat melihat seorang wanita paruh baya masuk.
"Eomma!"
Wanita itu mendekat ke ranjang Jungkook. "Berbaring saja Taehyung!"
Taehyung tersenyum kikuk. Dia merasa tak enak karena tidak menyambut sang ratu dengan baik. Tapi tubuhnya tak berbohong jika dia masih merasa lemas.
Sang ratu mengusap kepala Taehyung. Dia tersenyum. "Apa kau sudah baik-baik saja?"
Taehyung mengangguk. "Iya. Terimakasih."
"Seharusnya kami yang berterimakasih padamu. Dan maafkan Somi karena keterlambatannya memberitahu Jungkook."
"Eomma! Jungkook oppa itu menyebalkan!"
"Kau tidak boleh begitu pada kakakmu Somi!"
"Tapi karena dia aku tidak bisa menemui Taehyung oppa!"
"Tak masalah. Kau bisa menemukan Tuan yang lain jika kau mau."
"Tidak. Aku hanya ingin Taehyung oppa!"
Eomma Somi mengusap puncak kepala anak bungsunya itu. "Hormatilah keputusan kakakmu Somi!"
Somi menghela nafas. Mau bagaimanapun juga, kakaknya itu memang sudah mengambil alih tugasnya. Dia pun sekarang tidak bisa apa-apa. "Baik eomma."
"Kau istirahatlah saja di sini Taehyung! Jika kau memerlukan sesuatu, panggil saja para penjaga di luar."
Taehyung mengangguk. "Emmm tapi ini kamar-"
"Jungkook akan tidur di kamar lain. Kau bisa pakai kamar ini sesukamu."
"Terimakasih ratu."
"Sekarang kami pergi. Kau istirahatlah lagi!"
"Terimakasih."
Pintu sudah tertutup dari luar. Sekarang Taehyung sendirian di kamar Jungkook. Dia bingung apa yang akan dia lakukan jika sendiri seperti ini. Tapi dia memilih untuk melanjutkan tidurnya.
Kluk kluk kluk
Taehyung membuka matanya saat mendengar suara berisik dari luar jendela kamar Jungkook. Dia mendekati jendela itu dan membuka tirainya. Dia melihat seseorang yang sedang duduk membelakanginya.
Dia memperhatikan orang itu. Siapa tau dia mengenalinya. "Jungkook?"
Pemuda blonde itu segera keluar dari kamar Jungkook. Dia menyusuri lorong yang ditunjukkan padanya sebagai jalan menuju tempat pangeran mahkota itu berada. Iya, Taehyung itu sempat bertanya pada beberapa pengawal yang menjaga di luar ruangan Jungkook. Jika tidak, dia mungkin akan tersesat.
"Jungkook!"
Jin tampan itu menoleh. "Taehyung? Kenapa kau kemari?"
Taehyung langsung duduk di samping pengawal pribadinya itu. "Kau sedang apa?"
"Memberi makan peliharaanku."
Taehyung memperhatikan kolam yang sedari tadi dilempari Jungkook ntah dengan apa. Mungkin itu makanan untuk peliharaannya. Tapi jujur saja dia tidak melihat apapun.
"Aku tidak melihat peliharaanmu."
Jungkook tertawa. "Dia tidak akan menampakkan dirinya padamu. Lagipula pasti kau akan takut."
"Aku tidak akan takut! Aku ingin melihatnya Jungkook!"
"Kau yakin?"
Taehyung mengangguk dengan semangat. "Katakan aku ingin melihatnya!"
"Baiklah."
Jungkook langsung bersiul memanggil peliharaannya yang bersembunyi di dalam kolam.
Tak lama muncul makhluk raksasa ke permukaan. Bentuknya menyerupai ikan. Dia memiliki sirip di kedua sisinya, juga ada dibagian atas. Dua gigi taringnya juga terlihat. Warnanya hitam keemasan.
Jungkook mendekat ke arah kolam. "Dia ini jika di duniamu sejenis ikan. Namanya Gureum."
Taehyung membelalakkan matanya sedari tadi. Dia belum pernah melihat hewan yang seperti ini. Tapi memang dia tidak pernah berurusan dengan makhluk hewan murni seperti ini.
"Kemari, akan aku kenalkan dia padamu! Dia jinak."
Taehyung dengan hati-hati mendekat. Tangannya ditarik oleh Jungkook untuk menyentuh kepala ikan raksasa itu.
"Gureum, ini Kim Taehyung. Dia-" Jungkook menatap Taehyung. Dia tersenyum. "Tuanku."
Seketika ada rasa sesak pada dada Taehyung. Somi bilang kakaknya itu menyukainya tapi tadi jelas dia bilang kalau Taehyung hanyalah tuannya.
"Dan gureum, dia juga akan menjadi tuanmu nanti."
"Hm?" Taehyung menatap heran pada Jungkook. Apa maksudnya dengan menjadi tuannya juga?
"Ini!" Jungkook memberikan kotak makanan gureum pada Taehyung. "Kau harus membiasakan diri dengannya."
"Aku? Apa maksudmu?"
Jungkook hanya tersenyum dan dia kembali duduk di tempatnya semula. Itu membuat Taehyung mengikutinya. Mereka kembali duduk bersebelahan.
"Jungkook?"
"Iya?"
"Kemarikan tanganmu!"
Jungkook mengulurkan tangannya ke hadapan Taehyung. Tuannya itu langsung memakaikan gelang yang diberikan Somi tadi.
"Setelah ini kau tidak perlu menggunakan peredam keberadaan mu lagi."
"Kau mengetahuinya?"
"Iya. Tadi Somi menceritakan nya padaku."
"Dasar anak itu." Jungkook menatap gelang ijinnya itu. Mulai sekarang dia resmi menjadi pengawal pribadi dari lelaki bernama Kim Taehyung. "Maafkan aku karena tidak memberitahu tentang ini."
"Iya, tak apa. Tapi setelah ini jangan berbohong lagi padaku!"
"Aku berjanji!"
Suasana menjadi hening seketika. Mereka berdua sama-sama menatap kolam.
"Jungkook!" Taehyung menyandarkan kepalanya di pundak Jungkook. "Aku lelah."
"Apa yang kau inginkan?"
"Istirahat!"
"Aku akan membantu!"
"Terimakasih!"
Jungkook menatap Taehyung yang masih setia bersandar padanya. Dia tau tuannya ini pasti sangat lelah. "Taehyung!"
"Hm?" Taehyung mendongak menatap Jungkook.
Jin itu mengusap pipi tuannya itu. Ada binar ke khawatiran di sana. "Ayo, kita lakukan sekarang!"
KAMU SEDANG MEMBACA
NILA 3-0 || KookV ✓
Fanfiction[COMPLETE] Siapa yang tidak mau punya bodyguard tampan. Tapi jika bodyguard mu adalah bangsa jin, masih mau? KookV (Top! Kook Bottom!V) HR: 2 #kookv (27/11/18 - 28/12/18)