2. Dua

71 12 0
                                    

"Kamu memang terlampau bodoh. Masih saja mempertahankan lelaki yang jelas lebih memilihku untuk bermain dengannya." -Kim Jiho

 

 

Fokus : Jungkook, Minah, Yugyeom, Jiho

Minah memasuki rumah Solbin dan Yugyeom. Tak ada tanda-tanda manusia. Ia mengecek segala penjuru rumah. Tetap tak ada siapapun. Ia menyeringai. Ia yakin sekarang Yugyeom sedang tidur nyenyak dengan selingkuhannya.

Apa kamu menikmati malammu Yugyeom-ah? Apa dia benar-benar membuatmu puas di ranjang? Apa kamu puas bisa memainkan dua wanita dalam satu waktu? Padahal kekasihmu sedang sakit. Dasar brengsek.

Minah bergegas mengambil beberapa pakaian Solbin. Ia tak ingin bertemu dengan Yugyeom. Ia harus segera memisahkan Yugyeom dan Solbin. Bahkan Yugyeom tak ada saat Solbin sakit begini. Ia pasti sedang menikmati permainan di atas ranjang bersama selingkuhannya. Bersama wanita yang sama brengseknya dengan Yugyeom.

Pantas saja mereka bersama bukan?

Minah masuk ke dalam lift membawa sebuah tas berisi perlengkapan Solbin dan juga dirinya. Junhoe bilang Solbin masih belum sadar. Sepertinya wanita itu masih menikmati tidur lelapnya. Jungkook juga masuk ke dalam lift itu setelah setengah berlari.

"Huft. Eo Minah-ssi." Sapanya.

"Jungkook-ssi, mau lihat Solbin?" Tanyanya.

"Ne. Kamu dari rumah?" Ia terlihat bingung.

"Eum. Tadi malam ada teman kami juga yang menjaganya jadi aku pulang sekalian mengambil barang-barang yang diperlukan Solbin. Yuk." Minah mempersilahkan Jungkook karena lift sudah terbuka.

Jungkook berjalan di belakang Minah. Minah membuka kamar Solbin dengan pelan. Terlihat Junhoe yang sedang menulis sesuatu. Sepertinya lirik lagu. Ia menunggu sambil menyelesaikan pekerjaannya. Ia beranjak dan menatap Jungkook bingung.

"Ah. Ini Jungkook yang aku bilang kemaren." Jelas Minah.

"Jeon Jungkook."

"Goo Junhoe." Mereka bersalaman.

Tepat setelah itu dokter Eunwoo masuk ke ruangan Solbin. Ia akan memeriksa Solbin lagi. Suster Chaeyeon juga membantunya. Minah menatap keduanya dengan penasaran. Secara Solbin masih belum sadar juga padahal sudah semalaman.

"Gimana dok? Solbin masih belum sadar juga." Sedih Minah.

"Tenang Minah-ssi. Ini hanya efek bius. Sebentar lagi Solbin juga sadar." Eunwoo mencoba menenangkan wanita itu.

"Terima kasih dok." Walau Minah tidak begitu yakin, ia tetap percaya.

Eunwoo meninggalkan ruangan itu, "Junhoe kamu pulang gih. Aku akan jaga Solbin. Selesaikan pekerjaanmu dulu baru ke sini lagi. Jangan lupa mandi juga." Usir Minah.

"Kamu mengusirku?"

"Cerewet." Minah memberikan tatapan mengerikan.

"Arra. Arra. Aku pulang dulu. Tolong awasi wanita gila ini ya Jungkook-ssi." Jungkook hanya tersenyum kecil.

Minah mengambil hp Solbin dan mencabut kartunya, "Apa yang kamu lakukan?" Tanya Jungkook bingung dengan apa yang Minah lakukan.

"Membuang kartu ini. Dia sudah tak membutuhkannya lagi." Ujar Minah sambil membuang kartu itu ke dalam tempat sampah.

"Ah aku akan memberikan nomorku. Kamukan orang sibuk. Aku akan mengabarimu saat dia sadar." Ujar Minah.

Jungkook hanya mengangguk dan memberikan hpnya. Minah mengetikkan beberapa nomor. Ia juga menelepon nomornya untuk memastikan sekali lagi.

Benang Merah (97 Line Story) | ✔Where stories live. Discover now