3. Tiga

64 8 0
                                    

"Aku mengerti Ros. Aku mengerti perasaanmu." –Myoui Mina


 

 

Fokus : Mina, Mingyu, Jungkook

Mina memasak di dapur rumahnya. Kepulan asap terlihat membauri ruangan itu. Mingyu sudah rapi dengan seragamnya. Ia duduk di meja makan menunggu istrinya selesai memasak. Mina tersenyum melihat Mingyu.

"Aku masakkan seafood kesukaanmu." Ucapnya.

"Eum."

Mereka menikmati sarapan itu dalam diam, "Mau ku antar bekerja?" tawar Mingyu.

"Tidak perlu. Kamukan harus segera sampai. Aku bisa menyetir sendiri." Lagi Mina menolak tawarannya.

"Ne." Jawab Mingyu lesu.

"Aku berangkat dulu. Hati-hati di jalan ya." Mina mencium pipi Mingyu.

Maafkan aku Mingyu.

Mingyu meremas kunci mobilnya. Benar takkan pernah ada dia di hati wanita itu. Ia hanya akan terus menjadi pelarian Mina. Ia takkan pernah menjadi pemeran utamanya. Mingyu juga berjalan menuju mobilnya. Melajukan besi berjalan itu menuju hotel tempat ia bekerja sebagai kepala koki.

Ia mulai memeriksa bahan makanan, memeriksa anak buahnya dalam membuat makanan, sampai memasak sendiri. Setidaknya pekerjaannya ini membuatnya melupakan tentang sikap Mina yang begitu dingin kepadanya.

Mina berjalan menuju ruangannya. Ia melihat Yugyeom dengan wajah sangar. Menurut tebakannya ia sedang bertengkar dengan kekasihnya. Ia tak mungkin begitu hanya karena Jiho, sahabatnya. Jiho hanyalah wanita simpanan Yugyeom. Ia sebenarnya tak tega dengan kekasih Yugyeom karena hubungannya hancur disebabkan oleh sahabatnya sendiri. Namun ia tak bisa berbuat banyak. Jiho tidak akan pernah mendengarkannya sekalipun Mina adalah sahabatnya. Ia menghembuskan napas sedikit keras. Dunia ini memang begitu kejam untuk orang-orang baik seperti kekasih Yugyeom dan suaminya, Mingyu.

Mina membuka file-file di laptopnya. Ia menemukan sebuah file yang selalu ia sembunyikan. File yang tak dapat ia bawa ke rumah karena tak ingin menyakiti perasaan Mingyu. File berjudul You Were Beautiful dari mantan kekasihnya. Cha Eunwoo. Mantan yang ia tak tahu bagaimana kabarnya setelah hilang dari kehidupannya beberapa tahun lalu.

Ada banyak foto candid Mina yang diambil Eunwoo. Ada pula foto mereka berdua yang telihat mesra. Foto zaman kuliah dulu.

"Mina! Kamu masih simpen file itu." Rose, temannya sejak kuliah hingga bekerja.

"Astaga mengagetkan." Mina segera menutup file itu.

"Kamukan sudah ada Mingyu." Bisik Rose.

"Aku tahu Ros. Udah ya balik kerja lagi sana." Mina berusaha tersenyum.

Rose menatapnya sedih. Mina belum tahu mengenai kepulangan Eunwoo dan tempat Eunwoo sekarang bekerja. Ternyata hanya Eunwoo yang mengetahui tentang Mina. Bahkan tentang pernikahan Mina dan Mingyu yang membuat Eunwoo begitu hancur. Ia lelah selalu menjadi penengah dalam hubungan Mina dan Eunwoo. Ia takut Mina akan marah jika Mina tahu bahwa ia mengetahui keberadaan Eunwoo. Ia hanya tak ingin Mingyu semakin terluka jikalau tiba-tiba Mina dan Eunwoo cintanya kembali bersemi. Ia tak ingin apa yang telah ia korbankan untuk kebahagiaan Mingyu sia-sia.

Benar. Ia sangat mencintai Mingyu hingga saat ini. Hanya saja hati Mingyu hanya untuk Mina seorang. Rose memilih mundur.

"Mending dihapus. Kasian Mingyu." Ucap Rose sebelum kembali ke mejanya.

Aku mengerti Ros. Aku mengerti perasaanmu.

Air mata Mina jatuh. Ia terlampau menyakiti hati banyak orang. Termasuk Rose, yang diam-diam menyukai Mingyu. Mina tahu itu karena insting wanitanya. Ia ingin melepaskan Mingyu agar Rose bisa bahagia tapi Mingyu sudah terlanjur terlalu mencintainya. Ia takut Rose dijadikan pelarian seperti yang ia lakukan pada Mingyu. Rose wanita baik yang pantas mendapatkan lelaki baik pula. Bukan berarti Mingyu tak baik, hanya saja ia takut Mingyu berubah menjadi tak baik karena dirinya.

Benang Merah (97 Line Story) | ✔Where stories live. Discover now