18. Delapan Belas

60 4 0
                                    

Fokus  : Jungkook, Solbin, Yugyeom, Jiho

 

"Kamu sudah bertemu Solbin?" –Kim Jiho

 

Solbin cepat akrab dengan keluarga Jungkook. Bahkan dengan kakak Jungkook yang sebenarnya agak sedikit menakutkan. Mereka juga membicarakan mengenai pernikahan mereka yang akan segera diadakan. Mereka setuju dengan keinginan Solbin menikah di Jeju. Tujuan Solbin ingin menikah di Jeju mungkin saja ia bisa ingat masa lalunya.

Sepanjang perjalanan pulang Solbin terus tersenyum. Sudah lama ia tak merasakan makan bersama keluarga, apalagi keluarganya sudah meninggal. Solbin benar-benar melupakan sejenak mengeai lelaki yang ia ingat. Jungkook mengantarkan sampai depan apartemen seperti biasa karena ia masih harus ke kantor. Masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan sebelum hari pernikahan.

Hari-hari Solbin kini dipenuhi soal pernikahan dan Jungkook. Hampir setiap hari mereka makan siang bersama. Entah Jungkook yang menjemput atau Solbin ke kantor. Semua orang telah mengetahui siapa Solbin tak terkecuali Jihyo. Ia hanya bisa tersenyum. Hatinya kembali sakit karena harus merelakan orang yang ia cintai untuk kedua kalinya. Ia sekarang berniat untuk melupakan Jungkook. Hidupnya harus terus berjalan walaupun Jungkook tak bisa ia miliki. Jihyo tersenyum.

"Nih. Sesuai permintaanmu masakan rumahan." Solbin membuka kotak bekal yang ia bawa.

"Makasih ya Bin." Jungkook tersenyum memunggu Solbin.

"Sering-sering gini ya. Duh aku jadi ada yang ngerawat lagi." Perkataan Jungkook membuat wajah Solbin memerah, lelaki ini pandai menggombal.

"Gombal."

"Ga papa nanti kamu juga bakalan seneng kalo udah nikah."

"Idih pedenya." Memang sisi baru Jungkook bagi Solbin.

Minah juga membantu Solbin dalam mempersiapkan pernikahan Solbin. Memberikan sarannya juga. Ia juga mengecek gedung-gedung di Jeju. Kadang mereka bertiga rapat untuk pernikahan itu. Kadang juga Junhoe ikut. Bahkan kadang malah dengan dokter Eunwoo. Solbin menikmati kesibukannya mengurus pernikahan karena ia malah jadi sering bertemu dengan teman-temannya.

Solbin juga sudah bertunangan dengan Jungkook. Pesta kecil dengan orang-orang terdekat saja. Senyuman tergambar di wajah Solbin maupun Jungkook saat mereka bertukar cincin. Tepuk tangan riuh terdengar di seluruh ruangan. Tak ada yang tahu apakah mereka benar-benar bahagia atau hanya bersandiwara saja. Acara pertunangan itu benar-benar tertutup dan tak terekspos.

Rose menyumbangkan sebuah lagu sebagai hadiah pertunangan. Ia mengenal Solbin berkat Junhoe. Solbin bertepuk tangan mengapresiasi Rose. Mina hanya menatap Solbin dan Jungkook. Minah dan Mina terlihat perang dingin. Setelah mendengar ucapan Solbin mengenai Mina yang berteman dengan Jiho ia menjauhi wanita itu. Ia jadi membenci Mina juga. Ia sempat menyesal karena tak mengatakan saja mengenai pertemuan Mingyu dan Rose dulu, namun ia juga tak tega karena sepertinya Junhoe mulai membuka hati untuk Rose.

Perut Mina sudah mulai terlihat, tak terasa memang semenjak terakhir kali bertemu Mina. Apalagi mereka jarang bertemu Mina. Mingyu mengucapkan selamat pada Jungkook. Memeluk sahabatnya itu. Memanjatkan doa semoga kali ini Jungkook berakhir bahagia.

"Solbin Jungkook selamat ya. Tinggal selangkah lagi." Ucap Minah sambil memeluk Solbin.

"Makasih ya Min. Kamu juga cepat nyusul dengan dokter Eunwoo ya." Wajah Minah berubah sendu.

"Ne." Iya berusaha tersenyum.

"Makasih Minah." Ujar Jungkook, Minah mengangguk.

...

Benang Merah (97 Line Story) | ✔Where stories live. Discover now