15. Lima Belas

56 4 4
                                    

Fokus : Eunwoo, Minah, Jungkook, Solbin, Junhoe, Rose

"Bangchan maafkan aku karena aku sepertinya mencintai orang lain selain kamu." –Kang Minah




Jungkook bingung bagaimana menjelaskan semuanya. Ia tak nyaman dengan teman-teman barunya itu

"Ibu sudah mendengar soal kalian yang telah menolong Eunha." Buka mama Eunha, semua mata fokus kepada wanita paruh baya itu.

"Ibu tak mungkin menyuruh Minah dan Solbin untuk menikah dengan Jungkook tentunya tapi... kata Jungkook yang sudah merawat Eunha adalah Solbin, benar bukan?" Solbin, Minah, dan Junhoe mengangguk bersamaan.

"Jadi ibu meminta Solbin untuk menikah dengan Jungkook seperti wasiat Eunha." Solbin menelan salivanya.

"Ta-tapi kamikan menolongnya bersama." Sangkal Solbin yang akhirnya bicara.

"Nak kalian memang menolongnya bersama tapi kamu yang merawatnya. Ibu yakin wanita yang Eunha maksud adalah kamu. Dia melihat kamu untuk pertama kalinya setelah bangun dari koma."

Solbin terdiam, "Mungkin ibu terlihat memaksamu tapi Eunha mungkin tak akan tenang jika ia tak melihat orang yang ia cintai dijaga oleh wanita baik sepertimu." Mama Eunha memegang tangan Solbin.

Minah yang akhirnya mengerti keadaan mulai tersenyum kecil. Juhoe hanya mangut-mangut karena masih terkejut. Solbin menatap iris mata wanita paruh baya itu. Ia sangat mengharapkan kata iya dari Solbin. Tentu saja Solbin tak tega. Namun ia juga tak ingin menikah dipaksa seperti ini. Ia ingin menikahi lelaki yang ia cintai. Ia takut rumah tangganya akan berantakan jika menikah dengan cara ini. Solbin meragu. Situasi ini sangat sulit untuknya, tentu juga sulit untuk Jungkook. Solbin menatap Jungkook sebentar. Lelaki itu tak memberikan jawaban apapun. Sepertinya ia sudah pasrah.

"Bagaimana nak Solbin?" Tanya mama Eunha lagi.

"Eum... tolong beri saya waktu. Saya rasa Jungkook juga perlu waktu untuk memikirkannya." Solbin harap ini keputusan yang bijak.

"Baiklah nak. Ibu harap kamu mau. Kalau soal Jungkook dia tentu sudah setuju." Pesan mama Eunha.

Sepanjang perjalanan pulang Solbin hanya melamun. Tak berniat untuk berbicara. Ia masih memikirkan permintaan Eunha dan mamanya itu. Ia juga memikirkan Jungkook. Mata lelaki itu tak bisa ditebak.

...

Eunwoo berhasil mengagetkan Minah dengan datang ke tempat penitipan anaknya. Ia memperlihatkan kotak bekal di tangannya. Siang itu anak-anak sudah tertidur. Minah tersenyum manis.

"Aku bawakan bekal untukmu. Rasanya bosan makan masakan orang terus." Kata Eunwoo.

"Ya ampun ini kamu yang masak?"

"Iyap."

"Harusnya aku saja yang masak."

"Tak apa. Kamukan sibuk merawat Solbin juga."

"Eh ngomong-ngomong tentang Solbin nih. Aku rasa Solbin akan menikah dengan Jungkook."

"Eh ko bisa?"

"Ya begitulah. Aku senang deh kalau Solbin bisa menikah dengan Jungkook." Wajah Minah berbinar.

"Senang sekali ya?"

"Eum. Akhirnya Solbin bisa lepas dari lelaki yang terus menyakitinya. Melihat Jungkook yang sangat bertanggung jawab aku rasa dia tak akan menyakiti Solbin. Ya kalau sampai dia menyakiti Solbin aku akan membunuhnya."

"Wah wah wah sangat mengerikan ya kamu ini." Minah hanya nyengir.

"Wah enak." Mata Minah melebar saat merasakan masakan Eunwoo.

Benang Merah (97 Line Story) | ✔Where stories live. Discover now