TWENTY

8.8K 373 8
                                    

Tiara baru saja tiba di kantor, pagi ini ia merasa lebih baik karena pengaruh alkohol sudah mulai hilang, ia berjalan menuju pintu masuk karyawan dan melewati basement yang berada di lantai paling bawah gedung ini, saat memasuki basement, Tiara melihat pemandangan yang membuat nya mual seketika, Andreas dan Melisa yang baru saja turun dari mobil, How sweet.. ternyata mereka selalu berangkat kerja bersama!

Andreas dan Melisa sempat beradu pandang dengan nya, namun Tiara lebih memilih berpura-pura tidak perduli.

Dengan terpaksa Tiara tetap memantapkan langkah nya dan memasang senyum melewati kedua orang itu, dan seperti saat dipesta malam itu, kali ini Melisa juga bergelayut manja di tangan Andreas, "Tidak tahu malu, ini kan tempat umum!" fikir nya. Dan walau pun saat ini Tiara merasa hati nya remuk, ia harus terlihat baik-baik saja, Mereka tidak boleh tau bahwa Jangan kan mendapat pengganti, Tiara bahkan belum bisa melupakan Andreas, Memalukan!

Tiara menekan tombol lift menuju lantai 2 tempat nya bekerja, dan ternyata Andreas beserta kekasih baru-nya memasuki lift yang sama, dan sial nya lagi hanya mereka bertiga yang berada dalam lift itu. Tiara menggeser tubuh nya kesudut lift, ia tak ingin terlibat apa pun dengan kedua manusia ini, walaupun hanya sebatas menyapa "Hai, Halo, Good Morning" atau apalah, Tiara sama sekali tak ingin.

Saat berada di lantai 2, pintu lift terbuka, Tiara pun keluar dari sana di ikuti Melisa yang memang bekerja di lantai yang sama, sedangkan Andreas tetap disana karena ia bekerja di lantai 3.

"Aku akan menunggu mu di basement nanti saat makan siang" Ucap Melisa pada Andreas sesaat sebelum keluar dari lift.

"Ya, nanti aku akan menelpon" jawab Andreas.

Tiara memang keluar lebih dulu dari lift, tapi ia masih bisa mendengar ucapan Melisa pada Andreas, ia menghela nafas kasar, menggenggam kuat tas yang disandangnya dan tetap melangkah menuju ke arah ruangan loker karyawan. I dont't care..

    "Aku harap kau melupakan ucapan ku saat di pesta kemarin" Melisa tiba-tiba muncul disamping loker Tiara.

  "Ucapan yang mana?" Tiara menoleh sebentar dengan tatapan datar, kemudian beralih lagi merapikan loker nya.

  "Hmmm.. saat aku bilang kau belum bisa mendapat pengganti Andreas, tapi ternyata aku salah, kau.. malah sudah punya calon suami" Ucap Melisa ragu.

Tiara tersedak ludah nya sendiri mendengar ucapan Melisa, ternyata acting Christian malam itu benar-benar di resapi oleh Melisa, dan mungkin juga oleh Andreas..

     "Melisa yang manis.. dengar ya, aku punya calon suami atau tidak, aku rasa itu bukan urusan kalian" ucap Tiara dengan senyum sinis nya.

Melisa bersender pada loker, kemudian  melipat tangan di dada "Seperti nya kau sangat sensitif dengan ku, jangan-jangan kau masih belum bisa merelakan Andreas?" Melisa terkekeh pelan.

Tiara menutup pintu loker nya dengan kasar, lalu menatap Melisa dengan tatapan sinis yang begitu mengindikasi bahwa Tiara tidak menyukai pembicaraan ini.

"Aku tidak merasa kalau aku bersikap sensitif, jangan-jangan kau yang terlalu takut kalau Andreas akan dekat lagi dengan ku?" Tiara menaik kan sebelah alis nya.

"Cih, mana mungkin, mau bertaruh? Andreas sendiri yang bilang dia bahkan menyesal menghabiskan empat tahun yang sia-sia bersama mu, jadi mana mungkin dia akan mengulangi kesalahan yang sama?" ucap Melisa santai sambil memainkan kuku nya.

Tiara menarik nafas berat, lutut nya terasa lemas, apa yang di dengar nya ini pasti bukan lah kebenaran, 4tahun yang sia-sia? setega itu kah Andreas menganggap hubungan mereka? tapi Tidak, ia tak boleh menampak kan kekecewaan di hadapan wanita ini. Tidak ada seorang pun yang boleh menginjak harga diri nya.

The Love BankTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang