The Love Bank

TWENTY ONE

Tiara tidak berhenti menatap Christian yang sedang mengemudi dengan tatapan seperti siap membunuh, mata nya memicing tajam, nafas nya naik turun karena sangat kesal dengan sikap Christian yang selalu semena-mena pada nya. Sedangkan Chris memfokuskan pandangan nya ke arah jalanan. Saat ini mobil mereka baru saja keluar dari gerbang Trust Bank dan akan menuju apartement milik pria itu.

"Kenapa kau menatap ku seperti itu?" tanya Chris pada Tiara, lama kelamaan ia merasa risih juga dengan tatapan gadis itu, seperti akan membunuh nya saja.

"Sebenar nya apa motivasi anda? kenapa selalu mengacau kan kehidupan ku? ucap Tiara dengan nada pelan namun sangat dalam sembari menatap Chris dengan tatapan yang tetap mengerikan.

"Aku hanya mengingat kan mu pada perjanjian kita, jangan karena pekerjaan kantor yang menumpuk kau jadi tidak menepati kewajiban mu pada ku" jawab Chris dengan santai, ia sama sekali tak merasa bersalah setelah mengajak paksa Tiara dari kantor nya padahal saat ini seharus nya Tiara masih mengerjakan tugas-tugas nya.

Tiara memijat dahi nya sendiri, ia begitu frustasi dengan pemikiran pria disamping nya ini, perjanjian yang di maksud pria itu adalah hal terkonyol dalam hidup nya, bisa-bisa nya ia membandingkan perjanjian itu dengan pekerjaan nya yang susah payah di raih oleh Tiara.

   "Tapi anda tidak seharus nya memaksa ku pulang dengan menghadap kepala cabang dan supervisor kantor ku, itu memalukan! bagaimana kalau mereka berfikiran yang bukan-bukan tentang aku!?" Tiara memegangi kepala nya.

"Itu urusan mu, aku sih tidak ambil pusing, yang aku ingin kan hanya kau memenuhi kewajiban mu terhadap ku, itu saja" ucap Chris dengan santai nya tanpa menoleh ke arah Tiara, ia tetap asik menyetir sambil tangan nya memindah-mindah kan track musik pada setir mobil.

Tiara membuka sedikit mulut nya, ternyata pria ini bukan hanya licik, tapi juga begitu arogan. "Kewajiban apa yang anda maksud!? bahkan sekarang aku tidak lagi melihat ada bekas luka di kening anda, jadi apa lagi yang harus kurawat? anda sudah sembuh pak Christian!" pekik Tiara dengan suara lantang.

Christian memelankan mobil nya, lalu tersenyum licik pada Tiara, "Nah, justru itu, karena luka ku sudah sembuh, tapi sisa perjanjian masih 3 minggu lagi, aku rasa kita harus membuat kesepakatan baru tentang apa yang harus kau kerjakan untuk ku dalam 3 minggu kedepan" ucap Chris tanpa mengurangi senyuman di bibir nya yang mempesona tapi menyimpan duri karena kelicikan yang tiada habis nya.

Tiara mengernyit kan dahi, "Jadi maksud anda— mmhh" Chris tiba-tiba mengangkat telunjuk nya dan menempelkan nya di bibir Tiara sehingga Tiara menghentikan ucapan nya

"Kita akan membicara kan nya di apartement ku" ucap Chris.