The Love Bank

THIRTY ONE

"Aku membutuhkan mu.." ucap Chris parau.

"Apa yang kau butuh kan? kau ingin minum atau.."

"No, I just wanna Kiss you.." Chris menarik tangan Tiara hingga jatuh diatas tubuh nya, lalu dengan cepat Chris menangkup wajah Tiara dan menyatukan bibir mereka dalam kecupan-kecupan basah yang Chris ciptakan.

"Lepaskan! Mmpphh..." Tiara menarik wajah nya beberapa saat setelah tersadar, kemudian tangan nya refleks menampar wajah Chris.

Chris mengerang pelan, namun setelah itu ia meringkuk dan terlihat tidur kembali, berbeda dengan Tiara yang sedang berusaha mengatur nafas nya yang tersengal-sengal karena kejadian barusan.

Christian Alexander mencium.. Bibir nya..

Tiara bergegas meninggalkan Chris dan menutup pintu kamar dari luar, ia menuju sofa dan merebahkan diri dengan kasar. "Apa-apaan ini" Tiara mengusap bibir  dengan lengan nya.

"Pria itu sedang mabuk, pria itu sedang mabuk, dia tak mungkin benar-benar ingin mencium ku" benak Tiara berusaha menampik fikiran-fikiran nya yang mulai berasumsi aneh.

  "Tapi apa benar dia mabuk? atau hanya berpura-pura saja?" ucap Tiara pada diri nya sendiri lalu bangkit dari sofa dengan panik, ia mulai teringat dengan Christian yang mempunyai sifat jahil yang akut, jadi bisa saja pria itu hanya berpura-pura.

"Ahh.. tapi bau mulut nya memang benar-benar menyengat seperti alkohol" Tiara menghela nafas lega mengingat bau mulut Chris saat berciuman tadi. Tetapi Besok pagi setelah pria itu bangun Tiara harus tetap mengintrogasi nya, Tiara juga tidak punya keberanian untuk menengok pria itu kekamar lagi, Tiara takut Chris bisa melakukan hal yang lebih buruk lagi.

Semoga saja pria itu memang benar-benar sedang mabuk dan melupakan semua nya termasuk ciuman barusan, karena harga diri Tiara terancam hancur karena hal itu.

***

Tiara House, 06:30 a.m

Chris terbangun dari tidur nya, ia terperangah mendapati dirinya berbaring di sebuah ranjang  bersprei pink yang disamping nya terdapat boneka beruang berwarna coklat, kemudian dari hasil pengamatan nya beberapa saat, ia mengingat kamar bernuansa Vintage ini adalah kamar yang cukup sering ia lihat.

"Gadis itu!" Chris tercekat, memegang kepala nya yang terasa sedikit pusing ia mencoba mengingat kembali apa yang terjadi pada nya semalam hingga bisa sampai kemari.

Seingat nya semalam ia mengumpulkan teman-teman nya di sebuah klub, lalu Chris juga ingat bahwa semalam dia telah memenangkan perlombaan minum alkohol terbanyak dari pada Jimmy, dan setelah nya Chris sudah tak ingat apapun lagi, hanya suara supir nya yang terakhir ia dengar.

Chris memilih menghabis kan waktu dengan teman-teman nya karena hanya mereka lah yang bisa sedikit mengobati kegundahan nya, kegundahan akan diri nya sendiri yang akhir-akhir ini sering melakukan hal-hal di luar kebiasaan nya hanya karena seorang gadis biasa, gadis aneh yang tidak kaya, tidak terlalu cantik, apalagi sexy, juga yang selalu semena-mena jika berbicara pada nya, tapi sial nya Chris malah tertarik dengan segala kelainan pada gadis itu.

Dan untuk memastikan bahwa ketertarikan nya tidak akan berlangsung lama, Chris akan benar-benar meninggalkan Tiara setelah perjanjian konyol mereka selesai, tapi tetap saja Chris tidak mau waktu yang tersisa hanya dua minggu ini terganggu oleh mantan kekasih Tiara yang tidak berguna itu.