Udah siap sakit kepala lagi liat tingkah Domi?
Saya sendiri sih cape ati lho sama tokoh yg ini. Kok ya malu2in banget tingkahnya 🤦🤦🤦
Enjoy ya. Semoga hasrat pengin nimpuk Domi jd terbangkitkan.
Komen dong... 😘😘😘
"Nawa ada?" tanya Domi begitu tiba di lobi galeri seni milik Nawasena Tandayu.
"Ada perlu apa ya, Mbak?" tanya seorang gadis muda yang duduk di balik meja resepsionis.
"Mau ketemu aja," jawab Domi santai.
"Maaf, Mbak. Sudah buat janji sebelumnya?" Gadis resepsionis itu kembali bertanya dengan sopan.
"Belom," balas Domi mulai tidak sabar.
"Sekali lagi maaf, Mbak. Kalau mau bertemu dengan Bapak Nawa, harus buat janji terlebih dahulu."
"Ribet banget sih." Domi mulai mengetukkan jarinya dengan senewen ke atas meja resepsionis. Dia tidak menyangka sepagi ini saja sudah sulit untuk bertemu dengan Nawasena Tandayu. Padahal ia sengaja datang sepagi mungkin. Bayangkan seorang Domi yang biasa masih tertidur lelap sampai siang di hari Sabtu karena sisa hangover semalam, saat ini sudah berdiri cantik di depan galeri milik pria itu, padahal pukul tujuh saja belum. Dan yang lebih membuat Domi heran, resepsionis ini bekerja mulai dari jam berapa memangnya?
"Maaf, Mbak. Sudah seperti itu peraturannya di sini."
"Maap maap mulu. Daripada minta maap terus, mending panggilin bos lo ke sini." Domi memandangi sang resepsionis malang dengan tatapan penuh intimidasi. Ia sebenarnya sedikit kasihan dengan gadis muda yang wajahnya mulai terlihat pucat, tapi Domi tidak boleh menyerah. Dia harus terus maju agar bisa bertemu dengan target operasinya itu.
"Maaf, tidak bisa, Mbak. Bagaimana kalau saya bantu buatkan janji temu dengan Bapak Nawa? Boleh tau nama Mbak?" Sang gadis resepsionis sudah mulai bersiap dengan buku catatan dan alat tulis di tangannya.
"Nggak usah bikin janji-janji segala, ribet. Gue pokoknya mau ketemu sekarang. Nanti gue pasti bakal bikin janji sama dia. Janji nikah! Makanya gue mesti ketemu dulu. Mana bisa gue bikin janji nikah kalo gak ketemu sama dia?"
Untuk beberapa detik, perkataan Domi sukses membuat gadis resepsionis itu termangu bodoh. Berusaha mencerna perkataan absurd tamu menyeramkan di hadapannya.
Setelah berbicara dengan berapi-api, Domi melenggang begitu saja melewati meja resepsionis. Tidak mempedulikan kepanikan gadis resepsionis tadi. Domi tidak peduli meski ia harus berkeliling tanpa arah di galeri milik Nawasena Tandayu yang berukuran lumayan besar. Domi tidak peduli meski ia harus membuka satu per satu ruangan di dalam galeri ini untuk dapat menemukan keberadaan pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOT Single Daddy
ChickLitBOOK TWO OF SINGLE DADDY THRILOGY Dominique Francessa itu cewek gesrek, bar-bar, liar, dan pastinya galak. Namun, Domi ini cantik, seksi, sekaligus cerdas. Sayangnya, otak bermutu Domi tidak pernah dia gunakan dengan benar. Sampai suatu hari, dia te...