9. Anak Ajaib

13.5K 1.7K 234
                                    

Sejauh ini, gimana menurut kalian cerita ini?

Menurut kalian Domi gimana?

Kalo Sena gimana?

Hahahaha, maap banyak nanya ya.

Thank you buat yang udaj selalu vote dan komen. Sayang kalian 🤗🤗🤗

"Kamu biasa pulang semalam ini setiap hari?" Setelah satu jam lebih menunggu di dalam mobilnya, Sena melihat Domi keluar dari lift menuju parkiran mobil.

"Eh?" Domi terkejut ketika mendapati Sena berdiri di dekat mobilnya.

"Kamu biasa pulang semalam ini?" Sena kembali mengulangi pertanyaannya yang belum dijawab.

"Nggak juga. Lo kenapa masih di sini?" Sial! Padahal gue udah sengaja lama-lamain pulangnya biar gak ketemu, taunya dia masih di sini.

"Apa salah kalau saya mengatakan kamu sedang menghindari saya?" tanya Sena penasaran.

"Gue tadi ada kerjaan dulu," ujar Domi cepat. Memang hal yang dikatakannya tidak sepenuhnya salah, ada beberapa pekerjaan yang harus Domi selesaikan meski sebenarnya tidak harus malam ini juga.

"Sekarang sudah selesai?"

Domi mengangguk.

"Kalau begitu cepat pulang. Ini sudah sangat larut, tidak baik anak gadis seperti kamu masih berada di luar rumah. Bahaya." Ketika mengatakannya, Sena mendadak merasa sedang berhadapan dengan gadis remaja dan ia berperan sebagai ayahnya. Seketika Sena meringis.

"Bokap gue aja nggak pernah kuatir soal gue. Jangankan cuma pulang malem, gue gak pulang juga dia gak peduli." Domi bergumam sendiri sambil melangkah terus menuju mobilnya.

"Perhatian ...," ujar Sena sambil tersenyum. "Bukankah itu yang kamu cari selama ini lewat tingkahmu yang ajaib?"

"Jangan sok tau!" Domi berhenti melangkah, menoleh dan menatap tajam ke arah Sena. Ini salah satu hal yang Domi benci dari kedekatannya dengan orang lain. Ia tidak suka jika orang lain bisa memahami dirinya, ia tidak suka orang lain menyelami perasaannya dan berujung mengasihaninya. Selama ini Domi bersembunyi di balik topeng sempurnanya untuk menutupi kerapuhannya.

"Dominique ..., tadi saya tidak mendengar apa-apa." Sena mengedik santai. "Jadi kamu bisa kembali bersikap seperti biasa. Saya juga tidak mempermasalahkan kesalahan Jovi di segmen pertama tadi."

"..." Domi mematung. Tiba-tiba keadaan seperti terbalik. Biasanya dia yang banyak bicara dan Sena yang diam, sekarang yang berlaku sebaliknya.

"Jangan diam begitu. Itu tidak cocok untuk kamu." Sena tersenyum mengejek.

"Lo aneh." Domi menggeleng bingung. "Tumben banyak ngomong?"

"Ketularan kamu." Sena mengambil kunci mobil Domi dan menekan tombolnya. "Ayo, masuk ke mobilmu!"

Domi menuruti perintah Sena. Ia melangkah maju, membuka pintu, dan menariknya. Sebelum masuk, ia kembali menghadap Sena. "Sena, thank you udah mau tampil di With Us. Obsesi gue udah kesampean."

"Jadi apa kita masih akan bertemu setelah ini?" tanya Sena tiba-tiba. Entah kenapa ia menanyakannya.

 Entah kenapa ia menanyakannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HOT Single DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang