Happy weekend. Dont forget to press ⭐ and give a lot of comment for Domi.
"Selamat siang, Bu! Ada yang bisa saya bantu?" Sang resepsionis membalas dengan sama ramahnya.
Ingin rasanya Domi memaki. Dia paling benci dipanggil 'Ibu', dia belum setua itu. Tapi demi mewujudkan obsesinya, Domi rela menekan kekesalannya bahkan tersenyum lebih manis lagi. Senyum yang ia tahu akan meluluhkan siapa saja. "Saya Dominique Francessa dari With Us, Forty Media. Saya sudah buat janji temu dengan Bapak Reiga Narendra Tandayu."
"Sebentar saya hubungi asistennya dulu, Bu." Sang resepsionis langsung berbicara di telepon, mendengarkan, mengangguk, sambil tetap tersenyum manis.
Domi memperhatikan sambil menilai. Harus ia akui, untuk ukuran seorang resepsionis, gadis ini sangat sempurna. Qualified. Blanc Company memang benar-benar sebuah perusahan yang berkelas. Karyawan yang dipekerjakan pun tidak asal pilih.
"Ibu Dominique, silakan langsung menuju lantai 27. Gunakan saja lift yang paling kiri. Bapak Thomas akan menunggu di depan lift dan mengantarkan Anda ke ruangan Bapak Reiga."
"Terima kasih." Domi mengangguk anggun. Baru kali ini ia memakai lagi seluruh perbendaharaan kata formal yang dimilikinya dan juga ajaran mengenai manner yang diajarkan ibunya sejak kecil. Setelah sekian lama bertingkah seperti pasangan Tarzan, kembali bertingkah layaknya seorang lady membuat Domi meriang. Domi mengikuti instruksi resepsionis tadi.
"Selamat siang. Ibu Dominique?" Sapa seorang pria yang sudah cukup berumur begitu Domi menjejakkan kakinya di lantai 27.
"Benar. Anda pasti Bapak Thomas." Domi kembali tersenyum ramah. Ya, Gusti! Capek banget dah ini. Kapan Domi bisa jejeritan lagi? Jadi kangen Jopo.
Thomas mengangguk. "Mari, Bu! Pak Reiga sudah menunggu."
Thomas menunjukkan jalan ke ruangan Reiga, mengetuk pintu dan menunggu balasan dari dalam.
"Masuk!" Terdengar suara berat dari dalam ruangan.
Thomas membukakan pintu dan mempersilakan Domi masuk. Domi melangkah masuk mengikuti Thomas, duduk di tempat yang Thomas tunjukkan, dan menunggu orang yang ingin ditemuinya.
Dari tempatnya duduk, Domi bisa melirik aktifitas Reiga. Pria itu terlihat merapikan berkas di atas mejanya, meletakkan kacamata, baru bangkit berdiri dan berjalan ke arah sofa tempat Domi menunggu.
"Siang, Ibu Dominique?" Reiga mengulurkan tangannya.
Domi berdiri dan menyambut uluran tangan Reiga. "Panggil Domi saja."
"Baik, Domi. Jadi apa yang bisa saya bantu?" Reiga duduk perlahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOT Single Daddy
ChickLitBOOK TWO OF SINGLE DADDY THRILOGY Dominique Francessa itu cewek gesrek, bar-bar, liar, dan pastinya galak. Namun, Domi ini cantik, seksi, sekaligus cerdas. Sayangnya, otak bermutu Domi tidak pernah dia gunakan dengan benar. Sampai suatu hari, dia te...