'Ternyata gue salah orang' - Bae Jinyoung
.
.
.
.M
alam yang dingin dengan suara-suara khas malam yang terdengar tepat di gendang telinga Jinyoung. Beberapa menit yang lalu, Hoonji—kakak Jihoon mengajaknya untuk bertemu di taman kota. Sesekali Jinyoung mengeratkan jaketnya.
Saat dia sudah sampai di tempat tujuan, Jinyoung mengedarkan pandangannya ke sekitar berharap ia menemukan pria berambut merah terang yang sedang ia cari.
Lalu pandangannya tertuju tepat pada seorang pria bertopi yang sedang duduk sendiri sambil menundukkan kepalanya. Jinyoung melangkahkan kakinya menghampiri Pria itu.
"Maaf kak nunggu lama" Ucap Jinyoung sambil mendudukkan dirinya tepat disebelah Hoonji.
"Iya, gak papa " Sahut Hoonji sambil menoleh kearah Jinyoung."Jadi kak Hoonji nyuruh gue kesini mau ngomongin apaan ?" Tanya Jinyoung to the point. Hoonji menghela nafasnya. Lalu menatap Jinyoung tajam.
"Jauhin adek gue"
***
Malem ini tuh adalah malem terakhir Jihoon tidur disini jadinya dia dari tadi cuman guling-gulingan di kasur.
"Huweee gue gak mau nikah" Jihoon meluk gulingnya erat sambil nangis.
Mendengar suara berisik dari kamar anaknya, Chanyeol selaku papihnya melangkah masuk ke kamar Jihoon tanpa ketuk pintu dan yang ia dapat saat masuk adalah—
Brugh!
"PERGI LO!!! HUWEEEE ! GUE MAU SENDIRI!! "
Sebuah bantal tepat di mukanya. Dan niatnya mau nenangin anaknya pun ga jadi.
"Kenapa pih? " tanya Baekhyun yang baru aja dari dapur mau ke kamar Jihoon. "Tau tuh Jihoon! Dari tadi nangis terus" jawab Chanyeol. "Kok bisa?! Duh dasar gembul nyusahin mulu"
Baekhyun melakah masuk ke kamar Jihoon sama seperti Chanyeol tadi. Tapi kali ini Baekhyun gak kena serangan bantal soalnya dia udah biasa makanya tau dimana aja arah penyerangan.
"Ji... Kamu kenapa sayang? " tanya Baekhyun sambil mengelus kepala Jihoon. Mendengar suara mamihnya, Jihoon pun langsung meluk dan nangis di pelukan mamihnya.
"Kenapa hm? " tanya Baekhyun sekali lagi.
"Jiun gak mau nikah mih" jawab Jihoon.
Baekhyun tersenyum sambil memainkan anak rambut milik anaknya itu. "Kamu takut hm? "
Jihoon mengangguk.
"Gak perlu takut sayang, justru kalo kamu nikah muda itu Bagus, kamu bisa menjadi lebih dewasa nantinya"
Jihoon cuman diem gak ngerespon ucapan mamihnya itu.
"Dulu mamih sama papih juga nikah muda, awalnya emang gak nyaman dan mamih sempet berontak, tapi setelah tau sifat papih kamu dan papih kamu tau sifat mamih kita jadi punya perasaan dan saling membutuhkan satu sama lain" Jihoon masih diam. Jihoon denger kok, tapi dia hanya mendengar dan tak ingin memotong ucapan mamihnya.
"Makanya nanti setelah kamu nikah, kamu cari tau semua tentang Jinyoung, disitu kamu bakal bisa dapetin hati Jinyoung dengan mudah"
Mamihnya bener, kenapa dia menyerah sebelum mencobanya?
"Jiun mau nikah mih"
***
Bugh!
Jinyoung tersungkur di rerumputan taman.
"LO BRENGSEK! LO GAK TAU KAN GIMANA PERASAAN ADEK GUE?! LO EGOIS YOUNG! "
Hoonji menarik kerah Jinyoung lalu memberikan pukulan pada rahang Jinyoung.
"Guehh.. Hhh minta maaf kak..uhuk! "
"Gue tau semuanya young! Gue tau lu deketin Jihoon cuman buat bales dendam karena dulu lu dibully sama dia!"
Jinyoung membelalak lebar sambil menatap Hoonji. Sedangkan Hoonji hanya tersenyum miring sambil menatap Jinyoung.
"Tapi... Lu salah orang young, lu salah sasaran, orang yang harusnya lu kasih pelajaran adalah.. "
Hoonji mensejajarkan diri nya dengan Jinyoung.
"Gue"
ⓣⓑⓒ
VOMMENT!
KAMU SEDANG MEMBACA
𝓦𝓲𝓵𝓵 𝓨𝓸𝓾 𝓑𝓮 𝓜𝓲𝓷𝓮? 𝔇𝔢𝔢𝔭𝔴𝔦𝔫𝔨
Fanfiction" Ji mau jadi pacar aku gak? " "Gak! " A few moment later... " Ji mau jadi pacar aku gak? " "Lu udah jadi suami gue gblk! " •top Jinyoung! Bottom Jihoon! ?NONBAKU ✘BoyXBoy ✘YAOI ✘FUJOSHI AREA ★Typo bertaburan