27.😖

557 88 7
                                    

'Dan saat— Gue belum jatuh sama pesona lu kak' - Bae Jinyoung

'Dan saat— Gue belum jatuh sama pesona lu kak' - Bae Jinyoung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hari ini Jihoon sudah bangun dengan
pakaian casual yang rapi. Dia sudah bersiap pergi ke rumah seseorang yang akan ia jenguk, siapa lagi kalau bukan calon suaminya,  Bae Jinyoung.  Gara-gara dia sakit hari ini, pernikahan mereka harus dibatalkan dan akan di undur setelah Jinyoung sembuh.

Senang? Entah lah, Jihoon rasa hari ini dia bukan lah dirinya yang asli. Karena dengan bodohnya dia merasakan khawatir pada Jinyoung.

"Ini Jihoon, tolong antarkan makanan ini untuk Jinyoung, dan tolong sampaikan salam mamih sama dia"

"Iya mamih, Jihoon berangkat ya"

"Mau di antar sama kakak gak?! " Teriak Hoonji dari arah dapur.

"Tidak perlu! "

Jihoon ingin sendiri hari ini makanya dia akan berangkat menggunakan sepeda lamanya. Sedikit berdebu mungkin, tapi tidak apa-apa.

"Kak Jihoon mau kemana? " tanya Guanlin yang sedang menyiram tanaman.

Jihoon tersenyum. "Kerumah Jinyoung, dia lagi sakit, mau ikut? "

Guanlin menggeleng dengan senyum kaku. "Aku sedang sibuk kak, kapan-kapan aja, titip salam aja"

"Iya iya, kakak berangkat ya! "

"Hati-hati kak! "

Jihoon menggoes sepedanya menuju rumah Jinyoung.

***
Saat ini,  Jihoon sedang berdiri dengan tangan kanannya sedang memegang bungkusan berisi makanan untuk Jinyoung.

Jihoon memencet bel rumah Jinyoung, tak lama keluar seorang pria cantik. Dengan senyuman yang merekah, pria cantik itu memeluk Jihoon erat. Dengan sedikit kesusahan, Jihoon membalas pelukan itu.

"Pasti kamu pengen jenguk Jinyoung ya? " tebak pria cantik—Luhan sambil melepaskan pelukannya.

"Iya bunda, Jihoon juga bawa makanan dari mamih " Jihoon emang manggil Luhan pake sebutan bunda. Yahh... Itu juga disuruh sama mamihnya.

"Ya udah ayo masuk,  Jinyoung nya ada di dalam kamar , kamu langsung masuk aja " Luhan mempersilahkan Jihoon masuk.

Setelah mengganti sepatunya dengan sendal rumah, Jihoon segera pergi ke kamar Jinyoung dan mengetuk pintunya sebelum masuk.

Tok! Tok!  Tok! 

"Siapa?! "

"Jihoon "

"Masuk aja ji, pintunya gak di kunci"

'Ji? Tumben manggil Ji' - Jihoon

Jihoon menggeleng mencoba membuang pemikiran nglanturnya. Lalu dia masuk dan melihat Jinyoung yang sedang duduk di atas ranjangnya sambil memainkan game dihandphone.

"Ngapain kesini? " Tanya Jinyoung ketus. Jihoon menatap Jinyoung heran. Tumben nih anak nanya kayak gitu? Biasanya juga langsung nyosor batin Jihoon.

"Kenapa emangnya? Gak boleh? "

"Iya"

Jihoon mengerutkan keningnya. Kesurupan apa nih?

"Oke"

Jihoon berniat keluar, tapi tiba-tiba ada suara yang buat Jihoon berhenti.

"Kak.. "

Jihoon noleh.

"Apa? "

"Gue bakal menuhin permintaan lu"

"Maksudnya? "

"Gue bakal batalin pernikahan kita"

Jihoon membelalak lebar. Beneran kesurupan!

"Semua perkataan yang gue ucapin ke elu, semuanya bohong kak, gue cuman pura-pura suka sama lu, Gue cuman manfaatin lu buat dapetin uang dari temen gue, Maaf—"

Plak!!

Satu tamparan keras mendarat pada pipi Jinyoung sebelah kiri dan pelakunya adalah Jihoon. Tangannya sedari tadi sudah mengepal, pengen banget ngebogem pipi Jinyoung.

Jihoon menatap Jinyoung tajam.

"Ternyata tebakan gue bener, seorang Bae Jinyoung gak bakal berubah jadi malaikat tapi bakal tetep jadi Iblis, bahkan kayaknya jadi malaikat tuh mustahil banget buat lu "

Jinyoung tertawa kecil sambil menatap Jihoon yang saat ini berdiri di depannya. Dengan sekali tarikan Jinyoung berhasil menarik Jihoon kedalam pelukannya.

"Maafin gue kak, gue tau gue salah makanya gue bilang sekarang sebelum semuanya terlambat dan juga makasih udah buat kenangan bareng gue selama ini, gue harap lu gak jatuh Cinta sama gue kak"

Jihoon cuman diem. Dia gak berontak kayak biasanya. Otaknya ngeblank. Entah dia harus marah ato malah seneng?

Jinyoung ngelepas pelukannya dan natep Jihoon dalem sedalem sumur tua yang ada di pengabdi setan. Gg

"Ayo kita puter waktu, saat kita belum saling kenal satu sama lain, saat Park Jihoon belum mengenal Bae Jinyoung dan Bae Jinyoung yang belum mengenal Park Jihoon, saat kita hanya orang asing yang hanya kenal sebagai teman satu sekolah dan saat—"

Gue belum jatuh sama pesona lu kak

"— kata-kata gombal yang gue ucapin belum pernah lu denger"

Boong.

Mana berani dia berucap yang sebenarnya pada Jihoon yang jelas-jelas sangat membenci nya.

Setelah berucap seperti itu Jinyoung tersenyum manis sambil mengusak rambut Jihoon.

Jihoon? Jangan tanya, dia mah udah kicep. Gak bisa ngomong apa2 lagi, pikirannya lagi nyerna kata-kata tadi.

Hening.

Tak ada yang berbicara, mereka sama - sama diam.

Setelah beberapa saat diam akhirnya Jihoon buka suara.

"Jadi intinya lo minta gue buat lupain semua nya? "

Jinyoung menghela nafas pelan.

"Ya"

ⓣⓑⓒ

Hayolohhhhh... Gk jd kawin eh nikah:)

Bentar lagi mau end hwhw:3

Bentar lagi mau end hwhw:3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vomment juseyo;)

𝓦𝓲𝓵𝓵 𝓨𝓸𝓾 𝓑𝓮 𝓜𝓲𝓷𝓮?             𝔇𝔢𝔢𝔭𝔴𝔦𝔫𝔨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang