Siders = Bisul di pantat,, aminnn😘
////
'Dia kembali!" - Kim Hyunjong
💐💐💐
💐💐💐
Pagi ini, Jihoon baru aja keluar dari rumahnya. Mau ke sekolah. Tapi langkah dia terhenti karena ngeliat orang aneh sedang berdiri di depan rumahnya.
"Pagi Bae Jihoon"
Jihoon memutar mata malas. "Mau apa lu kesini?"
"Mau jemput kamu lah sayang"
"Tapi ini masih pagi "
"Kalau aku jemput kamu seperti biasa, pasti kamu udah berangkat bareng si Guanjing"
"Jangan ganti-ganti nama orang" Jihoon berjalan melewati orang aneh-Jinyoung itu. Ketika dia sudah sampai di depan gerbang rumahnya, Jihoon menghentikan langkahnya dan berbalik. "Makasih udah jemput gue, tapi gue mending pake bus dari pada berangkat bareng orang yang gak bisa ngendaliin emosi nya" Setelah berucap seperti itu, Jihoon langsung keluar dari rumahnya.
Jinyoung yang dari tadi masih berdiri di depan pintu rumah Jihoon, langsung mengikuti Jihoon. Jangan sampai dia membuat Jihoon semakin membenci nya. Jinyoung berlari keluar dari rumah Jihoon dan langsung masuk ke mobilnya.
Tak jauh dari posisi mobil Jinyoung, ada Jihoon yang sedang berjalan sambil menendang krikil di trotoar jalan.
Tin!
Jihoon terlonjak kaget. Dia menengok dan melihat mobil Jinyoung yang sedang berjalan dengan perlahan di samping kirinya.
"Ji, ayo berangkat sama aku aja"
Jihoon mengabaikan ajakan Jinyoung. Dia terus menunduk dan tak menjawab satu katapun yang Jinyoung ucapkan. Jangan kan di jawab, di dengarkan pun Jihoon sangat malas.
Jihoon melihat ke samping kirinya melalui ekor matanya. Dia tak melihat mobil Jinyoung, itu berarti Jinyoung sudah menyerah mengajak Jihoon berangkat sekolah bareng.
Jihoon menghela nafasnya. Lalu mendongakkan kepalanya dan menoleh ke belakang. Dia tak melihat mobil Jinyoung lagi, hanya mobil-mobil yang tak ia kenal saja yang dia lihat.
"Kayak nya tuh bocah dah nyerah, akhirnya tenang juga" Jihoon kembali melanjutkan langkahnya, tapi tiba-tiba ada seseorang yang mengangkat Jihoon dari arah belakang.
"Kya! Turunin gue!!" Jihoon terus memberontak saat dia di gendong dengan posisi kepala di bawah. Jihoon memberontak bukan karena dia pusing, tapi pantatnya terekspos oleh Jinyoung.
"Jinyoung!! Turunin gue!!" Teriak Jihoon sambil terus memukul punggung Jinyoung. Sakit? Tentu saja tidak, pukulan Jihoon tak seberapa dengan pukulan yang sering Jinyoung terima saat dia berkelahi.
"BAE JINYOUNG!!"
Untuk saat ini Jinyoung mengalah dan menurunkan Jihoon. Jihoon langsung merapikan pakaiannya yang berantakan. Setelahnya Jihoon langsung menatap Jinyoung tajam.
"Denger ya Bae Jinyoung, jangan urusin idup gue dan juga terserah gue mau berangkat sekolah pake apa, ini bukan urusan lu" Setelah mengucapkan itu Jihoon langsung berjalan meninggalkan Jinyoung yang masih berdiri di belakangnya.
"Dasar Baejingan, awas aja kalau dia berani ganggu gue lagi, gue patahin anunya" Monolog Jihoon sambil menghentakkan kakinya kesal.
Jihoon merogoh sakunya, lalu mengambil handpone nya berniat menelpon Guanlin dan menyuruhnya agar dia melewati jalan yang saat ini Jihoon lewati.
Setelah menemukan kontak Guanlin, Jihoon segera menelponnya. Sembari berjalan Jihoon menelpon Guanlin, tapi tiba-tiba ada yang menarik handphone nya dari arah belakang.
Jihoon langsung berbalik, tapi dia merasakan pinggangnya di tarik dan benda kenyal sudah mendarat di permukaan bibirnya.
Terkejut? Tentu saja. Jihoon masih terdiam, belum bisa mencerna apa yang terjadi saat ini. Dan saat benda kenyal itu menjauh dari bibirnya, Jihoon langsung tersadar dan menatap orang didepannya dengan sinis.
"Brengsek!"
PLAK!
Satu tamparan keras mendarat di pipi tirus Jinyoung. Setelah menampar pipi tirus Jinyoung, Jihoon langsung berlari pergi dari sana.
Sepeninggalan Jihoon, Jinyoung langsung memegang pipinya yang terasa panas karena tamparan Jihoon. Suara tawa terdengar dari bibir tipis Jinyoung.
"Hahaha Park Jihoon, Lu gak bakal bisa lepas dari genggaman seorang Bae Jinyoung "
***
Jihoon terus berjalan di trotoar jalan. Sumpah serapah sudah Jihoon ucapkan sedari tadi."Baejingan bangsat! Tai!" Jihoon menendang kerikil yang ada di trotoar itu dengan ekspresi kesal, membayangkan jika kerikil itu adalah kepala Jinyoung.
Tin! Tin!
Jihoon menoleh ke jalanan dan melihat sebuah mobil yang asing dimatanya. Kaca mobil itu terbuka dan muncullah seorang pria yang sedang tersenyum manis padanya.
"Masih ada kursi kosong, ayo naik!"
Mobil itu berhenti di dekat trotoar . Dengan segera Jihoon langsung berlari menghampiri mobil itu, lalu masuk kedalam mobil itu.
Mobil itupun langsung berjalan dan masuk ke jalanan lagi.
"Kak Hyunjong, Gimana kabarnya?" Tanya Jihoon.
Hyunjong. Sang pemilik mobil itu hanya terkekeh pelan.
"Baik tentunya, tumben kamu nanya kabar kakak?"
"Hehehe gak papa, oh iya buat kejadian dua hari yang lalu-"
"Gak papa, udah kakak maafin kok, lagian wajar Jinyoung marah dia kan tunangan kamu, mungkin kakaknya aja yang waktu itu kesenengan" Ujar Hyunjong sambil tertawa. Jihoon ikut tertawa kecil, lalu dia mengalihkan tatapannya keluar.
"Jihoon"
"Iya?"
"Dia kembali"
Jihoon mengerutkan keningnya karena penasaran.
"Siapa? "
Terdengar helaan nafas dari arah Hyunjong. Lalu Hyunjong mengalih kan tatapannya ke arah Jihoon.
"Hoonji. Dia kembali kesini "
🛫ㅌㅂㅊ🛫
Yayyyy update!!!!
Sorry ya lambat😅Oh iya hanya untuk pemberitahuan aja:v
Ada yang setuju gak kalau ff ini mau di buat versi STRAIGHT nya?
Kalau ada yg setuju atau nggak setuju silahkan COMMENT!
KAMU SEDANG MEMBACA
𝓦𝓲𝓵𝓵 𝓨𝓸𝓾 𝓑𝓮 𝓜𝓲𝓷𝓮? 𝔇𝔢𝔢𝔭𝔴𝔦𝔫𝔨
Fanfiction" Ji mau jadi pacar aku gak? " "Gak! " A few moment later... " Ji mau jadi pacar aku gak? " "Lu udah jadi suami gue gblk! " •top Jinyoung! Bottom Jihoon! ?NONBAKU ✘BoyXBoy ✘YAOI ✘FUJOSHI AREA ★Typo bertaburan