11.🗣

872 128 3
                                    

Lo gak inget atau pura-pura gak inget
sih ji? - Bae Jinyoung

💐💐💐

💐💐💐

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💐💐💐

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Ceklek!

Sebuah pintu bercat coklat baru saja dibuka lebar-lebar oleh Jihoon. Jihoon dan Jinyoung menatap ngeri pada ruangan itu,bagaimana mungkin mereka harus membereskan gudang sebesar ini dalam waktu satu hari.

"Cha! Ayo kerja!" Ucap Jihoon sambil masuk dan mulai membersihkan ruangan itu dengan sapu. Jinyoung masih belum bisa mempercayai hukuman yang dia dan Jihoon dapatkan kali ini. Dulu saat Jinyoung diberi hukuman seperti ini dengan teman-temannya, dia pasti akan kabur dan malah membolos. Dia belum terbiasa melakukan hukuman semacam ini.

"Bayi jin!! Napa lu diem mulu?! Cepet kerja!"

"Iya iya"

Dengan ragu Jinyoung mengambil kemoceng dan mulai membersihkan debu-debu. Dari kejauhan Jihoon cuman bisa geleng-geleng kepala liat tingkah Jinyoung .

Keheningan menyelimuti mereka, sampai tiba-tiba suara teriakan Jinyoung membuat Jihoon terlonjak kaget.

"Akhh!! Anjirr! Pergi sono!!! Akh goblok!" Jinyoung lari-lari sambil teriak dengan banyak kecoa  dibelakangnya.

"Ji tolong ji!" Jinyoung teriak-teriak sambil nangis. Yah, dia emang takut kecoa,apalagi kecoa terbang. Yeuh.. jangan ditanya gimana takutnya.

Jihoon mah dari tadi juga udah ketawa kenceng liat kelakuan Jinyoung yang lucu.

"Katanya seme tapi takut sama kecoa, gue aja yang uke biasa aja"

"Ji gue takut!" Jinyoung langsung lari ke arah Jihoon dan segera memeluknya

"Iya Iya astaga, lu tuh uke atau seme sih "

"Jangan tanyain itu dulu! Ini kecoanya cepet usir!!"

"Iya nanti gue usir, makanya lepasin dulu!!"

Jinyoung langsung ngelepas pelukannya dan langsung bersembunyi di balik punggung Jihoon. Jihoon dengan sapunya langsung membunuh kecoa-kecoa itu.

"Udah tuh, cepet keluar "

"Udah?" Tanya Jinyoung masih bersembunyi.

"Iya Jinyoung "

Jinyoung langsung keluar dari persembunyian dan melihat sekeliling kalau saja tiba-tiba ada pasukan kecoa lainnya.

"Udah gak ada" Ucap Jihoon sambil melanjutkan pekerjaan nya. Jinyoung bernafas lega, dia memilih untuk duduk disalah satu meja yang ada dan hanya memandang Jihoon yang sedang menyapu.

"Rajin banget sih calon istri Bae Jinyoung "

Jihoon menoleh kebelakang dan melihat Jinyoung yang hanya santai-santai saja.

"Lu gak kerja?! "

"Hng .. nggak"

"Enak banget lo! Gue yang kerja tapi lo malah enak-enakkan duduk di situ! Cepet kerja!"

"Iya iya" Jinyoung segera turun dan mengambil kemocengnya lagi. Dia kembali melanjutkan pekerjaan nya.
Tapi tiba-tiba dia menghentikan pekerjaan nya lagi dan malah memanggil Jihoon.

"Ji.."

"Hm?"

"Kok ini namanya kayak nama lo ya"

"Hah? Maksud lo?"

"Sini liat deh"

Jihoon berjalan menghampiri Jinyoung yang sedang memegang sesuatu.

"Coba gue liat"

Jinyoung memberikan sebuah amplop  berwarna biru muda yang sudah mulai memudar, mungkin karena amplop itu sudah lama disini.
Jihoon melihat pengirim dari amplop itu dan sebuah gumaman terdengar dari mulut Jihoon.

"Kak Hoonji"

Jinyoung mengerut kan keningnya.

"Lu kenal pengirimnya?" Tanya Jinyoung. Bukannya menjawab pertanyaan Jinyoung, Jihoon malah berlari keluar dari gudang dan meninggalkan Jinyoung sendiri.

"Eh! Jihoon tunggu!"

***
Jinyoung baru saja sampai di parkiran setelah mengejar Jihoon tadi. Dia melihat Jihoon yang sudah berdiri di depan mobilnya.

"Ji kamu mau kemana?" Tanya Jinyoung.

"Jangan banyak tanya! Mana kunci mobil lu!"

"Buat apa?"

"Cepet! "

"Kamu mau kemana?" Tanya Jinyoung sambil memberi kan kunci mobilnya. Jihoon tidak menjawab pertanyaan Jinyoung dan malah memilih masuk ke mobil dan menyalakannya. Jinyoung mengerutkan keningnya saat melihat Jihoon mulai memundurkan mobilnya. Jinyoung terkejut saat Jihoon akan membawa pergi mobilnya, dengan gerakan cepat dia langsung masuk kedalam mobil.

"Lu ngapain masuk?!"

"Anak perawan gak baik bawa mobil sendirian "

"Sianjing! Gue bukan anak perawan! cepet turun!"

"Nggak! Aku ikut!"

"Serah!"

***
Jihoon menghentikan laju mobilnya dan memarkirkan nya di depan sebuah taman bermain. Jihoon segera keluar dari dalam mobil dan diikuti oleh Jinyoung.

'Ini kan ...'

Jihoon berjalan menuju sebuah ayunan dan duduk disitu. Jinyoung terus menatap Jihoon yang sedang duduk di ayunan dengan pandangan kosong.

'Tempat yang sering gue kunjungin waktu kecil, dan juga—'

Secara tiba-tiba tatapan kosong itu menajam, tatapan kebencian dari seorang Bae Jinyoung. Tatapan yang hanya diberikan oleh Bae Jinyoung pada orang yang sudah membuatnya menderita.

'—Tempat dimana harga diri gue sebagai manusia di rendahkan oleh seorang yang bahkan sudah melupakan kejadian itu dengan mudah'

Sepintas ingatan berputar dikepala Jinyoung. Ingatan dimana saat itu dia di rendahkan bahkan di ejek oleh teman-temannya.

'Gue nyesel pernah suka sama dia, gue nyesel pernah bilang gue sayang sama dia, gue nyesel pernah ngelindungin dia, semuanya yang gue lakuin ke dia hanya lah sebuah penyesalan yang sangat terlambat '

"Lo tuh cuman sampah Bae Jinyoung! Lo gak cocok jadi pacar gue!! Lo tuh culun,jelek dan juga MISKIN!! Jangan sok-sok mau jadi pacar gue! "

Jinyoung memejamkan matanya, meredakan sedikit emosinya agar tidak meledak. Dengan perlahan Jinyoung menghampiri ayunan disebelah Jihoon.

Jinyoung menatap Jihoon dari ekor matanya.

'Lo gak inget atau pura-pura gak inget ji?'

T
B
C

Sesuai janji gue!!!!! Part 12 nya kemungkinan jam setengah 11 oke:))

Jangan lupa vomment:v

𝓦𝓲𝓵𝓵 𝓨𝓸𝓾 𝓑𝓮 𝓜𝓲𝓷𝓮?             𝔇𝔢𝔢𝔭𝔴𝔦𝔫𝔨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang