" Krystal, kamu sekolah dimana?" Tanya Wendy.
" Di Hangsan." Jawab Krystal.
" Ohh." Wendy mengangguk. Ia melihat Krystal yang memutar stir mobil masuk ke gedung sekolah.
" Oppa, bisa nyetir?" Tanya Krystal sambil menarik rem tangan.
" Mhh. Aku belajar dari ayahku."
" Kalau begitu, bawalah mobilku. Oppa tidak usah naik taxi ke sekolah." Kata Krystal seraya melepas seat beat nya.
" Bawa mobilmu?"
" Ne..."
Krystal keluar dari mobil. Ia menjadi sorotan lagi dengan semua murid Hangsan. Begitu juga Wendy yang keluar dari mobil membuat satu sekolah sibuk bersorak kejut saat mendapatkan suami Irene di sana.
" Kapan kamu pulang?" Tanya Wendy.
" Jam 4." Jawab Krystal seraya menyerahkan kunci mobilnya pada Wendy.
" Ohh..." Angguk Wendy.
" Yaudah, aku masuk dulu." Krystal berjalan melewati Wendy. Wendy berbalik menatap kepergiannya.
Tapi langkah krystal terhenti dan ia berbalik seraya dengan rambutnya yang mengibas cantik.
" Dahh Oppa..." Lambai Krystal.
Wendy tersenyum lebar. Ia membalas lambaian Krystal dan menatap wanita itu yang berlalu di balik pintu dengan sekolah.
Akhirnya Wendy masuk ke dalam mobil. Awalnya ia tidak mengerti bagaimana cara menghidupkan nya. Terus-menerus Wendy memutar kunci mobil dan hasilnya tetap tidak menyalakan mesin mobil.
" Kenapa tidak bisa hidup?" Gumam Wendy.
" Hiduplah!!"
Drek!!
" Khamjagiya!" Kejut Wendy.
Mobil hidup. Sebuah suara komputer terdengar di sekitar mobil.
" Oh....jadi harus memakai suara ya." Gumam Wendy sambil mengangguk kagum melihat seisi mobil HyperCar milik Krystal.
" Ayo kita pergi...." Ucap Wendy sambil memutar stir mobil.
Ia berlalu dari SMA Hangsan. Menuju SMA Sopa.
Sampai di sana, Wendy memarkirkan mobilnya di parkiran ujung. Ia keluar dari mobil dan menjadi sorotan satu sekolah karena terkejut kedatangan Wendy di sekolah dengan gaya baru.
Itu karena sebelum berangkat ke sekolah, Krystal mendadani Wendy agar lebih cool dan lebih tampan tentunya.
Bahkan gaya jalan Wendy saja, Krystal yang mengajari. Menyandang tas sebelah dengan tangan kanan yang masuk ke kantong celana.
Wendy jalan menuju kelasnya. Ia nampak lebih berani sekarang tanpa pengawalan bodyguard istana. Bagi Wendy, seperti ini lebih bebas dari pada harus ada bodyguard yang menemani dirinya masuk ke sekolah.
Ceklek!
Masuklah Wendy dan langsung jadi sorotan teman-teman nya di sana.
Irene berhenti membaca buku tebal tentang tahta seorang anak bangsawan. Dia berbalik dan mendapatkan Wendy di sana sibuk tersenyum lebar pada Seulgi dan Lisa.
Wendy sempat melirik Irene. Tapi hanya sekilas dan langsung menoleh ke arah Jennie untuk mengajaknya mengobrol bersama.
Irene kesal. Dia berbalik dan meremas kuat buku tebal itu sampai robek panjang di sana.
Joy dan Rose mendelalak. Mereka langsung menghadap ke depan melihat papan tulis dan kembali mencatat langsung. Takut melihat Irene yang sekarang menahan marah di kursinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Beauty and The Expert 2✓ [C]
Fanfiction" Tapi Appa,......aku tidak bisa menikahi Putri...." " Lakukanlah Wendy. Ini demi keluarga kita." " Tapi Eomma...." " Bahagiakan putri Irene. kamu anak yang sangat berbakti bukan pada orang tua?" "......" " Lakukanlah Wendy. Buat keluarga kerajaan j...