Keluarga kerajaan sudah berada di dalam pesawat pribadinya sekitar 6 jam. Mereka kembali ke Korea. Wendy sibuk melirik Irene di sebelahnya yang diam saja menatap ke luar kaca pesawat.
" Ada apa?" Tanya Wendy membuat Irene menoleh ke arahnya.
" Ani. Aku hanya letih."
" Kemari." Wendy menarik wajah Irene. Ia sandarkan kepalanya di bahu kirinya. Lalu ia rangkul istrinya itu sambil mengusap pelan bahunya.
Cup! Di cium lah kening istrinya.
" Sampai Korea dan kembali ke istana, istirahatlah."
" Mhh." Dehem Irene sambil menutup matanya.
Yeri melihat senyum orang tuanya di belakang sana. Ia lalu berbalik saat ia mendapatkan foto Wendy mencium kening Irene.
" Ini kenang-kenangan." Ucap Yeri.
Drab!drab!
Sibuklah adik kembarnya itu berlari ke sana kemari.
" Minjae, Minnie, duduk. Nanti jatuh." Kata Yeri.
" Nee.." Mereka akhirnya duduk di kursi depan. Lalu bermain lagi di sana.
Yeri menurunkan pandangannya. Ia sibuk membaca buku tebal tahta kerajaan. Sama seperti Irene dulu, membaca kamus tebal itu sampai selesai.
Sampailah mereka di bandara internasional Incheon. Banyak sekali wartawan di sana. Menyoroti keluarga kerajaan yang telah tiba di Korea lagi.
Banyak bodyguard berdiri di setiap sisi keluarga wenrene. Bahkan Wannie saja, di kawal karena banyak sekali orang ingin menyentuhnya karena imut.
Mereka semua masuk ke dalam mobil. Wendy menyamankan duduknya dengan Irene di sebelah.
" Badan kamu panas. Kita ke rumah sakit ya?"
" Gwaenchanha. Aku hanya butuh istirahat saja." Jawab Irene yang lemas bersandar di punggung kursi mobil.
" Hah~~" Wendy membuang nafas panjang. Ia lalu dekati Irene.
" Jinjja?" Tanya Wendy yang berada di hadapan Irene sambil memeriksa panas di keningnya.
" Mhh." Dehem Irene sambil menatap Wendy dari dekat.
" Kenapa dekat sekali?" Tanya Irene.
" Tidak boleh? Aku ingin memeriksamu."
" Benarkah?" Wendy diam. Dia menelan ludahnya saat Irene menatap tau maksud Wendy.
" Heiisss, aku tidak tahan."
Cup! Cium Wendy.
" Hah~~ lekas sudah." Ucap Wendy menjauh dari Irene lalu ia tatap ke luar kaca mobil.
Irene tersenyum lebar. Ia lalu menyandarkan kepalanya di dada Wendy.
" Aku menyayangimu." Ucap Irene.
" Nado.." Wendy peluk Irene. Sambil mencium bau harum rambut istrinya.
***
Sampai di istana, mereka di sambut oleh Jennie dan Jisoo.
" Irene sakit." Kata Wendy membawa istrinya masuk ke istana.
Mereka mengikuti dari belakang. Tapi sebuah mobil berhenti di bawah tangga istana membuat semuanya berhenti di tengah tangga.
Yeri berbalik. Ia menimbulkan senyumannya saat melihat adik sepupunya yang keluar dari mobil sambil menatap mereka dengan wajah angkuhnya itu.
Jennie melemaskan badannya. Melihat anaknya nampak sangat nakal sekali membohongi orang tuanya dengan mengatakan kalau dia akan kembali ke Korea tahun depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Beauty and The Expert 2✓ [C]
Fanfiction" Tapi Appa,......aku tidak bisa menikahi Putri...." " Lakukanlah Wendy. Ini demi keluarga kita." " Tapi Eomma...." " Bahagiakan putri Irene. kamu anak yang sangat berbakti bukan pada orang tua?" "......" " Lakukanlah Wendy. Buat keluarga kerajaan j...