Typo harap di maklumi ✌️
Krystal lihat Wendy yang sibuk memberikan obat merah di jarinya yang terluka akibat terkena beling kaca.
" Mianhe. Aku tidak bermaksud untuk mengenai mu." Kata Wendy.
" Gwaenchanha. Mungkin ini kebetulan saja ada beling sedang langsung menggores tanganku." Kata Krystal.
" Chaa~~~ sudah selesai."
Krystal angkat jarinya. Ia lihat plester berbentuk hati berwarna pink di jari manisnya itu.
" Jadi,.... kenapa kamu di kejar bodyguard... Suho?"
" Oh!? Oppa tau kakakku?"
" Kakakmu?"
" Ne. Kim Suho. Namaku Krystal Kim." Kata Krystal memperkenalkan diri pada Wendy karena dia lupa untuk memberi tau namanya sekali.
" Aku Son--"
" Arayo. Suami Irene Unnie."
" Mhh."
Wendy lihat wajah sendu Krystal yabg langsung merunduk merapatkan tangannya itu.
" Apa kamu tidak pulang?" Tanya Wendy. Krystal menggeleng.
" Aku tidak pernah pulang ke rumah."
" Wae?"
" Emhh....aku....kabur dari rumah..." Jawab Krystal takut-takut.
" Apa sesulit itu keluargamu?" Tanya Wendy tiba-tiba. Tapi Krystal mengangguk dengan jujur.
" Apa yang terjadi?" Tanya Wendy yang kali ini mendekati Krystal untuk mendengarkan wanita itu bercerita.
" Sebenarnya, Irene Unnie.......emhh..." Krystal nampak takut jika memang masalah keluarganya menyangkut soal kerajaan khususnya pada Irene yang memang Wendy ketahui kalau Suho sangat membenci Irene.
" Katakan saja. Aku ingin dengar." Kata Wendy.
Krystal diam sesaat. Tapi ia menarik nafas dan mulai bercerita. Duduk di depan supermarket dengan angin malam yang perlahan menerpa mereka di sana.
" Sebenarnya Eomma sudah meninggal." Kata Krystal membuat Wendy terkejut sekaligus bingung.
" Kalau saja dulu, Irene Unnie memberikan dana untuk pengobatan Eomma, pasti Eomma akan langsung di tangani dokter."
" Tunggu. Memangnya kenapa Eomma mu bisa meninggal?" Wendy memajukan badannya bersandar di ujung meja.
" Karena kecelakaan saat pengawal kerajaan mengejar kami. Mereka mengira kalau kami akan merebut tahta kerajaan dari Irene Unnie. Padahal kami tidak memiliki maksud apapun yang buruk pada kerajaan. Tapi mereka berfikir kalau keluarga kami memiliki niat jahat dan bahkan mereka mengira kalau Eomma akan mendapatkan tahtanya sebagai ratu. Karena kami takut, kami lari dari istana di malam hari. Kami pergi dari sana. Tapi Jimin menangkap kami. Ia langsung mengerahkan semua pengawal istana untuk mengejar kami. Suho Oppa dan aku sangat takut. Tapi Eomma selalu bilang pada kami, kalau kami bebas, kami harus saling menjaga satu sama lain. Tapi,..... mobil yang kami gunakan oleng tiba-tiba saat di tikungan tajam. Suho Oppo dan aku selamat. Tapi Eomma tidak. Eomma kehabisan banyak darah karena benturan keras di stir mobil membuat kepala Eomma pecah. Jadi aku dan Suho Oppa langsung melarikan Eomma ke rumah sakit." Krystal tidak bisa menahan air matanya. Ia terlalu menguatkan diri untuk menahan banyak penderita nya saat itu dengan Suho.
Wendy menatap lesu Krystal di depannya. Ia mencoba untuk membuat Krystal berhenti menangis. Tap Krystal masih bisa melanjutkan ceritanya.
" Saat di rumah sakit, pihak rumah sakit tidak mau mengoperasi Eomma karena kami tidak memiliki uang sama sekali. Saat itu Suho Oppa hampir putus asa. Sampai akhirnya ia menelpon Irene Unnie untuk meminta bantuan. Tapi Irene Unnie menolak nya. Dia membiarkan kami begitu saja. Bahkan Eomma,...masih tidak di anggap olehnya sampai sekarang...... itulah kenapa Suho Oppa sangat membenci Irene Unnie. Kami melihat jelas kalau Eomma sudah di tutupi kain putih. Dan itu membuat sakit hati Suho Oppo makin parah pada Irene Unnie." Wendy menatap diam Krystal di depannya. Ia menghela nafas singkat sebari memejamkan matanya untuk beberapa saat.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Beauty and The Expert 2✓ [C]
Fanfiction" Tapi Appa,......aku tidak bisa menikahi Putri...." " Lakukanlah Wendy. Ini demi keluarga kita." " Tapi Eomma...." " Bahagiakan putri Irene. kamu anak yang sangat berbakti bukan pada orang tua?" "......" " Lakukanlah Wendy. Buat keluarga kerajaan j...