20

1.4K 144 14
                                    

Seorang wanita turun dari lantai 3. Dia tersenyum mendekati keluarga nya yang sibuk bercanda tawa di ruang makan. Dengan suara pelengkap yang membuat seisi istana jadi lebih ramai.

" Uhhh,...adek gue~~" cubit Yeri pada pipi adik kembarnya, Minjae dan Minnie.

" Ya!! Noona! Sakit!!" Marah sang kakak.

" Unnie, nilai ku naik lagi." Tunjuk Minnie menyodorkan nilai ulangannya pada Yeri yang terduduk di sebelahnya.

" Good girl!!" Elus Yeri di kepala Minnie. Adik perempuan tersenyum lebar karena mendapatkan pujian dari sang kakak tersayang.

Plak!plak!

" Yaampun, Wannie jangan di tumpahkan makanannya....lagi~~" Irene menyerah rasanya melihat baby nya menumpahkan semangkok makanannya lagi.

" Sabar sayang." Kata Wendy mengelus kepala Irene.

Yeri tersenyum lebar. Ia lalu menoleh melihat ke kursi sebelah.

" Sayang, Wannie lucu ya..." Ucap Jennie.

" Nanti baby girl kita juga lucu. Yaa kan sayang~~" Jisoo elus perut istrinya yang sekarang sudah 8 bulan.

Sedangkan Appa mereka? Sudah berada di rumah hang tenang karena tahta raja sudah turun ke anak-anak nya. Berisitirahat di sana sambil menikmati hari tuanya.

Yeri bahagia sekali memiliki keluarga yang sangat akur. Meski dia anak angkat, tapi dia mensyukuri kehangatan yang di beri orang tuanya.

Wenrene juga tidak pilih kasih menyayangi anaknya. Mereka membagi waktu, dengan perkejaan negara dan juga pekerjaan memanjakan anak-anaknya.

" Aku pergi dulu Daddy Mommy." Kata Yeri yang berjalan mendekati orang tuanya di ruang tengah dengan tangan yang memegang buku tebal dan juga tas sandang di sebelah lengan kanannya.

" Mau di antar?" Tanya Wendy.

" Gwaenchanha. Aku----"

" Naik bus lagi?" Irene cepat. Yeri tersenyum seraya mengangkat kedua bahunya sekilas.

" Dadahh.... Minjae, Minnie, Wannie..."

" Dahhh...." Balas mereka. Dan Irene mengangkat lambai tangan Wannie.

Yeri turun dari tangga istana. Ia menyapa Jimin di sana.

" Putri, mau di--"

" Aku pergi. Dah Jimin..." Yeri sedikit berlari. Jimin tersenyum lebar menatap kepergian yang selalu menolak antaran Jimin.

Guk!guk!!

Yeri melihat Peggy yang baru saja jalan-jalan dengan bodyguard kerajaan. Peggy sudah besar. Badannya sangat kekar. Tapi Peggy masih imut saja.

" Aku pergi dulu Peggy." Lambai Yeri.

Guk!!!! Peggy menatap kepergian Yeri.

Wanita itu keluar istana. Ia berjalan sambil tersenyum menyapa banyak orang-orang yang memang seperti biasa melihat Yeri naik bus ke kampus.

Sampailah Yeri di depan halte. Ia seperti biasa pasti banyak anak SMA datang mendekatinya meminta tanda tangan dan kadang-kadang berfoto bersama.

" Noona cantik sekali~" Puji anak SD padanya.

" Hahaha... gomawoyo sudah mau memujiku." Kata Yeri melihat tiga anak SD itu berlalu melewatinya terduduk di kursi belakang bus.

Yeri membuka bukunya. Ia membaca sedikit isi dalam buku kampus seraya menunggu bus sampai di halte satu lagi.

Ssrreekkk~~!!

Bunyi rem bus membuat Yeri berdiri. Ia berjalan turun dari bus dengan si supir yang memberi tundukan hormat padanya.

Yeri tersenyum lebar. Ia kemudian berjalan menuju kampusnya yang tidak terlalu jauh dari halte bus.

" Yeri, kita jalan yuk." Ajak Sejeong teman dekatnya itu.

Yeri berhenti membaca, ia menoleh ke sebelah.

" Mau ke mana?"

" Kita ke Jepang. Mau?"

" Jepang? Mhh....kapan?" Tanya Yeri ragu-ragu.

" Gimana akhir tahun ini. Kan sebentar lagi bakal tahun baru."

Yeri terdiam. Dia menatap Sejeong sambil cemberut lesu.

" Aku.... mianhe Sejeong-ah. Aku harus ke London menggantikan Mommy ku sebagai tamu negara." Sejeong lemas. Tapi ia kembali tersenyum lebar.

" Gwaenchanha Yeri-ah. Kita bisa pergi kapan-kapan. Aku tau kamu pasti sibuk mengurus kerajaan."

" Nee.... gomawoyo."

" Mhh..." Angguk lebih Sejeong.

Wanita itu kembali melihat ke arah bukunya sedangkan Sejeong melihat layar HP-nya lagi.

Tap!tap!tap!

Dosen datang. Semua orang kembali duduk di tempatnya. Sibuklah para wanita gerusak-gerusuk melihat dosen tampan berdiri di depan sana.

" Ihhh!! Ganteng banget~~"

" Masih muda. Gue rasa dia seusia kita. Uhh~~ tampannya~~"

" Dia kenapa bawa itu?"

Sibuklah para wanita berbisik-bisik ke kanan dan ke kiri. Sejeong menatap kagum saja dosen barunya di kelas ekonomi. Yeri sibuk membaca buku tanpa mau mengangkat pandangannya ke depan.

" Pagi semua." Sapa pria itu.

" Pagi pak~~!" Jawab mereka.

" Mhh...saya dosen baru kalian di kelas ekonomi. Dan....."

" Pak, anda punya pacar?" Tiba-tiba saja seorang wanita mengangkat tangan dan bertanya pada pria itu hingga membuat tatapan semua wanita menatap lekat dirinya di bawah sana.

" Oh?" Pria itu tersenyum kecil. Belum sempat ia memperkenalkan diri, sudah ada saja pertanyaan dari muridnya di kelas ekonomi.

" Emhh~~ aku sudah memiliki pacar sejak kelas 6 SD." Semuanya menganga kejut saat tau dosennya sudah mempunyai pacar dari SD.

" Wahh daebak! Boleh dong pak cerita." Kata seorang pria yang duduk di depannya.

" Cerita?"

" Ne~~!" Pria itu tersenyum.

" Emhh~~~ Dia cinta pertamaku. Aku menyukai sikap imutnya. Setiap hari aku selalu menemani nya menunggu orang tuanya setiap pulang sekolah. Sampai saat ia di jemput, ia lupa kalau Barbie kesayangan nya tertinggal di kursi yang ku duduki dengannya." Pria itu memegang boneka Barbie yang tadi sempat dilirik beberapa mahasiswa karena aneh melihat dosen mereka membawa mainan anak kecil.

" Tapi,....aku tidak bertemu lagi dengannya saat kami lulus dari SD. Dia sekolah di luar negeri sampai ia tamat SMA dan kembali lagi ke Korea. Itu kabar yang ku dengar sekarang tentangnya. Tapi sebelum dia kembali ke Korea, aku selalu menjaga barang kesayangannya. Tidak akan aku biarkan mainan kesukaannya lecet sedikitpun. Niatku ingin mengembalikan padanya saat ia kembali ke Korea, tapi dia nampak sangat sibuk dengan tugas negara..." Yeri berhenti membaca. Ia menyerngitkan dahinya sambil menatap diam tulisan di buku tebalnya itu.

" Oh? Tugas negara? Apa pekerjaannya?" Tanya mereka.

" Molla~~ tapi aku berharap dia tau aku berada di sini untuk nya. Meski dia tidak mengenalku lagi, aku masih akan mengingatnya sampai kapanpun itu. Iya kan Lala?"

Yeri melebarkan matanya. Ia lalu mengangkat kepala melihat pria itu tersenyum menatap dirinya dari bawah sana.

" Saeron sayang Yeri~~~" Kata Saeron di bawah sana yang melebarkan senyumannya saat melihat pujaan hari menatap senyum dirinya di atas.

" Saeron Oppa."

" Aku menunggumu~"









Maunya sampai part 25. Tapi nyampe nggak sih? Soalnya author mau selesaikan ff ini.......

The Beauty and The Expert 2✓ [C]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang