Maaf typo nya 😋
Pesawat kerajaan mendarat. Yeri keluar dari dalam sana dengan di sambut banyak sekali pelayan istana yang menyambutnya langsung di dalan bandara.
Ia tersenyum menyapa Jimin yang memberi tundukan sopan sekali padanya.
" Selamat datang kembali putri." Yeri mengangguk. Jimin membukakan pintu mobilnya.
Akhirnya mereka berlalu kembali ke istana. Yeri melirik HP-nya yang berbunyi. Sebuah panggilan dari Saeron membuatnya malas menoleh ke arah hpnya itu di kursi sebelah.
Yeri melihat ke luar kaca mobil. Ia tersenyum saat mobil memasuki gerbang tinggi istana berwarna putih itu. Ia lirik ke depan. Melihat adik-adik nya melompat kegirangan menyambut dirinya dengan keluarga nya yang lain di sana.
" Noona!!!"
" Unnie!!!"
Adik kembarnya berlari saat Yeri keluar dari mobil. Ia peluk adiknya yang sangat ia rindukan itu.
" Kita ke karnaval! Yeayy!!!" Seru mereka. Yeri tersenyum lebar sambil mengelus kepala kedua adiknya seraya berdiri lagi.
" Noona~~~" Sinb berlari seperti anak kecil ingin memeluk Yeri.
" Stop!" Sinb berhenti mendadak. Tangannya masih melebar tepat di hadapan Yeri.
Yeri menatap kesal sepupunya itu. Ia lalu berjalan sambil merunduk sekilas melewati tangan Sinb menuju ke orang tuanya di atas tangga.
" Mwoya?" Bingung Sinb.
" Aku merindukan kalian." Peluk Yeri pada kedua orang tuanya.
" Mhh." Dehem Wendy nampak lesu sendiri.
Yeri melihat Daddy nya itu. Ia melunturkan perlahan wajah senangnya seraya melepas pelukannya dari sang Mommy tercinta.
" Dad, kenapa?" Tanya Yeri. Wendy diam menatap dirinya.
" Wendy~" Sentuh Irene di lengan suaminya. Wendy melihat Irene. Tapi ia malah menjawabnya dengan helaan nafas kesal sambil berjalan masuk ke dalam istana.
" Dad!" Panggil Yeri.
" Emhh, Yeri..." Panggil Irene membuat Yeri berbalik dan menatap Mommy nya.
" Ada apa dengan kalian?" Tanya Yeri dengan wajah seriusnya.
" Lebih baik kamu masuk ke kamar saja." Irene mendorong pelan bahu anaknya agar berjalan menuju kamarnya.
" Wae Mom? Ani. Ada yang tidak beres dengan kalian. Waee!?" Yeri menyingkir dari Irene.
Irene diam menatap anaknya yang nampak frustasi.
" Mom akan cerita. Lebih baik kamu masuk ke kamar dulu." Perintah Irene.
" Ani Mom. Aku perlu tau. Kenapa kalian sela---"
" Masuk Yeri!" Irene menekan omongannya.
" Masuk dan menurut saja pada Mommy!" Marah Irene. Yeri menatap marah Irene. Lalu ia berjalan menyentak kakinya sambil berlari kecil naik ke atas tangga menuju kamarnya.
Sinb melihatnya dari jauh. Ia menatap Irene yang mengurut pelipisnya sekilas sambil berlalu berjalan menuju ruangan Wendy. Pria itu berbalik. Ia berjalan ke luar istana.
***
Yeri terduduk di tepi kasurnya. Dia menatap kosong ke depan sambil meremas hpnya itu.
Bruummm~~~!!!!!!!!
Terdengar suara motor ninja yang sangat Yeri kenal kalau itu Saeron. Wanita itu berlari ke jendelanya. Ia melihat Saeron yang berjalan ingin naik ke atas tangga tapi Sinb mencegatnya dengan cepat. Yeri menatap kedua pria itu berinteraksi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Beauty and The Expert 2✓ [C]
Fanfiction" Tapi Appa,......aku tidak bisa menikahi Putri...." " Lakukanlah Wendy. Ini demi keluarga kita." " Tapi Eomma...." " Bahagiakan putri Irene. kamu anak yang sangat berbakti bukan pada orang tua?" "......" " Lakukanlah Wendy. Buat keluarga kerajaan j...