Flashback on
Bruk!!
Wendy di tendang hingga ke ujung lantai. Dia merangkak. Batuk darah sudah keluar mengotori lantai rumah Elanos.
Pria tua itu tertawa. Ia terus saja menikmati pemandangan bagus di depannya itu.
Sudah di keroyok dan bahkan kaki sudah di tusuk, masih saja Wendy bisa berdiri.
Wendy mengepal lagi tangannya. Ia mengangkat dan mulai memasang kuda-kuda lagi.
" Bos..."
" Hajar saja. Siapa yang menyuruh kalian berhenti. Buat dia mati sekalian. Agar hidupku lebih tenang sedikit." Kata Elanos dan langsung di angguki anak buahnya.
Mereka mendekati Wendy lagi. Lalu mereka tendang Wendy agar bisa mereka hajar di lantai lagi. Tapi sayangnya, Wendy menahan kaki mereka. Ia mengeluarkan pisau yang di beri pada Yeonwoo padanya tadi. Lalu ia gores kuat kakinya hingga pria besar itu merintih kesakitan di lantai. Elanos melebarkan matanya saat melihat Wendy memegang senjata tajam.
Wendy berdiri tegap lagi. Ia putar pisau itu di tangannya sambil melihat teliti orang-orang yang mulai ingin menyerangnya.
Satu persatu mereka maju. Mengajar Wendy dengan cepat. Tapi Wendy masih dapat bertahan dengan badannya yang sudah tidak ada tenaga lagi bahkan rasa sakit di kakinya sangat perih.
Prak!!!!
Hantam salah satunya di kepala Wendy menggunakan vas bunga.
Wendy terjatuh. Dia menutup matanya merasakan pusing dan nyawanya seperti ingin melayang.
Degdeg!degdeg!degdeg!
Jantung Wendy berpacu. Merasakan darah segarnya yang mengalir di lantai.
Ntah kenapa pikirannya malah ke tempat Irene. Memikirkan Irene yang memberi senyuman padanya tiap hari, cemberut dengannya, lalu menangis di depannya.
" Aniyo. Jangan mengatakan hal itu lagi."
" Aku hanya ingin mendengar jawabanmu saja."
..
.
.
.
.
" Ahhh!!! Wendy!!"
" Wae?"
" Kenapa kamu malah meninggalkan ku!?"
" Kamu bilang nggak mau pergi sekolah sama aku. Yaudah aku pergi sendiri deh..."
" Ihhh!!!! Aku kan bercanda!! Sebel banget ya punya suami nggak peka!! Bodo ahh!"
" Lah? Dia ngambek."
.
.
.
.
.
" Kamu mau nanti anaknya cowok atau cewek?"
" Kalau bisa kembar ya sayang. Cowok cewek. Kan enak tuh, satunya persis sama aku, satu lagi persis sama kamu."
" Uh~ kiyowo..."
.
.
.
.
" Wendy, bangun~~~kamu mau meninggalkan ku!? Kalau kamu mati, aku akan mati juga!!! Meski aku mengandung anakmu, ayo kita mati sama-sama!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Beauty and The Expert 2✓ [C]
Fanfiction" Tapi Appa,......aku tidak bisa menikahi Putri...." " Lakukanlah Wendy. Ini demi keluarga kita." " Tapi Eomma...." " Bahagiakan putri Irene. kamu anak yang sangat berbakti bukan pada orang tua?" "......" " Lakukanlah Wendy. Buat keluarga kerajaan j...