Assalamualaikum kakak!!!
Lanjut up kakak, nggak lupa ingatkan untuk vote dan commentnya ya kak!!!Happy Reading
*****
Setelah kepergian furqon gosip pun mulai menyebar di kalangan santriwati yang menjelek-jelekkan Zevana karena bersentuhan dengan yang bukan muhrimnya. Sebenarnya sih,mereka itu iri dengan Zevana."Si Zevana tadi keganjenan banget sama Furqon masa dia pake acara kepeleset dan ditangkap furqon "ujar santriwati bernama Bella.
"Iyya dan aku dengar sih sebelum masuk ke pesantren,dia itu suka dunia malam "balas Rina
"Dunia malam?bagaimana maksud kamu Rin? "Tanya Bella
"Waktu dijakarta ia anaknya suka balapan, tawuran, minum alkohol dan selalu pulang malem.. Ihhhh kalau aku orang tuannya udah dari dulu ku buang ke tempat sampah"ujar Rina
"Wah itu mah bukan bandel lagi tapi,udah kaya penjahat"balas Bella sambil begidik ngeri.
Saat itu Zevana dan fatimah melewati koridor dan tanpa sengaja mendengar percakapan Bella dan Rina tadi.
"Kalian berdua. Tadi, ngomong apaan? "Tanya Zevana dengan memasang wajah super dingin.
"Rin, tadi aku liat film Dilan dan romantisnya Dilan bilang gini ke milea(jangan rindu....... Berat. Biar aku saja) kan romantis"ujar bella pura-pura tidak dengar.
"Iyya itu romantis banget"balas Rina
"Kalian budek atau pura-pura budek Zevana nanya ke kalian"sentak fatimah.
Dan responya apa ?
Kacang,,,,, kacang,,,, kacang,,, kacang
Bagaikan angin berlalu ucapan Zevana dan fatimah diabaikan.
"Oh ya ngomong tentang Dilan kan tadi, sampaikan sama Dilan kalau yang berat itu bukan rindu tapi hijrah. Malu sama jilbab jika kalian tetap saja menggunjing orang dibelakang.Mulut diciptain didepan untuk ngomong lansung bukan malah nyinyir dibelakang, seharusnya kalian lebih tau mengingat kalian berdua udah lama tinggal disini. Tapi, nyatanya nggak ada perubahan"ujar Zevana dengan nada dingin dan menusuk.
Tanpa disangka oleh siapapun dibalik tembok, seseorang mengintip dan mendengar percakapan barusan dengan kagum yah dan orang itu adalah furqon.
Furqon dibuat kagum oleh troublemaker yang baru saja masuk ke dalam pesantren dan perlahan-lahan menyusup masuk ke hatinya.
*****
Pagi ini Zevana dan fatimah memasuki kelas dengan terburu-buru karena mereka berdua kesiangan bangun gegara kecapean ngepel lantai asrama putri yang kotornya ngalahin kandang sapi atau mungkin bisa dikatakan kandang sapi lebih bersih dari Asrama putri.Tok Tok Tok
Zevana mengetuk pintu kelas sembari mengucapkan salam dan seluruh santriwati disana menoleh kesumber suara.
"Assalamualaikum bu maaf kami terlambat karena kesingan bangun"ujar fatimah dengan tampang polos minta di tabok.
"Waalaikumsalam.tapi, peraturan disini bagi siswa yang terlambat diharuskan memimpin pengajian yang dilaksanakan setiap sore"ujar ibu Ayu.
"Mampus nih.Fatimah,lo taukan kalau aku kan udah nggak pernah nyentuh maupun baca al-quran"bisik Zevana kepada fatimah sehingga tak didengar oleh orang lain kecuali fatimah.
"Baik bu, kami akan memimpin pengajian. Hari ini biar Fatimah yang ngisi pengajiannya,bu. Dan Zevana bisa mengisi pengajian dikeesokan harinya "ujar fatimah tanpa menggubris bisikan Zevana sedangkan Zevana hanya memasang wajah cengonya.
"Baiklah, kalau begitu silahkan duduk karena pelajaran akan segera dilanjutkan"pintah bu Ayu.
Mereka pun duduk dibangku masing-masing dengan Zevana yang masih memasang wajah kesalnya.
"Ngapain sih kamu nerima hukuman itu, kamu itu kan tau kalau aku itu kagak bisa baca begituan? "Sungut Zevana dengan wajah kesalnya.
"Sorry kalau kita nggak nerima hukumannya maka, surat laporan akan sampai ke ortu masing-masing dan aku itu nggak mau orang tuaku kecewa"ujar fatimah.
"Kalau begitu untung kamu terima. Bisa kena getok aku sama ortu. Tapi, bedanya hari kamis dan jumat itu apa sih untuk pengajian? "Tanya Zevana.
"Sorry ya kalau hari kamis itu biasanya yang kita pimpin itu hanya santriwati dan beda lagi hari jumat maka seluruh santri dan santriwati bakalan hadir"ujar fatimah
"Wahhh kamu ngejebak aku ya"ujar Zevana sembari menjitak sayang kepala fatimah.
" Zevana tolong kerjakan soal di papan tulis!!!"ujar bu Ayu.
Suara lembut nan tegas itu menghentikan perdebatannya dan dengan gontai Zevana menuju papan tulis untuk mengerjakan tugas.Sebelum mengerjakannya Zevana hanya terdiam sejenak melihat dan menganalisis soal didepannya.
"Alah..... Troublemaker seperti dia tidak bakalan bisa ngerjain bu, diakan bodoh"ujar salah satu santriwati yang bernama sindi.
"Iyya bu, dilihat dari gayanya dia nggak bakalan bisa ngerjain"timpal farah.
Bu ayu hanya terdiam sembari memperhatikan Zevana yang mengepalkan tangannya marah, melihat sahabatnya dibully fatimah pun turun tangan membalas ocehan tak jelas sindi dan farah.
"Kalian berdua juga belum tentu tau mengerjakan tugas diatas jadi, jangan sok mengkritik jika anda sendiri tidak bisa"ujar fatimah.
"Sudah kalian jangan berdebat, kalau tidak bisa silahkan duduk kembali, Zevana "ujar bu Ayu.
Zevana yang sudah kesal setengah mati karena direndahkan akhirnya mengerjakan sepuluh soal dipapan tulis dalam waktu 10 menit dan kembali duduk ke bangkunya diikuti tatapan cengo dari seluruh santri di kelas tak terkecuali bu Ayu. Tapi, sebelum duduk Zevana sempat berkata tajam.
“Jangan hiraukan orang-orang yang berisik mengomentari kita,orang-orang yang berusaha mencari kesalahan dan kekurangan kita.Orang-orang ini simply tidak penting dan tidak relevan dalam hidup kita.Anggap saja mahluk gaib yang penasaran”-Tere liya(Bang Darwis atau Bang tere)
"Jangan menilai seseorang dari tampilannya, karena tidak semua penampilan orang itu sama dengan kelakuannya. Aku memang troublemaker tapi, aku masih bisa bedakan yang negatif dan positif. Bahkan aku ini anak yang berprestasi di sekolah walaupun kelakuanku mines. Tapi,catat baik-baik bahwa aku nggak sembarang ngejudge orang,karena aku itu tau kita sebagai manusia nggak berhak menilai orang.Bisa saja orang yang terlihat buruk tapi, peranggainya baik bisa pula sebaliknya, orang yang terlihat baik atau berhijab sekalipun dalam tanda kutip peranggainya buruk"
"Wah ......aku beneran kagak nyangka "ujar fatimah sambil menepuk punggung Zevana.
Kring...... Kring....... Kring.....
Bel berbunyi menandakan jam istirahat telah tiba. Zevana dan fatimah berjalan beriringan pergi ke kantin. Akan tetapi ditengah perjalanan, meteka bertemu dengan seorang santri.
"Assalamualaikum....... Namaku Maulana kalian bisa memanggil ku Lana"ujar Lana dengan senyum menawan yang membuat seluruh kaum hawa menjerit.
"Waalaikumsalam, namaku Fatimah dan disampingku itu namanya Zevana "ujar Fatimah.
"Kalau tidak penting bisakah aku ke kantin dengan tenang dan ingatlah batasan bagi seorang akhwan kepada ukhty yakni jaga pandangan karena itu adalah dosa"ucap Zevana dingin dengan muka khasnya yang sekarang makin datar sembari menarik tangan fatimah.
Lana yang melihat punggung keduanya yang perlahan menjauh menarik bibirnya keatas, tersenyum lebih tepatnya senyum miring.
"Menarik untuk ukuran seorang troublemaker yang masih belajar"guman Lana lirih.
*****
Terima kasih
Vote dan comment ya kakak 🙏🙏🙏Wassalamualaikum
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEVANA✔
Teen FictionPROSES REVISI TAPI BAB LENGKAP KOK YANG CHAPTER YANG BERCENTANG BIRU SUDAH DI REVISI Bukan cerita tentang cinta remaja semestinya tapi, cinta dalam diam yang harus dipendam oleh kedua insan yang tak berdosa. Yang dipisahkan oleh takdir dan disatukan...