9

4.6K 191 1
                                    

Assalamualaikum kakak. .......

Vote dan komen ya kak!!!! 🙏🙏🙏
Happy reading!!!

❄❄❄

Disisi lain Fatimah sedang menangis dalam diam yang membuat Revy bingung karenanya.
"Kamu kenapa? "Tanya Revy

"Aku benci Zevana, dia orang paling munafik di muka bumi ini"ujar Fatimah masih dengan nada seraknya. Dan Revy yang mendengar ucapan dari Fatimah menjadi kesal bukan main.

"Kenapa bisa kamu bilang Zevana itu munafik? Dia itu sahabat kita, dan demi apa kamu membenci dia? "Ujar Revy geram,terlihat jelas dari giginya yang bergemelatuk.

"Dia memang munafik, dia bilang dia tidak suka dengan furqon tapi, nyatanya dia nusuk aku dari belakang, apa coba namanya kalau bukan munafik? "Sentak Fatimah marah.

“Sesungguhnya orang-orang yang saling mencintai,kamar-kamarnya di surga nanti seperti bintang yang muncul dari timur atau bintang barat yang berpijar.Lalu ada yang bertanya ‘Siapa mereka itu?’Mereka itu ialah orang-orang yang mencintai Allah azzawajalla”HR.Ahmad

"Zevana itu kagak salah, emang sebenarnya bang furqon itu sukanya sama Zevana dan kamu bilang apa? Menusuk dari belakang, kamu pikir bang furqon suka sama kamu? Kamu membenci tanpa sebab tau nggak! Bahkan Zevana nggak ngelakuin apa-apa.Mereka itu saling cinta satu sama lain karena Allah,jangan nyiksa mereka dengan memaksakan perasaan kamu kepada Furqon"ujar Revy dengan amarah yang sudah ada di ubun-ubun.

****

Zevana sendiri telah pulang ke Asrama putri dengan wajah ceria lengkap dengan senyum sumringah diwajah cantiknya.

Dan terlintas dibenaknya wajah kecewa dari sahabatnya Fatimah,wajah yang tadi ceria berangsur-angsur muram dengan bibir ditekuk kebawah.

“ya allah .....entah mengapa hatiku terjatuh pada orang yang salah.Sahabatku Fatimah juga menyimpan rasa untuk Furqon dan dengan lancangnya gua sebagai sahabat merasakan hal yang sama serta halnya pada orang yang sama pula” Zevana membatin.

****
Aku melangkah dengan riang menuju ke arah kamarku. Aku begitu senang hari ini karena beberapa hal yang tak dapat ditebak. Sesampainya di depan pintu,tubuhku menegang kaku di depan pintu dan entah kenapa hatiku berdenyut sakit mendengar perdebatan yang kuyakini adalah kedua sahabatku.
"Kenapa bisa kamu bilang Zevana itu munafik? Dia itu sahabat kita, dan demi apa kamu membenci dia?  "Ujar Revy yang terdengar geram ditelingaku.

"Dia memang munafik, dia bilang dia tidak suka dengan furqon tapi, nyatanya dia nusuk aku dari belakang, apa coba namanya kalau bukan munafik? "Sentak Fatimah marah.

Deg...Deg...Deg...

"Zevana itu kagak salah, emang sebenarnya bang furqon itu sukanya sama Zevana dan kamu bilang apa? Menusuk dari belakang, kamu pikir bang furqon suka sama kamu? Kamu membenci tanpa sebab tau nggak! Bahkan Zevana nggak ngelakuin apa-apa.Mereka itu saling cinta satu sama lain karena Allah,jangan nyiksa mereka dengan memaksakan perasaan kamu kepada Furqon"ujar Revy dengan amarah

Tak kusadari entah sejak kapan bulir bening mengalir di kedua pipiku. Hatiku menjadi sangat sedih dan entah kenapa dadaku semakin sesak karena perdebatan mereka.

Ya Allah,,,,aku tak pernah minta apapun semenjak kematian kak Faiz tapi,hari ini aku semakin yakin kalau engkau mengirimkan luka untuk menguatkan hatiku tentang apa yang akan terjadi nantinya.

“Assalamualaikum....hiks..berhenti berdebat. Aku tau kesalahanku,maka dari itu aku akan meminta maaf dan menjauh dari Furqon"Ujarku yang tersendak oleh tangisku yang entah mengapa membuatku sulit berkata-kata.

“Awalnya kamu bilang tidak suka dan takkan pernah suka dan apa buktinya? Kamu malah menusuk aku dari belakang,,,,munafik kamu Zevana. Kamu nggak lebih dari seorang sahabat yang munafik”

Fatimah lansung memakiku dengan kata-katanya yang kasar dan tentu saja sukses membuatku semakin menangis sejadi-jadinya..

“FATIMAH” Teriak Revy.

“Udah berenti. Aku salah makanya,maafkan aku. Aku tidak ingin persahabatan ini hancur”Leraiku sesaat sebelum Fatimah beranjak keluar dari kamar asrama kami.

*****

Setelah perdebatan itu,kamar yang dulunya hangat berubah menjadi dingin bak es.

Hari-hari berlalu dengan mendinginnya hubungan persahabatan Fatimah dan Zevana,yang membuat Furqon menjadi jengah.

“Furqon...menurut kamu Zevana sama Fatimah kenapa yak ? beberapa hari ini aku lihat kayak orang asing”Lana yang berada disamping Furqon mulai jengah dengan sifat dua sahabat yang saling menghindar bahkan Fatimah sampai bertukar kamar dengan santri lain.

“Situ pikir saya Tuhan yang tau segalanya.Kalau kamu kepo tanya aja sendiri sama orangnya”Timpal Furqon.

Revy yang melintas didepan Furqon dan Lana menjadi korban introgasi kedua anak adam yang dilanda kepo.

“Eh...Eh...Eh...Jodohnya Lana berhenti dulu ! Babang mau nanya dulu”Panggil Lana yang membuat Furqon memutar bola mata malas.

“Paan sih,lebay amat.kalau nyapa sesama muslim itu salam bukannya teriak kayak orang utan dapat pisang”Sewot Revy.

“Assalamualaikum jodohnya abang”ulang Lana

“Walaikumsalam sang pemimpi “balas Revy tambah jengkel dengan sikap Lana.

“Gua to the point aja,Si Zevana sama Fatimah kenapa ? kok kayaknya lagi perang dingin yeh!”potong Furqon lansung menanyakan pertanyaan yang sedari tadi berseliweran dalam pikirannya.

Wajah Revy murung seketika,wajah cantiknya lansung tertekuk seperti kehilangan sinarnya.

“Sebenarnya bang,Zevana disalahin sama Fatimah karena Abang”ujar Revy ambigu.

“maksudnya apaan,lansung inti aja kagak perlu basa-basi”wajah Furqon berubah datar bak tembok.

“Fatimah nggak terima abang suka sama Zevana dan berakhir Zevana menjadi sumber kekesalan Fatimah.Terus keselnya lagi,masa si Fatimah ngatain Zevana Munafik,kan gua pengen tampol tuh muka”ujar Revy dengan dada naik turun pertanda emosi yang meningkat.

Lana hanya mendengar cerita dari Revy yang rupanya sedang dalam mode macannya,sedangkan Furqon masih sibuk dengan diamnya sembari mecerna ucapan adiknya itu.

Melihat Lana dan kakanya terdiam,Revy memilih pergi dengan wajah marahnya karena diabaikan.

****

Disisi lain,Farah dan Sindi tersenyum senang karena berhasil mengkambing hitamkan Zevana dan Fatimah.

Dibalik ini,mereka masih merencanakan sesuatu untuk membuat Zevana semakin menderita,kalau perlu Zevana dikeluarkan dari pesantren.

“eh...temen aku si Reno itu pengonsumsi narkoba yang sampai sekarang belum ketangkep”kata Sindi

“terus kenapa?apa hubungannya.kadang otak kamu itu ditaruh di dengkul”Sinis Farah dan dihadiahi ketukan di kepalanya.

“ya ada lah ! gimana kalau kita gunain untuk mengeluarkan Zevana dari pesantren.Kita suruh si Reno ngeletakin tuh barang dalam tasnya”usul Sindi licik

“Kalau urusan beginian,kamu memang pinter banget ”Puji Farah.

Itulah efek perasaan,kadang perasaan sendirilah yang menghasilkan dendam tak beralasan dikarenakan terlalu berlarut dengan perasaan tanpa menggunakan logika.

❄❄❄

Sekian dulu kakak-kakak

Wassalamualaikum kakak 🙏😇😇

ZEVANA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang