Assalamualaikum kakak ,,,,
Hari ini saya kembali up
Jangan lupa vote dan comen ya kakHappy reading!!😇😇😇🎉
❄❄❄
Setelah pengajian yang memeras emosi,aku memilih menangis di kamarku. Kesal menggerogoti hatiku saat mendengar bisikan-bisikan tak berguna para santri dan santriwati."Sudahlah, jangan bersedih Zevana yang cantik. Mereka hanya iri kepada kita karena kagak bisa ngerasain yang namanya nakal"ujar fatimah yang membuatku terbahak dan sukses melupakan kesedihanku.
"Oh ya fatimah, itu kasur siapa? Emang kagak ada yang nempatin? "tunjukku bingung kearah kasur kosong di sebelah kiri kasur tingkat kami.
Karena sejak awal kepindahanku ke pesantren,kasur itu tak pernah berpenghuni alias kosong. Sebenarnya sih untuk pengalihan topik saja.
"Oh itu kasur punya adeknya Furqon"ujar fatimah dan mungkin karena kekepoan yang kumiliki amat besar sebesar gunung,akupun kembali melontarkan pertanyaan.
"Mang namanya siapa? "
"Namanya itu Revhyta Maharani kalau lo makin kepo, Revy itu lagi pergi ke Arab buat lomba debat bahasa Arab"ujar Fatimah menjelaskan.
"Wahh dia baik atau sifatnya kaya si sindi-sindi itu"ujarku membayangkan wajah nenek sihir yang mengangguku tadi sore di mesjid.
"Dia baikko"ujarnya singkat. waktunya shalat isya karena sebelum pengajian dimulai kami telah selesai shalat magrib berjamaah.
Kami pun menjalankan shalat isya dengan khusyu dan berakhir membaca ayat suci Al-Quran.
****
Di malam yang sunyi ini, aku terduduk sembari menatap layar laptop yang menampilkan grafik investasi milikku.Yah...aku mulai melakukan investasi untuk menunjang masa depan bersama keluargaku nantinya.
"Furqon,kamu beneran mau serius dengan Zevana? "Tanya Lana yang tiba-tiba duduk di sampingku dengan toples kue dipangkuannya.
"Aku awalnya ogahan tapi, semenjak melihat pengetahuan serta cara menyampaikan kebaikan yang ia tau,hal itu membuatku menaruh hati kepadanya dengan izin Allah atau jangan-jangan kamu tertarik "Balasku sembari menatap tajam ke arah Lana karena aku merasa dia tertarik dengan calon makmumku.
"Santai ajha bro kan aku lagi nunggu yang lagi ke Arab, asal kamu ngerestuin. Aku nggak bakalan ganggu Zevana. Ya walaupun aku akui dia itu menarik"ujar Lana sembari menerawang.
Lana memang mengincar adikku dari dulu yang bernama Revy bahkan ia sudah menyampaikan niat baiknya kepada Abi dan Ummiku, hanya saja Lana ingin mencari pekerjaan terlebih dahulu sebelum melansungkan pernikahan.
Kan tidak lucu kalau mau nikah,kagak punya pekerjaan. Mau makan apa adikku dan keponakanku nantinya.
"Revy bakalan pulang minggu depan dan sepertinya ia akan sekamar dengan Zevana dan fatimah"Ujarku yang entah kapan senyum mulai semakin sering mewarnai setiap jengkal bibirku yang selalu mendukung ekspresi datarku.
Tiba-tiba Abi datang dan mengangetkanku dan Lana, dengan muka yang dibuat seseram mugkin.
"Apaan sih Abi bikin Furqon sama Lana kaget, kalau kami jantungan gimana? "Ujarku seakan ingin memberikan sedikit pukulan tapi,karena aku anak yang baik dan tak durhaka jadi wajah tampan Abiku masih terselamatkan.
"Lagi ngomongin Zevana ya? "Goda Abiku kepada kami berdua dan aku seperti biasanya,kembali stay dengan wajah datar andalanku.
"Abi kenal dengan Zevana? "Pertanyaan bodoh. Tentu saja Abi kenal dengan Zevana karena ia adalah orang pertama yang selalu menerima santri baru,apalagi ini anak dari sahabatnya.
"Emangnya kenapa kamu pingin jadiin istri"ujar Abiku dengan nada bercanda tapi,kutanggapi serius.
"Kalau iya, kenapa? "
Yang membuatku kesal adalah wajah cengo Abiku yang seakan mendengar berita pengeboman di Palestina. Atau mungkin ini karena aku yang sebelumnya tak pernah menyinggung masalah wanita dan tiba-tiba berkata seperti itu.
Abi memegang keningku seakan aku terkena deman atau jangan-jangan Abi mengira aku kerasukan sesuatu?
"Brader kamu gila, demam atau kerasukan? Kenapa kamu mikirin nikah secepat ini? Padahal kamu itu tak pernah mau menanggapi setiap wanita yang mendekatimu"Ujar Abiku yang kembali mengeluarkan nada alay miliknya.
"Kan nggak ada yang namanya pacaran jadi, furqon lansung jadiin istrilah kan dah terlanjur sayang"ujar Furqon.
"Kalau gini aku nyerah ustad. Angkat tangan,aku menyerah. sepertinya Furqon lupa makan obat deh"ucap Lana yang lansung keberi hadiah besar yakni jitakan maut khas Al-Furqon Jamal Mahda.
"Awas lho kagak gua restuin sama Revy"Ancamku. Dan terbukti jika ancamanku berhasil karena Lana menutup mulut bawelnya itu.
****
"Assalamualaikum, Zevana aku disuruh pak ustad,memanggil kamu ke pondoknya karena ada telepon,katanya sih dari orang tua kamu "ujar Uphy."Jangan gitu amat kali, kitakan teman jadi, kagak usah canggung"ujarku ramah kepada teman seangkatanku itu.
"Cielah gaya kamu itu loh Zevana "ujar Uphy lagi sembari berjalan beriringan denganku menuju pondok Ustad lebay itu.
Uphy ini adalah teman baruku di pesantren dan yang luar biasanya Uphy ini,ngefans sama aku dan dia bela-belain mencari jejakku di asrama seperti seorang detektif saja. Uphy itu orangnya cantik tapi agak gembul kayak marmut.
Sesampainya kami di pondok ustad gaul bin lebay itu "ups" untung aku mengucapkannya dalam hati. Kalau kedengaran yang lainnya kan berabe urusan.
"Ini ada telepon dari Abi kamu"ujar Furqon sembari menjulurkan handphone ke arahku.
"Yuhuuuu, assalamualaikum Abi, dan Ummi, kangen ya! Atau mau jemput Zevana "ujarku girang seperti pedagang obat di tanah Abang.
"Waalaikumsalam, Ini anak kagak pernah berubah ya"ujar Abiku dengan nada ketus seperti orang yang sedang PMS.
"Emangnya Zevana siapa? Wonder women, atau batman? Yang bisa berubah"ucapku meladeni ucapan Jamal,Abiku yang paling alay.
"Aduh anak Ummi udah hampir dua bulan di pesantren tapi, masih tetap cerewet ya"ujar Ummiku.
"Ya allah ini juga dari gennya ummi sama abi"ujarku sembari memutar bola mataku dan alhamdulillah mereka tak dapat melihat itu kalau lihat,sandal super akan melayang ke kepalaku yang pintar ini.
Aku memang selalu senang jika mendengar omelan kedua orang tuaku, Anehkan? Ya aku memang aneh.
Setelah memakan waktu hampir 3 jam lamanya,aku menyudahi perbincanganku antara orang tuaku karena suara adzan juga sudah berkumandang.
" Zevana tolong nanti bantuin ustazah masak buat para santri yang lain, dan oh ya Furqon juga ya bantuin angkat barang yang berat sekaligus bantuin di dapur"pinta Ustazah santi kepadaku.
"Baiklah ustazah setelah shalat asar aku akan ke dapur untuk membantu menyiapkan makan malam untuk para santri dan santriwati"ujarku pasrah karena mau menolak juga susah jadi,terpaksa,aku mencintai dirinya,hanya untuk status palsu setengah..... Ups kok aku malah nyanyi.
"Siap Ummi pokoknya Furqon bakalan bantuin ummi"ujar Furqon mengangetkanku dari lamunan lebayku.
Setelah selesai kompromi masalah dapur,aku menuju mejid untuk melaksanakan salat Asar berjamaah.
****
Cuma mau minta votment aja kok kak,,,,nggak mahal kok kak🙏🙏🙏
Terima kasih
Wassalamualaikum
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEVANA✔
Teen FictionPROSES REVISI TAPI BAB LENGKAP KOK YANG CHAPTER YANG BERCENTANG BIRU SUDAH DI REVISI Bukan cerita tentang cinta remaja semestinya tapi, cinta dalam diam yang harus dipendam oleh kedua insan yang tak berdosa. Yang dipisahkan oleh takdir dan disatukan...