15

4.6K 210 4
                                    

Assalamualaikum kakak" sekalian 😇 maaf ya Cia jarang updatenya,,,
Ingetin Cia kalau ada typo dalam kepenulisan.
Vote and comment ya kak!🙏

HAPPY READING

❄❄❄

Pasti udah kenal aku kan?aku Juli kakak kesayangan Zevana. Pagi ini menjadi sangat berisik gara-gara teriakan menggelegar dari kamar Furqon kecil.

Aku dan Zevana berlari menuju ke kamar Zevana yang memang ditempati Furqon.

Karena daritadi aku dan Zevana berkutat dengan peralatan dapur.

“Huaaa......Bunda Zevana dimana? Furqon takut”Tangis Furqon kecil sembari memanggil nama Zevana.

Saat aku dan Zevana tiba di dalam kamar,tangis Furqon semakin menggelegar bagai petir di pagi hari.

“mana Bunda Zevana,Furqon mau Bunda Zevana.kalian siapa?”ujar Furqon kecil dengan teriakan yang membahana dan Zevana yang seolah paham dengan maksud Furqon kecil lansung melepas niqabnya sembari memperlihatkan wajahnya.

Karena Zevana berkata bahwa selama ia bertemu dengan Furqon kecil,ia melepas niqabnya agar anak itu tak merasa takut kepadanya.

“ush...sayang,ini Bunda Zevana kok.hanya saja Bunda memakai Niqab”ujar Zevana lembut yang mendapat tatapan polos dari Furqon. Ugh....aku seperti ingin mencubit pipi tembemnya itu.

“Bunda,,kok cantik banget ya!”ujar anak itu dengan wajah polos,saat mengenali Zevana.

“itu siapa Bunda?”lanjut Furqon sembari menunjuk ke arahku yang sedari tadi memperhatikan interaksi anak dan ibu itu ?.

“Namaku Juli,Furqon bisa memanggil Aunty Juli”Ujarku yang kemudian berpindah ke sisi tempat tempat tidur yang sekarang di tempati anak itu.

Furqon selalu memasang senyum yang sangat menggemaskan seperti ia telah lupa akan masalah yang menimpanya.

Rumah ini menjadi sangat ramai semenjak kehadiran malaikat kecil ditengah-tengah kami.

Canda tawanya selalu membuat senyuman terukir di bibir kami.

“Ayah dimana Bunda,kok dari tadi tidak kelihatan?”tanya Furqon kecil dengan wajah polosnya,hal itu membuatku tertawa geli.

“Bunda kamu itu,belom menikah sayang”jawabku dengan sisa tawa yang masih belum reda.

“Terus Bunda kapan nikah? Aunty juga kapan?”

Skatmat......pertanyaan dari Furqon sukses membuatku membungkam tawaku yang tadinya tak bisa kutahan.

“Nanti kalau allah sudah kasih jodoh,pasti bakalan Nikah kok sayang”ujar Zevana menjawab pertanyaan Furqon kecil dengan senyum yang aneh.

“Amin...”aku hanya mengamini apa yang telah diucapkan Zevana dan kadang aku gemas sendiri saat mendengar doa Zevana disetiap malamnya yang menyebutkan nama orang itu.

“Furqon maukan ikut ke kantor Bunda, setelah itu kita bisa pergi ke mall buat cari baju baru untuk Furqon”Ujar Zevana dan lansung mendapat pelukan hangat dari Furqon kecil kemudian berbalik menatapku seolah bertanya apakah Aunty juga ikut?

“Aunty juga bakalan ikut ke kantor kok”ujarku gemas.

“Bunda dan Aunty Juli itu adalah malaikat yang dikirim allah buat Furqon dan Furqon sayang kepada kalian”ujar Furqon sembari mencium pipi kami secara bergantian yang kami balas dengan ciuman dipipinya.

****

Zevana memasuki kamarnya bersama Furqon untuk menyediakan perlengkapan mandinya.

Beberapa menit kemudian Furqon kecil telah selesai dengan acara mandinya dan penampilannya saat ini sungguh menggemaskan dengan pakaian gantung jeans dilengkapi dengan topi lucu berwarna biru.

Zevana juga tak kalah cantik dengan gamis berwarna tosca dengan niqab berwarna senada begitu pun dengan Mbak Juli,hanya saja Mbak Juli mengenakan gamis berwarna coklat dengan niqab berwarna hitam.

Ketiganya memasuki mobil,Furqon kecil duduk di pangkuan Mbak Juli dengan Zevana yang menyetir di belakang kemudi.

Furqon tak pernah berhenti mengoceh dengan nada lucu nan menggemaskan.

Sesampainya di perusahaan,para karyawan menatap heran kearah bocah lelaki di gendongan Zevana dan yang ditatap makin menyerukkan kepalanya ke leher Zevana entah karena takut atau malu dengan sekitar.

“Assalamualaikum dek Zevana,itu keponakan dek Zevana ya?”tunjuk Uphy dengan dagunya.

“Waalaikumsalam,oh kenalkan ini Furqon anak Zevana”jawab Zevana memperkenalkan anak yang ada dalam gendongannya.

Dan Uphy yang menerima kode dari Mbak Juli seakan mengatakan

“nanti aku jelasin”.

“hy anak manis,,,,jangan takut,its okay?”sapa Uphy dan hal itu mengundang perhatian karyawan lain yang penasaran dengan sosok mungil itu.

“Furqon tidak takut kok,Furqon Cuma malu aja “Ujar Furqon imut yang mengundang gemas diantara karyawan lainnya.

“woy,,dek. Hari ini ada rapat dengan pak Faiz.dari tadi udah ditunggu di ruang rapat”Ujar Neira yang baru keluar dari lift kantor.

Tak mau menunggu lama Zevana pun pamit menuju lantai teratas perusahaannya untuk rapat dengan klien kemarin.

Dan yang lebih repotnya Furqon tidak mau tinggal dengan Mbak Juli,hingga Zevana mengizinkan Furqon ikut ke ruangan rapat.

Setelah mengucapkan salam,Zevana memasuki ruangan diikuti tatapan heran dari semua hadirin tak terkecuali Faiz.

“Bunda,Furqon takut. Disini banyak orang asing”rengek Furqon kepada Zevana.

Zevana tetap menenangkan Furqon yang kini memeluk lehernya erat dan itu sukses membuat mata Faiz melotot tak percaya.

“Dia benar-benar adik yang tak tau diri”batin Faiz menahan amarah.

“Maaf,nak Zevana. Itu anaknya ya?”ujar pria setengah baya itu bertanya dengan raut wajah bingung. Sedikit informasi,Zevana itu memang menganjurkan para peserta rapat untuk memanggilnya tanpa embel-embel bu.

“iyya pak,ini anak Zevana.”jawab Zevana seadanya karena Furqon mulai menangis.

“Furqon sama aunty Juli dulu ya!Bunda mau rapat dulu sama kakek dan om dulu,kan mau cari uang tuk beli baju buat Furqon”Lanjut Zevana membujuk Furqon yang ternyata tangisnya sudah mulai reda.

Setelah bujukan demi bujukan dilancarkan Zevana,akhirnya Furqon memilih pergi bersama Juli.

“maaf atas gangguan tadi,anak saya agak rewel. Soalnya baru pertama saya ikutkan ke kantor”Jelas Zevana.

“tidak apa-apa,kami maklumi kok. Ibu muda memang begitu”ujar yang lainnya setelah mendapat anggukan dari yang lainnya.

Setelah kejadian yang membuat para klien yang berusia paruh baya kecewa karena calon menantu idamannya sudah menikah dan Furqonlah bukti nyatanya..

Mereka melakukan rapat yang lagi-lagi membuat mereka kagum dengan kemampuan Zevana.

“Saya masih meminta saran dan bantuan dari kalian semua,berhubung usia saya juga masih sangat kalah dari kalian yang lebih berpengalaman dibandingkan saya sendiri”ujar Zevana menutup rapatnya kali ini.

****
❄❄❄

TERIMAH KASIH ATAS PERHATIANNYA KAK,,,,, SEMOGA BISA MEMUASKAN KALIAN.
WASSALAMUALAIKUM KAKAK 😇🙏

ZEVANA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang