○○○
Pagi ini Lisa dan kedua tanganya tak biasanya berkutat menyibukan dirinya di dapur, mengikuti arahan sang ahjuma sebagai tutornya memasak, tangan Lisa gemetaran, terlebih saat memegang susuk penggorengan, ia bahkan membuat jarak kurang lebih satu meter dari wajan, takut kena cipratan minyak katanya, yang mana sukses mengundang tawa sang ahjuma.
ahjuma selalu diam dan tak banyak bicara, tak ada seorangpun dari rumah besar itu yang sudi mengajaknya bicara selain Lisa dan jisoo sesekali, selebihnya tau sendiri putri bungsu keluarga kim itu tak pernah kelihatan di rumah, yang lainya hanya memerintah dan memarahi tidak kurang, tidak lebih.
"ahjuma tolong pegangi ini sebentar" ucap Lisa yang baru saja mendapat pesan singkat dari kim taehyung suaminya.
"ah..terimakasih" ucap Lisa lagi setelah sang ahjuma menggantikanya memegangi susuk.
sederhana memang, Lisa akan berucap "Tolong" di kalimat awalnya, dan " Terimakasih" di kalimat akhirnya, hanya itu, namun membuat sang ahjuma rasanya merasa di hargai, gadis itu berkelakuan sebagaimana seharusnya, ia berasal dari keluarga terhormat, kelakuanyapun terhormat, orang-orang yang benar-benar dari keluarga baik-baik memang rasanya selalu ada saja yang berbeda.
Kim tae
aku sudah di kantor, aku langsung kemari setelah dari appartement jennie, aku tidak pulang ke rumah dulu, mianne...Lisa mengerenyitkan dahinya, sia-sia saja ia memasak pekiknya, tadinya ia hendak ingin memamerkan hasil masakanya pada kim taehyung sekalian ingin menanyai pria itu tentang kehamilanya, ia tak berani menyajikanya di meja makan, bagaimana kalau ibu mertuanya itu mulai mengomentari masakanya dan membuatnya harus kecanduan obat anti depresan lagi, begitu pekiknya.
Lisa tak kehabisan akal, gadis itu berniat membawa masakanya sebagai makan siang untuk kim taehyung nanti, setidaknya ia harus membujuk kim taehyung, apa benar pria itu mandul, ia berharap ini hanya kecurigaanya saja, akan jadi masalah besar jika ia benar-benar mengandung anak G dragon.
ia belum siap jika harus berurusan dengan Tuan kim, apa yang harus ia jawab jika memang Tuan kim mengetahui ini, kenapa bahkan beliau tidak menegurnya sama sekali ?
"Nona, apa perlu ku pindahkan makananya ke kotak sekarang ?" tanya ahjuma lagi yang membuat Lisa menggeleng singkat.
"ah..biar aku saja ahjuma, terimakasih" ucapnya lagi, ia meraih beberapa gulungan pasta yang baru saja ia masak, memindahkanya pada kotak, dan sauce carbonara di kotak lainya, entah bagaimana rasanya, ia kehilangan percaya dirinya sehingga mengurungkan niatnya untuk sekedar mencicipinya.
"biar Tae saja yang mencicipinya duluan, aku tidak bermaksud meracuni, setidaknya dia harus tetap menghargai ketulusan hatiku membuatnya susah payah meskipun ada kemungkinan rasa nya tidak enak" ucap nya lagi seraya menghembuskan nafas,
"Lisa, kau mau pergi ke kantor ?" tanya Tuan kim yang kebetulan belum menyelesaikan sarapanya dan melihat Lisa melewatinya.
Lisa menjawabnya dengan satu anggukan, lantas menduduki salah satu kursi di depan Tuan kim.
"ayah...apa tidak ada sesuatu yang ingin ayah bicarakan denganku ?" tanya Lisa, mencoba memancing Tuan kim siapa tahu ia menyinggung soal topik kehamilanya, membuatnya memiliki kesempatan untuk bertanya apa beliau mengetahui sesuatu atau tidak.
"mengenai perusahaan ? aku mempercayakan semuanya padamu, kau orang kepercayaanku, sudah sepatutnya orang tua sepertiku beristirahat, aku tahu kau sangat pintar, selama ini aku belum pernah kecewa satu apapun karenamu" jawab Tuan kim, yang justru membuat Lisa semakin tertekan dan tidak enak jika menyinggung masalah tentang kehamilanya.
"manusia tidak melulu sempurna ayah, jangan terlalu memuji, secara tidak sadar mungkin aku bisa saja berbuat salah atau bahkan sudah berbuat salah..." ucap Lisa yang menundukan kepalanya, mengundang tawa Tuan kim disana.
"aku juga bukan orang baik Lisa, kesalahanku banyak, mungkin beberapa orang bahkan mengutuki ku sepanjang sisa hidupnya, mengingat kontrak seumur hidup yang aku geluti"
"jika orang sepertiku bisa berbuat salah kenapa orang baik sepertimu tidak boleh berbuat salah ? kau sudah banyak menderita di keluarga kami, jangan berpura-pura kuat" ucap Tuan Kim
"kau sudah seperti putriku sungguhan, jika ada yang ingin kau ketahui atau apapun itu kau bisa menanyakanya padaku, jangan sungkan, arra? dan satu lagi, ingatlah kau putriku, jika kau berbuat salah sekalipun, sudah sepatutnya seorang ayah memaafkanya" ucap Tuan kim lagi yang mana mau tidak mau berhasil mengundang tangis Lisa, tidak bersuara memang ia hanya menunduk, dan sesekali air matanya jatuh namun senyumnya masih tertoreh disana, bagaimanapun Tuan kim tahu gadis itu sedang menangis.
"kemari.." titah Tuan kim menarik tangan Lisa, Lisa memeluk sosok mertuanya yang sudah ia anggap orang tua nya sendiri setelah sepeninggal ayahnya, nyatanya memang selalu Tuan kim yang ada untuknya, terlepas dari embel-embel kontrak samsung, tak bisa di pungkiri rasa sayang Tuan kim pada Lisa itu nyata, Lisa tak pernah sekalipun tak mengindahkan setiap keinginan dan impian Tuan kim, membuatnya merasa bangga, yang mana ia tidak dapatkan dari ketiga anaknya.
"maafkan aku...." lirih Lisa pelan di sela-sela tangisnya, Lisa sudah merasa bersalah meskipun ia bahkan belum memastikan kebenaranya, Tuan kim mendengar lirih suara Lisa, namun ia memutuskan untuk berpura-pura tak mendengarnya, karna ia tahu bahwa Lisa menginginkanya begitu.
"aku pamit ayah, permisi" ucap nya lagi sambil menyeka air matanya,
"Lisa,.."
"ya, ayah ?" Lisa menoleh lagi, melihat Tuan kim merogoh sakunya, lantas menyodorkan satu sapu tanganya lengkap dengan satu senyuman yang ia sunggingkan.
"seka air matamu dengan ini, jangan sampai orang lain berfikiran bahwa aku menyiksamu" ucap Tuan kim yang mana mengundang tawa dari Lisa,
"nah begitu lebih baik, kau lebih cantik dengan tawa itu di banding menangis" ucap Tuan Kim yang membuat Lisa teringat ucapan seseorang, ucapanya sama percisnya dengan Seseorang. kwon jiyong....
Lisa kembali membuang jauh-jauh pikiranya itu, bagaimanapun fokus utamanya untuk saat ini adalah perutnya.
mau tidak mau ia harus berjuang sendirian untuk mencari bukti, yang dapat membuktikan kebenaran tentang anak siapa yang ia kandung.
tentang langkah selanjutnya, ia bisa memikirkanya nanti, jika memang benar anak yang ia kandung adalah anak dari G dragon, maka ia perlu penjelasan Kim Taehyung.
namun jika anak itu anak Kim tarhyung maka masalah selesai, ia hanya akan menjalani hidupnya seperti biasa dan berharap Kim tarhyung sudi menyayangi anaknya.
Tujuanya kali ini adalah Rumah sakit, Lisa dengan kotak makanya pergi, di dalam mobil ia menyempatkan dirinya menelpon Kim taehyung.
"Tae, suruh sekertaris jeon untuk mengosongkan jadwalmu siang ini, ada hal penting yang ingin aku bicarakan"
"jadwalku memang selalu kosong sayang," ucap kim taehyung lagi yang mana membuat Lisa mengendus dan memakluminya.
"ah.. benar" decak Lisa.
○○○
KAMU SEDANG MEMBACA
FUR LALICE (jilice) (GDlisa)
Fanfictionapa impian seorang wanita ? punya karir yang bagus? menikahi pria kaya ? begitu juga lalice. hidupnya terlalu mudah, sampai ia berada di titik jenuh untuk tidak merasakan apapun di hatinya.