25

2.4K 248 42
                                    

○○○

"aku mencintaimu Lisa....sekarang kau percaya ?"

Lisa menggelengkan kepalanya berulang, ia meraih tubuh Taehyung yang tergeletak tak berdaya setelah menembaki dirinya sendiri berulang, Lisa terus menggeleng masih dengan tangisnya, ia tak lagi peduli dengan darah yang terus mengalir ditanganya, pria itu, Kim Taehyung menembak lengan Lisa.

masih dengan tanganya yang bergetar, gadis itu menahan sakitnya dan meraih phonecell nya berniat memanggil 911 (ambulance).

"tae, b-biar ku beri t-tahu, menembaku di tangan tidak a-akan membuatku langsung mati, atau kau berencana membuatku mati perlahan ? kau harusnya menembaku di dada seperti apa yang kau lakukan pada dirimu ! " teriak Lisa rasa sakit di lenganya tidak lebih besar dari rasa paniknya melihat Kim Taehyung tengah sekarat.

"kupikir aku akan sanggup melakukanya, a-aku tidak bisa ! ternyata a-aku tidak sanggup !" pekik Kim Taehyung terbata-bata.

"kau bodoh !!! tidak seharusnya kita berada di situasi ini, apa lagi kau tidak sanggup, tidak seharusnya tae..."  pekik Lisa masih sesenggukan dengan tangisnya, mengguncang tubuh Taehyung memintanya untuk tidak menutup matanya.

"hyak !!!! Taehyung !" teriak Lisa,

"maafkan aku...mungkin aku memang tidak pantas mengatakanya, tapi aku mencintaimu lice, jika kau tidak mati sebagai miliku setidaknya izinkan aku yang mati sebagai milikmu"

"kita akan mati bersama L-Lice" pekiknya masih terbata-bata, sebelum akhirnya pria itu menutup matanya tak sadarkan diri.

"dasar bodoh !" teriak Lisa masih dengan tangisnya.

"hyak ! buka matamu ! kalau begini caranya kau yang akan mati duluan ! Luka ku tak sebanding dengan lukamu !" teriak Lisa.

"andwhe !!"

"andwhe !!"

"bagun Tae ! hyak !!! buka matamu !"

tepat saat Taehyung tak sadarkan diri seorang gadis baru saja sampai dan menapaki kaki nya disana, jennie

"Lisa !!!"

Lisa menoleh ke arah sumber suara yang memanggilnya, bukan jennie, gadis itu hanya mematung dan gemetaran, itu jiyong, ia langsung saja menghampiri Lisa dan juga kim Taehyung disana.

"apa yang terjadi ? Taehyung dan kau terluka !" pekik jiyong yang mana membuat Lisa menggeleng.

"Taehyung.. d-dia terluka,..tolong..kumohon selamatkan dia oppa, kumohon!" teriak gadis itu yang kini mengguncang lengan jiyong.

"jennie ! panggil ambulance !" teriak jiyong yang masih gelagapan,

"su...dah" begitu gemetar jennie, gadis itu hanya melulu menangis dan mematung di posisinya, baik Taehyung maupun Lisa keduanya terluka.

"bantu Taehyung naik ke punggungku ! dan jennie ya bantu Lisa, dia juga terluka.." pekik jiyong yang diangguki jennie setelahnya.

jiyong terus berlari, ia masih merasakan detakan jantung Kim Taehyung dari punggungnya.

○○○

Rumah sakit Ansan Seoul, baik Taehyung maupun Lisa keduanya tengah melakukan Operasi, keluarga Kim telah jiyong hubungi, kali ini ia hanya menunggui Lisa di kursi tunggu bersama jennie yang semenjak tadi tak bisa berkata-kata.

"kau tahu dari mana Taehyung akan mencelakai Lisa ?" tanya jiyong.

"Taehyung tidak pernah menyembunyikan apapun dariku, selain diranjang aku juga berguna untuk mendengarkan semua kisahnya"

"dia berencana memiliki kisah seperti Romeo dan juliet rupanya?" pekik Jiyong frustasi, membuat jennie mengangguk.

"aku seperti menonton sebuah drama ! aku benar-benar tak habis pikir dengan jalan pikiran pria mu itu !" pekik jiyong.

"bayi di perut Lisa, itu milikmu kan, Oppa?" tanya jennie sambil menatap jiyong.

"dari mana kau mengetahuinya?" kami tidak berselingkuh itu sebuah ketidak sengajaan, jangan berfikiran yang tidak-tidak"

"ku bilang Taehyung tak pernah menyembunyikan apapun dariku, kesalahanya adalah dia banyak menyembunyikan banyak hal dari isterinya Lisa, selain menyelingkuhinya Taehyung juga menipunya tentu saja Lisa memilih pergi"

"saat Lisa mengetahui dirinya hamil Taehyung bilang Lisa sangat bahagia, Taehyung langsung tahu itu bukan anaknya, tapi ia bilang ia senang melihat Lisa sebahagia itu, setidak nya Lisa menganggap bahwa Taehyung lah yang menghamilinya saat itu dan Taehyung senang, rasa senang nya itu mengalahkan rasa sedihnya"

"jika dia sesuka itu dengan istrinya, kenapa dia meniduri banyak wanita dan terlebih berselingkuh denganmu ?" tanya jiyong yang masih belum mencerna prahara rumah tangga Lisa.

"aku menyukai Lisa.."

"Ne ?" ucap jiyong heran dan refleks bergeser dari posisinya sedikit menjauhi jennie.

"bukankah kau seharusnya menyukai Kim Taehy.."

"aku mendekati Taehyung karna Lisa, aku selalu ingin memiliki apa yang ia miliki, aku melakukanya karna ingin mendapat perhatian Lisa, baik aku maupun Taehyung, cara berfikir kami memang sempit, kami sama-sama ingin mendapat perhatian Lisa meskipun cara kami kurang tepat, untuk itulah kami merasa cocok satu sama lain, kami saling mengerti satu sama lain, mungkin kau tidak akan mengerti tapi aku sangat mengerti bagaimana perasaan Taehyung, aku menyukainya, tapi lebih menyukai Lisa maka aku memberitahumu soal rencana Taehyung."

"kalian cocok..." ucap Jiyong yang sungguh terheran-heran dengan dengan jalan pikiran kedua mahkluk bermarga kim itu.

"Cinta dan Obsesi itu berbeda,.." tambah jiyong menekankan.

"bagaimanapun kelakuan Taehyung tak bisa dibenarkan meskipun dengan embel-embel kata cinta, jika pria itu benar mencintai Lisa, jangankan melukai, berniat dan berfikir untuk melukai pun takan sanggup"

"aku pernah sekali memergoki kau dan Kim Taehyung tengah bercinta, aku memergoki kalian bersama Lisa, dia mati-matian mengelak kalau dia tidak sedih ataupun terluka melihat kalian, tapi dia menangis dan ber-alibi bahwa dia malu padaku, karna melihat sisi menyedihkanya, dia pikir aku tidak tahu kalau dia juga sedikitnya merasa sedih, priamu itu sukses membuat Lisa terluka sesuai keinginanya, jika kau ingin tahu.."

tiba-tiba pandangan jiyong teralihkan dengan kemunculan Lisa yang tergesa, ia membawa selang impus bersamanya dan menerobos keluar dari kamarnya yang mana diikuti beberapa perawat disana.

"Nona..anda harus istirahat !" prkik perawat yang memegangi tangan Lisa.

"aku harus menemui Taehyung ! lepaskan aku"

jiyong menghampiri Lisa, gadis itu pun menatap jiyong setelahnya, menyadari kehadiran jiyong, Lisa mengguncang tangan jiyong.

"dimana ruangan Taehyung ? dia selamat kan? katakan Oppa ! aku tidak bisa menemui ayah  kalau sampai terjadi sesuatu pada putra sulungnya, apa yang harus kukatakan padanya?  Oppa...!"

"dia selamat...masuklah lagi, kau juga butuh istirahat" pekik jiyong.

"aniyoo...aku harus memastikanya dengan mata dan kepalaku sendiri !" ucap Lisa yang masih bersikukuh.

"Kim Taehyung. dia meninggal !" pekik Jennie yang mana menghapiri Lisa,

"hyak !! jennie kim !" sanggah jiyong sambil melirik Jennie.

○○○













FUR LALICE (jilice) (GDlisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang