○○○
Masih di restaurant, hari sudah Sore menjelang malam, langit sudah menunjukan tanda-tanda mendungngnya, sepertinya ia sedang menggambarkan suasana hati Lisa kali ini. disisi lain Kim Taehyung hanya sibuk menyeruput Coffee nya sambil memandangi pemandangan di hadapanya, Lisa...
Pria itu bahkan sesekali menoreh senyum ke arah Lisa yang mana membuat Lisa memalingkan pandanganya ke arah lain.
"sudah puas memandangiku terus dari tadi? cepat tanda tangani surat cerainya, ku mohon..." ucap Lisa yang membuat Kim Taehyung terkekeh.
"aku tahu hubungan kita akhir-akhir ini sedang menegang, tapi mau bagaimanapun kau masih berstatus sebagai isteriku, setidaknya untuk sekarang..."
"tak bisakah kau berbaik hati sedikit ? setidaknya mungkin ini kali terakhir aku memandangi kau dan dirimu, tunggu dan bersabarlah paling tidak sampai Coffee-ku habis, arra?" ucap Taehyung yang mau tak mau membuat Lisa menurutinya.
Taehyung hanya melulu berceloteh tentang masa lalu, menjejali kepala Lisa dengan kenangan tujuh tahun terakhir yang mereka buat, mencoba membuat gadis di hadapanya itu sedikit goyah hingga sudi kembali menjadi gadisnya, menjadi Lisanya.
"kau cantik, sangat..." hanya itu yang berulang Taehyung ucapkan hingga membuat Lisa menghela nafasnya, jenuh.
"kau bersikeras ingin meninggalkanku, sementata kau dan dirimu itu selalu membuatku jatuh dan jatuh cinta lagi berulang kali, katakan bagaimana caraku melepasmu?" tanya pria itu seakan bernada di setiap katanya, membuat Lisa mematahkan pertahanya lantas tertawa, ada yang lucu ? mungkin.
"kenapa mendadak berpuisi seperti itu? kau sedang melawak ?" tanya Lisa yang masih terpinkal-pingkal dengan tawanya.
"aku menyukai rambut panjangmu" ucapnya lagi,
"ah...aku akan memotongnya kalau begitu" jawab Lisa singkat.
"aku menyukai bibirmu, tebal dan hangat.." ucap Taehyung lagi, pria itu sangat tahu bagaimana cara membuat Lisanya kesal, bagaimana tidak, ia hanya berceloteh dan melulu melontarkan omong kosong-nya.
"apakah aku harus melakukan operasi plastik saja untuk menipiskan bibirku, kedengaranya bagus.." ucap Lisa yang mana membuat Taehyung terkekeh di buatnya.
"jangan terlalu membenciku..." ucap Kim taehyung.
"anggap saja kejadian terakhir sebagai kenang-kenangan untuku, aku akan sangat menyesal jika malam itu aku tidak menyentuhmu" ucap Kim taehyung yang di balas delikan Lisa setelahnya.
"aku marah karena kau bersikukuh ingin meninggalkanku, aku juga sangat cemburu pada G dragon, dia telah menidurimu, terlebih kau hamil karenanya"
"aku mengaku salah untuk hal itu, tapi caramu melampiaskan amarahmu benar-benar sukses membuatku takut, kau seperti orang yang tidak kukenal sebelumnya" jawab Lisa menyinggung malam dimana Taehyung menyiksanya.
"dia sangat menarik untuk seorang pria, sehingga membuatku cemburu, maafkan aku ya ?"
Lisa hanya menatap dingin Kim Taehyung, baru kali ini setelah kejadian itu Lisa tak betah lama-lama duduk di hadapan Kim Taehyung, bukan senang yang ia rasakan saat mendengar pujian-pujianya, namun takut, kakinya gemetaran sepanjang waktu di bawah sana.
"kau sedang berpacaran dengan G dragon ? ah... jangan beri tahu aku, aku belum siap mendengarnya" Ucap kim Taehyung yang membuat Lisa kini menyeringai.
"kau masih sama, kau selalu bertanya dan menjawab pertanyaanmu sendiri" ucap Lisa yang membuat pria itu menyunggingkan senyuman termanisnya.
"kau sangat mengenalku, aku sangat terkesan" jawab Kim Taehyung lagi, sambil menyunggingkan senyuman termanisnya.
Tampan....
Tak bisa dipungkiri pria itu memang tampan, andai saja kelakuanya berbanding selaras dengan wajahnya maka Lisa tidak perlu meninggalkan pria itu.
"cepat tanda tangani surat cerainya, kau sudah membuatku menunggu lama" rupanya satu senyuman dari Kim Taehyung tak dapat meluluhkan Lisa yang bersikukuh menginginkan percerainya.
"aku akan menandatanganinya untuk satu pelukan" ucap kim Taehyung yang mana membuat Lisa menggeleng.
"tidak lagi Kim Taehyung sshi" geleng Lisa, bahkan ia sempat menoreh jarak dan refleks memundurkan kursinya sedikit ke belakang.
"bahkan kau bicara formal sekarang padaku" seringai Kim Taehyung.
"Mungkin terlalu cepat untuk berasumsi, namun Lisaku tampaknya masih marah, mari kita pindah ke tempat dimana aku bisa berlutut dan kau memaafkanku.."
"tidak ada gunanya, keputusanku sudah bulat tae...masalah tidak akan selesai hanya dengan kau berlutut" Lisa masih teguh dengan pendirianya, sementara Taehyung tampaknya sedang mengulur waktu, membujuk supaya gadis dihadapanya ini mau kembali menjadi gadisnya, menjadi Lisanya.
"anggaplah aku memaafkanmu, sebagai imbalanya tandatanganilah surat cerainya"
"aku benar-benar menginginkan satu pelukan sebelum itu, sangat ingin.."
"ayolah, itu hanya pelukan"
"mungkin terdengar sepele bagimu, tapi tidak mudah bagiku, bagaimana bisa ? bahkan untuk bertemu denganmu saja aku menyiapkan keberanian dan mentalku terlebih dahulu, mengingat apa yang terakhir kali kau lakukan padaku"
"sudahlah, Kau membuang-buang waktuku, aku akan pergi, mungkin kau bisa menandatanganinya lain kali" ucap Lisa yang kini mulai beranjak dari posisinya berniat hendak meninggalkan Taehyung disana.
Namun 'tak semudah itu' pikir Taehyung yang kini menyeringai "aku belum selesai bicara, duduk !"
Lisa menatap Kim Taehyung yang kini justru menarik lenganya, membuat dirinya terpaksa menduduki kembali kursinya.
"sebegitu bencinya kah kau terhadapku? bagaimanapun kita telah menghabiskan tujuh tahun bersama bagaimana bisa kau tega menuntutku ? memangnya apa salahku?" tanya Taehyung seakan tanpa dosa.
"kau bertanya apa salahmu? semua orang sama di depan hukum, tapi tidak selalu sama di depan cermin, kurasa kau butuh cermin, bercerminlah Kim Taehyung sshi, kau akan mengetahui kesalahanmu"
"jangan salahkan aku karna aku menuntutmu, kau yang membuatku melakukanya tae, tadinya aku berencana menyelesaikan perceraian kita secara baik-baik, tapi kau merusak rencanaku"
"rencana ? bukan hanya kau yang punya rencana kali ini, mengingat kau yang bersikukuh tetap ingin meninggalkanku, aku juga punya rencana lain, mau ku beri tahu ?" seringai Taehyung mencuat, membuat Lisa mengerenyitkan dahinya.
Lisa mulai merasa was-was kali ini, sekaligus penasaran apa kiranya yang akan dilakukan Taehyung kali ini, pria itu merogoh Tas di bawahnya kali ini, mengeluarkan sesuatu yang kini justru mulai merayap dikakinya yang perlahan mulai naik ke atas dan membuat Lisa membelalakan matanya.
pistol.
itu pistol sungguhan, Kim Taehyung kini menodongkan sebuah pistol di pinggangnya, lantas mendorong cepat-cepat Lisanya untuk meninggalkan Restaurant.
"karna kau bersikeras meninggalkanku, aku berencana memiliki kisah cinta seperti layaknya Romeo dan Juliet..." bisik Taehyung di telinga Lisa, membuat gadis itu melulu memejamkan matanya. Takut ? bukan lagi.
○○○
![](https://img.wattpad.com/cover/164112294-288-k773628.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
FUR LALICE (jilice) (GDlisa)
Fanfictionapa impian seorang wanita ? punya karir yang bagus? menikahi pria kaya ? begitu juga lalice. hidupnya terlalu mudah, sampai ia berada di titik jenuh untuk tidak merasakan apapun di hatinya.