20

2.5K 263 41
                                    


○○○

Rumah sakit Ansan Seoul, tepat tengah malam setelah Lisa menyelesaikan urusanya di kantor polisi, polisi merujuk Lisa ke Rumah sakit untuk melakukan Visum Lisa baru saja selesai dengan beberapa pemeriksaan yang ia jalani.

nafasnya tak lagi memekik, langkahnya tak lagi berat, pikiranya tak lagi dijejali rasa takut yang menjalar, dan hatinya masih sama, masih sakit, meskipun sedikitnya terobati dengan satu langkah yang ia ambil, kim Taehyung berhasil menoreh luka baik fisik maupun mental, luka yang ia torehkan di hatinya membekas dan sulit di sembuhkan, setidaknya untuk saat ini.

Lisa baru saja keluar dari ruangan dokter, kakinya tak lagi gontai terlebih kali ini pandanganya jatuh pada sosok pria di sebrang, Lisa tersenyum ke arah jiyong yang mana masih menungguinya di kursi tunggu, sementara Jisoo tengah terlelap di sampingnya, menyenderkan kepalanya ke tembok, meskipun sesekali gadis itu hampir terjatuh dan sedikit merepotkan jiyong untuk memegangi kepalanya.

Lisa menghampiri mereka dan ikut menduduki salah satu kursi di sisi lainya,

"dia pasti lelah..." ucap Lisa lagi sambil melihat Jisoo.

"bagaimana denganmu? sudah merasa baikan? kurasa kau yang lebih lelah" ucap jiyong yang dibalas senyuman singkat Lisa.

"hyak !!! aku Lalisa, aku baik-baik saja !" ucap Lisa mengedipkan satu matanya, membuat jiyong miris melihatnya.

"tidak usah berlagak, jangan berpura-pura kuat di depanku, kau boleh menangis itu tidak berdosa, kau boleh marah, kau boleh memaki, kau boleh mengumpati, kau seorang manusia itu manusiawi, jangan menahanya itu sulit..."

"boleh saja hidupmu dikendalikan orang, tapi tidak dengan emosi, emosimu masih milikmu kau bebas berekspresi sesukamu, jangan terbebani akan pandangan orang, mereka hanya bisa melihat dan berkomentar tapi tak membantu sama sekali" ucap jiyong lantang yang mana membuat Lisa tersenyim lagi lantas mengerenyitkan dahinya.

"kau sedang curhat sekaligus menasihatiku ?" tanya Lisa yang berujung dengan tawa keduanya yang cukup nyaring, gadis itu masih saja menyembunyikan kesedihanya walau dengan tawa yang ia paksakan.

"beristirahatlah di appartementku" ucap jiyong yang mendapatkan satu gelengan dari Lisa.

"aku akan menginap di hotel, aku sudah banyak merepotkanmu"

jiyong berinisiatif mengantar Lisa dan kim jisoo yang masih dengan tidurnya, gadis itu masih terlelap hingga jiyong membawanya di punggung nya, berat, begitu pikirnya, sementara Lisa berjalan disamping jiyong.

Lisa dan jiyong telah sampai di hotel, jiyong meletakan tubuh Jisoo di salah satu kamar yang Lisa sewa, lantas Lisa keluar lagi untuk mengantar Jiyong pulang.

"kau berhutang penjelasan padaku" ucap Jiyong yang mana membuat Lisa mengerenyitkan dahinya.

"aku ?"

"tak adakah yang ingin kau beri tahu padaku?" tanya jiyong lagi yang mana Lisa sangat mengerti,

ah... ini mengenai anak di perutku.

"kau tidak perlu mengatakanya jika tidak siap,.." ucap jiyong lagi yang mana langsung di sanggah Lisa.

"anniyo, kau berhak tahu, aku akan memberi tahumu, tapi tidak disini"

"aku akan mengatakanya, di tempat yang sedikit lebih tinggi..." ucap Lisa yang mengundang satu senyuman dari jiyong,

"Hotel ini punya tempat seperti itu, di atas ! ku dengar melihat lalu lintas dari ketinggian bisa melepaskan penat,"

"berhenti membual, mari kita kesana, ke tempat yang kau bilang sedikit lebih tinggi" ucap Jiyong yang mana diekori Lisa setelahnya, baik Lisa maupun jiyong keduanya masih terasa canggung.

FUR LALICE (jilice) (GDlisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang