○○○
Langkah kaki dari seorang gadis bersurai cantik itu mulai menapak pada balok ubin yang dirasa cukup dingin untuk kaki telanjangnya yang mulai mengendap-ngendap melalui celah jendela, pintu utama telah terkunci, rapat, tak ada yang sudi membuka pintu untuknya di tengah malam begini. ia mulai menyusuri lorong yang mana menghubungkan jendela dapur dengan ruang makan.
"ish~" keluhnya tiba-tiba, matanya sedikitnya tertegun melihat sesosok manusia yang tengah menduduki meja makan di kegelapan tepat di tengah malam, sosok itu mulai membuat beberapa suara, seperti sebuah kunyahan dari mulutnya serta decitan antara sendok dan piring, membuat gadis yang semula was-was itu memijit tombol lampu di sisi kanan, dan berujung dengan satu hembusan nafasnya.
"hyak !!!! Eonni, kenapa makan dalam keadaan gelap, kupikir tadi ada pencuri aishh.." keluh putri bungsu keluarga kim itu, kim jisoo, yang baru saja pulang dari pelarianya seharian penuh, dari Club tentu saja.
Lisa menoleh barang sejenak lantas melanjutkan melahap makananya, tak peduli. Jisoo menghampiri gadis yang ia panggil Eonni itu lantas menduduki satu kursi lainya di sisi Lisa.
"Eonni baru saja makan malam? di tengah malam ? dan sendirian ? terlihat agak menyedihkan." pekik Jisoo yang baru saja meminum airnya, Lisa mengunyah makananya sebelum akhirnya ia menjawab pertanyaan iparnya itu.
"ini makan malam keduaku hari ini, ntah mengapa rasanya aku ingin makan, walau aku tidak lapar, mungkin ini yang biasa orang-orang juluki dengan Mengidam ?" jawab Lisa yang membuat Jisoo menatapnya, menelusuri setiap inci wajah Lisa, membuat Lisa mengerenyitkan dahinya dan kembali berucap,
"Wae ? jangan menatapku dengan tatapan itu, aku mulai takut kau akan menciumku lagi" tegur Lisa yang sontak mengundang kekehan Jisoo setelahnya.
"akhirnya Eonni hamil sungguhan rupanya"
"kau sendiri baru pulang ? jam segini ? dari Club tentu saja, kau lebih menyedihkan lagi" Ucap Lisa yang kini menggelengkan kepalanya.
"Eonni yakin itu anak taehyung oppa ? aku tidak, sungguh !" celoteh kim Jisoo lagi yang mana membuat Lisa mendadak menghentikan aktivitas makan-nya.
"bagaimana bisa kau berasumsi seperti itu ? kau menuduhku berselingkuh ?" ucap datar Lisa yang dijawab gelengan singkat dari Jisoo.
"Eonni, aku tidak terlalu peduli tentang siapa yang menyelingkuhi siapa, sudah jadi rahasia umum bahwa tae Oppa tidak setia, aku tidak akan menyalahkan Eonni tentang kau yang berselingkuh atau tidak" ucap kim Jisoo, yang mana membuat Lisa menatap nya penuh tanya seakan ia tengah menunggu kelanjutan ucapan dari Kim Jisoo yang justru kini merebut makanan Lisa, melahapnya tanpa permisi.
"jujur saja dulu aku sedikit membencimu, saat kau menikahi Oppaku, aku takut Tae oppa tidak peduli lagi padaku lantas melupakanku begitu saja, tapi tidak lagi, ternyata setelah menikahpun pria itu tetap sama, dia masih sering datang menyelinap diam-diam ke kamarku untuk meniduriku, kau mengetahuinya sekarang, kau pasti marah atau sedikitnya kecewa padaku benar?" tanya Jisoo yang justru tak mendapat reaksi apapun dari Lisa, satu yang Jisoo ketahui tentang gadis itu, ia selalu sama, wajahnya selalu sama, tanpa ekspresi.
"anniyo, aku tidak terkejut dengan hal itu" ucap datar Lisa sambil melahap kembali makananya, membuat kim Jisoo sedikitnya heran dengan kakak iparnya.
"itu alasanya aku tidak yakin kalau itu anak Tae Oppa, kita sering bermain, bahkan aku tak merasa takut sedikitpun melakukan denganya tanpa pengaman sekalipun, aku tidak hamil karenanya, lain dengan kehamilanku kemarin, aku langsung hamil setelah ditiduri pria asing di club, bukankah itu sudah jelas ? kurasa dia yang mandul bukan dirimu Eonni" Ucap Jisoo, yang mana kali ini tampaknya membuat Lisa sedikitnya terkejut, terlihat dari caranya menjatuhkan sendoknya tak sadar, membuat dentingan cukup keras sehingga telinganya mulai memekik 'Linu'.
"lalu artinya anak ini milik pria itu ? aku tidak boleh berasumsi sebelum menemukan bukti yang akurat, dimana aku menaruh catatan nomor dokter Baek, atau kutemui saja dia besok !" pekik Lisa seolah ia berbicara sendiri sembari berjalan menuju kamarnya, membuat Kim Jisoo yang melihatnya seolah tak peduli lantas ikut memasuki kamarnya.
Kim Taehyung tidak ada disana, ia tak ada di kamarnya saat Lisa tengah gundah gulana begini, pria itu telah mengirimi pesan singkat sore tadi, bahwa ia tidak akan pulang malam ini, pria itu bilang ia tengah mengencani jennie kim di appartement-nya.
Lisa dan tanganya gemetar, ia seolah menanyakan pada dirinya sendiri, kenapa ia bahkan tidak jantungan saja, pingsan karna jantungan rasanya terdengar jauh lebih baik di banding tidak bisa tidur karena memikirkan prasangka-prasangka yang bahkan belum jelas kepastianya, seolah ingin rasanya ia memutar jam dinding, memaksa matahari untuk segera muncul dari tempat persembunyianya, hingga ia bisa berlari dan mendesak dokter Baek mengenai hal ini, masih ada sekitar 4 jam lagi sebelum dini hari, Lisa dan pikiranya seolah tak mau menunggu.
"sekertaris jeon, apa aku keterlaluan huh ? kenapa bahkan aku sangat brengsek hingga mampu meniduri wanita manapun dan mengkhianati istri tercintaku, Lalisa, namun bahkan aku cemburu setengah mati mengetahui dia hamil, artinya Lisaku pernah setidaknya meniduri pria lain, hingga ia hamil" keluh kim taehyung yang ternyata tidak sedang mengencani Jennie kim seperti apa yang ia tulis di pesan singkatnya yang ia kirimkan tadi sore untuk Lisa, pria itu tengah berkeluh kesah pada sekertarisnya, jeon jungkook, masih di kantor, dimana tak ada seorangpun lagi selain mereka berdua disana.
"kau yakin orang nya G dragon ?" tanya kim Taehyung yang kini menatap jungkook, ia kembali berdehem setelah mendapat anggukan mantap dari sekertarisnya jeon jungkook.
"aku sungguh ingin membalas pria itu, bagaimana rasanya jika kekasihnya aku tiduri juga? kau perlu merekam kami saat melakukanya" Titah kim Taehyung yang juga diangguki jeon jungkook disana.
"tapi CEO kim, apa tidak sebaiknya kau berhenti bermain-main dengan wanita, kau sudah seharusnya berhenti jika memang tak ingin kehilangan Nona kim" ucap jeon jungkook lagi, membuat Kim taehyung menoleh, menatap nya lekat-lekat disana.
"tampaknya karna kau temanku, kau mulai lancang dan berani menasihatiku ya? aku yang lebih tahu tentang Lalisa ! bahkan dia tidak sedikitpun peduli akan hal itu, hati nya batu ! kau pikir aku melakukanya hanya untuk kesenanganku ? kau salah ! aku melakukanya untuk membuat nya cemburu, tapi jangankan cemburu, peduli saja tidak ! gadis itu terlalu sulit ku genggam, membuatku selalu rendah diri dihadapanya"
"aku tahu dia seorang gadis berpendidikan terlebih pintar, tapi aku tidak tahu bahwa gadis seperti itu bahkan tidak punya hati, dia menolak untuk terluka, lebih tepatnya dia meolaku meski ia menikahiku, dia tidak sekalipun mencintaiku dan aku sedikitnya kesal karenanya" ucap Kim taehyung yang lagi-lagi hanya jeon jungkook angguki, pria itu ingin segera pulang, Kim taehyung tidak punya teman selain sekertarisnya sendiri, para koleganya hanya lah sebuah perkumpulan sebagai wadah ajang adu gengsi, mana mau ia menceritakan masalahnya, terlebih tidak akan membantu, ia hanya akan menjadi bulan-bulanan perkumpulan itu, setidaknya ia hanya memiliki jeon jungkook sebagai teman, tak ada lagi tempat baginya untuk berkeluh kesah, selain jungkook dan Lalisa istrinya, ia tak mempercayai siapapun termasuk keluarganya sendiri, Taehyung begitu rapuh dan kesepian, ia tak mau kehilangan Lalisa dan menambah kesepianya.
○○○
![](https://img.wattpad.com/cover/164112294-288-k773628.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
FUR LALICE (jilice) (GDlisa)
Fanfictionapa impian seorang wanita ? punya karir yang bagus? menikahi pria kaya ? begitu juga lalice. hidupnya terlalu mudah, sampai ia berada di titik jenuh untuk tidak merasakan apapun di hatinya.