CHAPTER 37

728 77 11
                                    

Minta spam komentar dan votenya buat penyemangat, boleh? Aku lagi sedih :')

Maaf kalau ada typo.

oOo happy reading oOo

Lay masih tak bergerak dari tempatnya, memang dia tak menoleh saat turun dari mobil Baekhyun. Namun ia melihat keduanya melalui jendela rumahnya, dengan tatapan sendu dan perasaan campur aduk.

Manik Lay dapat menangkap Ara yang keluar dari mobil Baekhyun dan pindah ke depan dengan membanting pintu keras, dan Lay yakin Baekhyun akan mengomel karena itu. sudut bibr lelaki china itu terangkat saat melihat keduanya berdebat tanpa sadar mereka masih berada di depan rumah Lay. Lay menggeleng, semakin menyadari bahwa ia memang harus mundur.

Mobil itu sudah berlalu namun Lay masih berdiri di sana, hingga suara dering ponselnya menariknya ke dunia nyata.

"Aku sudah pulang, cepat kemari!"

Tut!

Panggilan ia putuskan begitu saja, tanpa mau mendengar apa yang ingin di katakan orang di sebrang sana. Lay menutup matanya, menghembuskan nafas berkali-kali, kedua tangan ia masukan ke dalam saku celananya dan kembali menatap ke arah jendela. Benar-benar hari yang berat.

Tak lama sebuah mobil sport bewarna hitam memasuki pekarangan rumah Lay, ia membalikan badannya dan langsung menghempaskan tubuhnya di sofa menunggu orang itu datang kemari.

Lay dapat mendengar pintu terbuka, dan tak lama terdengar suara langkah kaki diikuti dengan ketukan heels, Lay mengernyit dan langsung menoleh kearah sumber suara. Matanya melotot dikala melihat siapa pencipta ketukan heels tersebut.

"Jo Hanlin.." lirih Lay saat gadis itu mendekatinya, sedangkan orang yang satunya lagi sudah menghempaskan bokongnya di sofa sebrang Lay.

Lay berdiri saat gadis bernama Jo Hanlin sudah berada tepat di depannya, gadis itu tersenyum manis. Lalu melambaikan tangannya.

"Terkejut melihat ku?" tanyanya.

Lay terdiam beberapa saat, lalu tersenyum dan terkekeh. "Kau ingin membuat kejutan? Aku tidak terlalu terkejut sebenarnya." Jawab Lay.

"Duduklah." Tuturnya sembari menggeser posisinya membuat Jo Hanlin duduk sebelahnya.

"Ku pikir kalian akan berpelukan." Ucap seseorang di depan mereka yang membuat Lay dan Jo Hanlin menoleh lalu terkekeh.

"Badan ku bisa remuk jika di peluk oleh gadis sebar-bar dia." Jawab Lay melirik gadis tersebut.

Sementara Jo Hanlin mendelik kearah Lay lalu terkekeh, "Aku juga tidak ingin memeluk nya."

Lay menghadap ke depan, menatap orang di depannya. "Kapan kau menjemput nya?"

"Tadi pagi." Jawab orang itu, lalu melirik kearah Jo Hanlin yang sibuk memperhatikan sekitar. "Aku juga hampir tak percaya dia sudah pulang, hampir aku tak jadimenjemputnya."

Jo Hanlin yang mendengar itu langsung menghentikan putaran-putaran kepalanya lalu langsung menatap tajam kearah orang itu, "Ya! Mana mungkin aku berbohong!" ketusnya dengan mengepalkan tangan.

Orang itu bergedik, "Setahun di china membuat mu bertambah galak Jo,Lay dan Luhan saja tidak begini."

Terdengar suara helaan nafas dari gadis itu lalu ia langsung menyenderkan tubuhnya di punggung sofa dan menatap ke langit-langit, "Jika aku tidak begini, maka aku akan terlihat lemah." Ia menegakan tubuhnya kembali lalu menatap orang tadi dan Lay bergantian lalu menunjuk keduanya, "Dan kalian selalu mengganggu ku!" ketusnya.

Lay terkekeh menggeleng pelan, "Aku sudah tidak berniat menganggu mu, aku masih sayang dengan nyawa."

"Akupun begitu." Sahut orang itu.

SWEET PEA » Byun BaekhyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang