CHAPTER 63

470 56 12
                                    


Survei dulu ya :

Alasan kalian masih bertahan di Sweet Pea sampai sejauh ini apasih?

Yang membuat kalian bisa menemukan cerita ini darimana sih?

Eksptetasi kalian untuk ending Sweet Pea seperti apa? Bisa dong ceritain harapan kalian untuk ending nanti?

- Happy Reading -

            Keadaan diruang operasi yang ditempati Luhan masih dipenuhi isak tangis ; dari teman, para orang tua dan perawat disana tidak sanggup menahan desakan kesedihan. Teriakan dan raungan dari Hyesin masih juga belum mereda walau sudah hampir satu jam dari waktu kematian Luhan diumumkan.

Gadis itu tampak kacau, didalam rangkulan Hanseul yang baru tiba dua puluh lima menit yang lalu. Walau sempat murka saat mengetahui siapa dalang dibalik tragedi ini, tapi mau bagaimanapun juga Hyesin tetaplah sahabatnya. Dan Hanseul cukup mengetahui satu hal, gadis itu tidak akan senekat itu jika bisa mengurai perasaan.

"Kau sudah menghubungi orang tua Luhan, hyung?" tanya Jongin pelan. Lelaki tan itu melirik Suho yang masih diam sedari tadi, tidak mengatakan apapun selain air yang keluar dari mata merahnya.

Cukup lama Jongin menunggu balasan hingga akhirnya dokter muda itu mengangguk samar, "Besok pagi mereka akan sampai, dan pemakaman Luhan akan ditunda sampai besok."

Jongin balas mengangguk, tatapannya beralih kearah sahabatnya yang lain. Sehun, lelaki itu sedang merangkul Jo Hanlin yang juga tengah menangis histeris seperti Hyesin walau Jongin dapat menebak Sehun juga ikut mengangis ditengah usahanya meredakan tangis Jo Hanlin. Ya, mungkin kisah Luhan lebih banyak terukir dengan gadis Jo itu karena pertukaran pelajar yang mereka lakukan selama hampir setahun.

Sementara Lay, lelaki China yang kini berada disampingnya tampak mengalihkan wajah menatap kearah berlawanan dari brankar dimana Luhan berada. Tidak perlu bertanya, Jongin tahu lelaki itu tengah menangis ; terlihat dari gerakan tangan Lay saat lelaki China itu menghapus air matanya.

Mara merah Jongin beralih kearah lain, dimana terdapat Chanyeol, Tao, dan Kyungsoo yang mematung sembari menatap kebawah. Awalnya Jongin sempat berpikir mungkin mengadakan reuni rasanya akan menyenangkan, mengingat Tao dan Kyungsoo sudah kembali kesini. Tapi semua itu mendadak hancur hari ini, tidak akan bisa terjadi jika sahabat mereka malah pergi meninggalkan mereka selamanya.

Sementara para orang tua Chanyeol dan Baekhyun hanya bisa diam, mereka tahu bagaimana rasanya kehilangan orang yang paling berharga. Mereka lebih paham bagaimana kerasnya kehidupan, dan hal ini bukan sekali mereka temui.

Lagi, tatapan Jongin jatuh kearah Baekhyun. Lelaki Byun itu meringkuk, bersimbuh dilantai dengan bahu yang bergetar. Dari sini bahkan Jongin bisa mendengar isakan lelaki berpipi tirus itu, sangat menyayat hati. Ditambah keadaannya yang begitu mengenaskan akibat hajaran dari Suho, membuat Jongin menatap sahabatnya itu dengan sendu. Dia tahu, Baekhyun yang paling kehilangan disini.

Lama mereka semua larut dalam kesedihan sampai akhirnya suara ketukan pintu membuat semuanya menoleh bersamaan dengan suara decitan pintu yang terbuka, hingga memperlihatkan seorang perawat menatap tidak enak kearah mereka.

"Maafkan saya, saya hanya ingin memberitahu kondisi pasien yang berada dikamar sebelah," perawat itu membungkuk sopan.

Mendengar itu membuat semuanya memperbaiki raut wajah masing-masing, menghapus air mata dan mendekat kearah perawat tersebut. Kecuali Hyesin yang masih berada dirangkulan Hanseul.

SWEET PEA » Byun BaekhyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang