Hm double nih hehe.
Bisa ceritain gimana kesan waktu baca chapter 21? Aku kepo nih, cerita dikit gapapa dong ya?
Spam komen kalau mau besok aku update, aku mau namatin ini duluan soalnya :)
oOo happy reading oOo
Suho berdiri mematung dengan mata menatap monitor tak percaya, tubuhnya menengang, kakinya melemas tak sanggup menahan beban tubuhnya. Kepalanya menggeleng kuat, ia belum percaya dengan apa yang ia lihat.
Garis lurus di monitor itu seakan petaka bagi hidup Suho, itu buruk sangat buruk. Suho menggelengkan kepalanya kuat-kuat, mengusap wajahnya dan mengacak rambutnya geram.
"Tidak, tidak mungkin!"
Suho mengatur nafasnya yang mulai terasa sesak, keringat dingin keluar dari keningnya. Tangannya bergetar hebat, perlahan ia kembali mengambil defibrilator.
"Dok, pasien telah pe—
"Tidak! Kita bisa menyelamatkannya!"
"Dok--"
Suho mencengkam defibrilator kuat-kuat hingga jari-jari kukunya memutih, matanya telah berubah menjadi merah.
"Cepat siapkan!" pintanya dengan membentak, pikirannya kini kacau. Yang ia pusatkan sekarang hanya gadis yang tengah terbaring di depannya.
Merasa tidak ada pergerakan sedikitpun dari perawatnya, ia meraung kesal. Ia menatap nyalang kepada asistennya -Jongdae.
"Cepat!" bentaknya, Jongdae meneguk salivanya susah. Baru pertama kali ia melihat atasannya sekalut ini, ia tahu pasien ini dangat berharga di hidup Suho.
Ia menatap semua perawat yang ada disana, lalu menganggukan kepala pertanda untuk membantu Suho, semua perawat langsung bergerak cepat.
"Siap dok!" seru seorang perawat.
"Kembali 100!"
"Aman!"
Defibrilator menyentak tubuh Ara ke atas, namun monitor masih tak kunjung memberikan titik terang. Suho semakin kalut.
"200!"
"Aman!"
Tubuh Ara kembali terangkat, entah dari kapan air mata Suho telah lolos dari matanya. Persetan dengan para perawat yang ada disana, ia hanya tidak ingin kehilangan Ara secepat ini.
Suho melempar defibrilator itu kesembarang arah dan langsung berjalan mendekat ke Ara, ia melakukan CPR dengan tubuh yang di penuhi keringat.
"Ara, ku mohon! Kembali lah!"
"Jangan tinggalkan kami, ku mohon!"
"Kau bisa Ara, kau bisa!"
Satu menit berlalu Suho masih memompa tubuh Ara, para perawat di buat kebingungan tidak tahu harus melakukan apa.
"Dokter, tolong berhentilah. Pasien telah pergi."
"Tidak! Araku tidak lemah seperti ini! dia akan kembali!"
Semua perawat terdiam, menatap Suho yang berjuang di sana dengan penuh iba. Mereka tidak pernah tahu bahwa cinta Suho kepada satu-satunya pasien tetapnya itu sebesar ini.
"Ara ayo bangun!!"
Brak!
Semua kepala menoleh ke arah pintu yang terbuka cukup keras, namun Suho tak mengindahkannya. Ia tidak peduli apa yang terjadi, ia hanya ingin gadis di depannya kini membuka matanya dan mengatakan bahwa ia baik-baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET PEA » Byun Baekhyun
Fanfiction[COMPLETED - TAHAP REVISI] (FOLLOW SEBELUM MEMBACA) Namaku Byun Baekhyun. Semua kehidupanku berubah saat gadis itu datang di keluargaku, saudara tiriku Park Ara. Tidak pernah benar dalam melakukan apapun, semua pertanyaan masih menumpuk di pikiran k...