Yeyeyeye update, upadate! Ku pikir gak bakal update, tapi ternyata doi sebelah mau minjamin laptop buat diriku huhu terhura :'
Spam komentar plis, buat aku makin semangat dan ini cepat tamat! Jujur endingnya udah kepikiran loh, gatal banget tangan buat ngetik ending cepat-cepat :v
Maaf kalau ada typo yash~
oOo happy reading oOo
Luhan memarkirkan mobilnya di garasi, setelah merasa posisi sudah aman ia keluar dari mobil dan segera memasuki rumah yang sudah ada Hyesin disana.
"Kenapa meminta ku untuk menemani mu? Biasanya kau kan sering sendirian di rumah." Serbu Luhan saat sudah mendaratkan bokongnya di sebelah Hyesin yang sedang menonton siaran di televisi serta makanan ringan di pangkuannya.
Hyesin menoleh kearah Luhan, mencerna makanan yang ada di mulutnya terlebih dahulu sebelum membuka bicara. "Memangnya aku tidak boleh minta di temani oppa? Oppa kan baru pulang dari china, aku hanya ingin menghabiskan waktu dengan oppa saja." Jawabnya, kemudian kembali menatap ke layar di depan.
"Tapi aku sedang sibuk."
"Sibuk apa? aku sudah mengecek kelas mu dan tidak ada tugas apapun selama seminggu ini, tapi kau selalu keluar rumah terus."
Luhan tersenyum, tangannya terangkat mengelus rambut Hyesin. Sedangkan si empu sedang meminum sekaleng soda.
"Aku sedang menjaga calon istri ku Hyesin.."
Uhuk!
"Eh kau kenapa? Minum pelan-pelan, astagaa kau ini..." panik Luhan saat Hyesin tiba-tiba tersedak minumannya sendiri, soda menyembur dimana-mana dan gadis itu tengah terbatuk-batuk.
Refleks Luhan menepuk-nepuk belakang gadis itu dengan mengomel tidak jelas. Luhan mengernyit saat Hyesin dengan keras menampis tangannya dan menatapnya tajam.
"Calon istri?" tanya nya, entah hanya Luhan yang merasa jika sekarang Hyesin tengah marah.
Luhan mengangguk masih dengan tersenyum, kembali ingin mengelus rambut Hyesin namun belum sempat tangan Luhan mendarat gadis itu kembali menepisnya, dengan tatapan datar menatap kearah Luhan.
"Siapa?"
Luhan mengernyit beberapa detik, lalu kembali mengekspresikan wajah biasa dengan senyum tentunya. Mungkin tadi hanya perasaannya saja jika Hyesin marah, sepertinya gadis ini sedang terkejut.
"Ara."
"Ara?" beo Hyesin dengan alis menukik.
"Iya."
"Saudara Baekhyun oppa itu?" tanya Hyesin lagi dan di angguki oleh Luhan.
Hyesin diam beberapa saat, lalu menyenderkan tubuhnya di punggung sofa. "Oh.." hanya itu yang Luhan dengar.
Hyesin melanjutkan makannya, kembali menatap layar yang masih memutar drama favoritnya. Hyesin terperanjat saat tiba-tiba pahanya terasa berat, gadis itu menunduk dan mendapati Luhan yang sudah tertidur pulas.
Hyesin meletakkan makanannya dengan perlahan, lalu kembali menatap Luhan. Kedua sudut bibirnya terangkat menampilkan senyum, perlahan tangannya mengelus lembut rambut oppa-nya itu. tak bertahan lama, senyum itu luntur seketika, tangannya berhenti mengelus kepala Luhan, kepalanya menggeleng pelan dengan mata tertutup.
"Ini salah oppa.. ini salah..."
oOo
Chanyeol merebahkan tubuhnya di atas ranjang, menatap langit-langit kamarnya dengan tatapan kosong dan nafas memburu. Hampir saja..benar-benar hampir tamat riwayatnya jika ia bergerak lambat.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET PEA » Byun Baekhyun
Fiksi Penggemar[COMPLETED - TAHAP REVISI] (FOLLOW SEBELUM MEMBACA) Namaku Byun Baekhyun. Semua kehidupanku berubah saat gadis itu datang di keluargaku, saudara tiriku Park Ara. Tidak pernah benar dalam melakukan apapun, semua pertanyaan masih menumpuk di pikiran k...