CHAPTER 44

665 63 3
                                    

Di bawah ada Q&A, terserah kalian mau nanya atau gak, aku gak maksa.

Dan maaf kalau tulisan aku kali ini agak berbeda, efek cerita action itu masih begitu melekat di otak ku. Jadi ya gini jadinya :)

Daaan, ini agak panjang maaf kalau bosan.

Maaf kalau ada typo yas~

oOo happy reading oOo

Dengan panik, Baekhyun berlari keparkiran dan secepatnya memasuki mobil. Pikiran buruk mulai menyerang otak Baekhyun, yang menjadi pertanyaan Baekhyun saat ini adalah bagaimana bisa Ara menggunakan ponsel Chanyeol? dan apa yang tadi ia dengar, mengapa gadis itu berteriak meminta tolong dan menyebutkan nama Chanyeol? oh shit! Baekhyun juga mendengar rintihan yang gadis itu keluarkan.

"Damn!" umpat Baekhyun memukul setir kemudi, jujur ini pertama kalinya seorang Byun Baekhyun mengumpat seperti ini.

Baekhyun begitu panik, mobil secepatnya ia lajukan membelah kota Seoul tak mempedulikan umpatan-umpatan yang pengemudi lain lontarkan untuknya. Satu tujuan Baekhyun saat ini, rumah Chanyeol. Ya, satu-satunya tempat yang saat ini langsung terlintas di pikiran Baekhyun.

Entah seberapa emosi yang sudah siap Baekhyun keluarkan saat ini, hingga membuat kedua tangannya meremas kemudi begitu kuat sampai-sampai kuku jarinya terlihat memutih. Yang pasti, lelaki Byun itu bersumpah akan membunuh Chanyeol jika terjadi sesuatu dengan Ara. psycho? Whatever, Baekhyun tidak peduli.

Mobil sport putih milik Baekhyun berhenti tepat di depan gerbang rumah besar Chanyeol, kecepatan yang tinggi membuat suara berdecit antar ban dan jalanan dengan begitu hebat. Tanpa menunggu lagi, Baekhyun langsung keluar dari mobil dan membuka gerbang lalu berlari kedalam. Tak mempedulikan apapun yang menghalanginya. Beruntung semua asisten yang berada disini mengenal baik Baekhyun sehingga tak ada yang menghentikannya.

Sepintas Baekhyun berpikir, tak adakah yang mendengar teriakan Ara hingga para peLayan terlihat biasa saja disini?

Sesampai di dalam rumah itu, Baekhyun langsung menuju tangga, menaikinya dengan langkah lebar agar sampai di kamar Chanyeol. Semakin dekat tepat di depan pintu kamar Chanyeol, Baekhyun dapat mendengar pekikan Ara di dalam sana.

"Chanyeol... Chanyeol.. ku mohon, berhenti Chanyeol..."

Brak!

Baekhyun langsung membuka pintu dengan begitu keras, matanya menyapu setiap sudut kamar.

This is bad!

Ya, kamar itu tidak serapi yang biasa Baekhyun lihat. Sangat-sangat berantakan bahkan bukan gaya seorang Park Chanyeol yang sebenarnya. Jika bisa di perjelas keadaan saat ini, banyak pecahan kaca dimana-mana, sofa yang biasa terlihat tersusun dengan rapi sudah tak tentu arah, dan ya ini mengingatkan Baekhyun kejadian dimana saat ia berada di apartement beberapa hari yang lalu. Suasana yang tak jauh berbeda.

"Baekhyun!"

Pekikan itu berhasil menyadarkan Baekhyun yang sempat terkejut dengan keadaan kamar ini, dengan cepat ia menoleh dan mendapati Ara sedang berada di atas kasur king size dengan Chanyeol.

Berpikir Chanyeol melakukan hal yang buruk kepada Ara? Tidak! Keadaan saat ini memutar balikkan apa yang telah Baekhyun pikirkan sedari tadi. Ara sedang menangis di atas kasur bersama Chanyeol, ya tentu lelaki itu. namun ada yang janggal disini, Ara terlihat memeluk Chanyeol yang menunduk dengan memegang kepalanya begitu kuat. Bahkan Baekhyun dapat mendengar lelaki Park itu berkali-kali meraung kesakitan. Apa yang sebenarnya terjadi?

SWEET PEA » Byun BaekhyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang