CHAPTER 32

769 89 0
                                    

Maaf kalau ada typo, jangan lupa vote dan komentar. Spam kalau perlu, ramaikan karena sang tokoh utama dah balik nih :)

oOo happy reading oOo

Ara mendesah berat, menatap pintu dengan nanar. Mengucapkan rentetat harapan dalam diam. Berharap Tuhan mendengarkan apa permintaannya saat ini, berharap dia yang menghilang segera datang...

Dan berharap dia yang menghilang segera kembali...

Brak!

"Ara?!"

Ara terlonjak kaget, jantungnya berpaju cepat. Suara itu, suara yang sangat Ara hapal, suara yang ia rindukan dan ia tunggu kemunculannya beberapa hari ini. dan sekarang, saat ini. suara itu kembali, apa Tuhan sudah mengabulkan permintaannya?

Ara mengerjab menatap lelaki yang masih berdiri di sana dengan nafas terengah-engah, tangannya bertumpu pada kedua lututnya, keringat membanjiri tubuhnya.

"B-Baekhyun..." lirih Ara.

Mata Ara memanas, tak sanggup menahan sesak. Mengapa ia baru datang?

Baekhyun mendongak menatap Ara yang tadi memanggilnya dengan nada lirih, detak jantung Baekhyun berpacu begitu cepat disaat ia melihat mata gadis itu sekarang tengah berkaca-kaca.

Baekhyun sadar, ia keterlaluan. Baekhyun tahu kesalahannya, tapi keadaan tak bisa di paksa. Sekarang ia tahu mengapa ia bisa berada di apartement dengan keadaan kacau, sesuatu terjadi seminggu yang lalu. Dan Baekhyun benci akan hal itu. karena itu sudah membuatnya harus pergi menjauh dari semua orang.

Tungkai lelaki Byun itu mulai melangkah mendekat kearah Ara yang sudah menunduk, Baekhyun dapat melihat tangan indah Ara meremas ujung selimutnya.

Dengan perlahan Baekhyun mendaratkan bokongnya di kursi dengan tatapan tak lepas dari Ara. jika bisa jujur, Baekhyun sangat ingin memeluk Ara dan melontarkan kalimat rindu kepada gadis itu. namun Baekhyun tetap seorang Byun Baekhyun, seorang laki-laki yang mempunyai gengsi teramat tinggi yang mengalahkan tinggi menara di Paris sana.

"Maaf..." Baekhyun ikut menundukan kepala, tak berani menatap Ara yang sedang mendongak berbalik menatap dirinya. Ia tak berani melihat mata terluka dari gadis itu.

"Maaf, aku tak bermaksud meninggalkan mu." Lanjutnya.

Ara diam, tak berniat menjawab walau dikepalanya sudah banyak sekali rentetan pertanyaan yang mendesak untuk di keluarkan untuk lelaki yang tengah tertunduk sekarang.

Baekhyun menghela nafas panjang saat tidak mendengar jawaban apapun dari Ara, entahlah rasanya benar-benar sesak, Baekhyun merasa hatinya seperti tertusuk benda tak kasat mata. Tapi mau bagaimana lagi, ini semua bukan terjadi atas kehendak Baekhyun sendiri. Ia pergi bukan keinginannya sendiri.

"Ara..aku benar-benar mi—"

"—Sudah, aku mengerti. Kau pasti punya alasan. Jangan terus meminta maaf seperti itu." Ara memotong perkataan Baekhyun. Rasanya aneh saat mendengar Baekhyun yang ia kenal sebagai laki-laki cuek, ketus dan suka marah-marah itu terus-terusan meminta maaf padanya.

Mendengar perkataan Ara membuat Baekhyun mendongak, manatap mata indah Ara yang juga menatap dirinya. Tatapan mereka saling mengunci, tak ada yang membuka pembicaraan. Sepi, hening, hanya deruan nafas mereka yang terdengar di ruangan itu.

Hingga pada akhirnya Baekhyun bangkit dan langsung menubruk tubuh Ara, merengkuh tubuh mungl itu kedalam dekapannya. Baekhyun memeluk Ara dengan erat, bahkan menenggelamkan wajahnya di lekukan leher gadis itu.

SWEET PEA » Byun BaekhyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang