CHAPTER 59

653 61 16
                                    

Vote ya^_^
Jika ada typo silahkan komen di inline :)

••• Swëêt Péã •••

"Bagaimana?" Tanya Ara langsung saat melihat Son-hee memasuki ruangannya.

Son-hee mengatur nafasnya yang sedikit tersenggal, nampaknya dokter muda itu habis berlari. Son-hee mengintip sedikit pada cela pintu untuk memastikan tidak ada yang masuk barulah setelah itu ia mendekat dengan sebuah map merah di tangannya.

"Eonnie, kau terlihat lelah." Ujar Ara yang sedari tadi memperhatikan nya.

Son-hee terkekeh, meletakkan map di atas nakas lalu memperbaiki penampilannya yang terlihat kacau. "Tadi aku berpas-pasan dengan Junmyeon." Jawab Son-hee. Ia mendengus di akhir kalimat.

Alis Ara terangkat, raut wajahnya berubah panik. "Apa dia mencurigai mu? Lalu apa dia menuju kemari?!"

Son-hee mengibaskan tangannya lalu kembali mengambil map tadi dan membukanya. "Dia tidak akab kemari, tadi aku tidak sengaja mendengar ia mengatakan pada Jongdae bahwa ia akan ke Jeju dalam dua minggu ini."

"Ah sebenarnya dia juga sempat mencurigaiku. Karena seorang dokter—" dokter muda itu menggeleng malas melanjutkan kalimatnya. "Yang penting dia tidak akan ada selama dua minggu ini."

Terdengar helaan nafas lega dari Ara, seakan teringat sesuatu Ara menatap Son-hee yang masih membaca di map itu dengan mengernyit. "Apa yang Junmyeon oppa lakukan di Jeju?"

Son-hee mengedikan bahu lalu menatap Ara. "Jika tidak salah aku mendengar Junmyeon ada menyebutkan suatu tempat."

"Tempat?"

"Ya." Son-hee memiringkan kepalanya sedikit, "Panti Asuhan Kimjiya. Itu jika tidak salah."

Ara mengerjab beberapa kali saat mendengar nama tersebut. Rumah keduanya setelah tragedi itu. Keluarga keduanya. Ara jadi merindukan tempat masa kecilnya itu. Mungkin ia bisa berkunjung minggu ini, setidaknya Suho tidak akan nekat memeriksa dirinya di Jeju.

"Aku tidak bisa menjamin dokumen ini." Perkataan Son-hee menyadarkan Ara dari lamunannya. Ia menatap Son-hee yang sudah duduk di kursi sebelah ranjangnya.

"Kau tau Junmyeon itu bagaimana, susah sekali mempercayai orang." Lanjut Son-hee.

Ara mengangguk membenarkan. "Boleh aku lihat dokumennya?"

"Silahkan." Son-hee memberikan map tersebut.

Perlahan Ara membukanya, di lembar pertama terdapat profil Ara. Ia kembali membalik halaman kedua, alisnya mengernyit tak paham dengan tulisan yang ada di hadapannya. Apa dokter punya kode dalam penulisan? Yang Ara lihat hanyalah sederet garis gelombang saja.

Melihat kebingungan Ara membuat Son-hee terkekeh. Dokter Kim itu mengambil map merah tersebut menggeleng pelan pada Ara.

"Sebaiknya ku jelaskan saja." Ucapnya. Mengubah duduknya dengan sepenuhnya menghadap kearah Ara.

"Aku sengaja mengatakan bahwa jantung mu mulau berdetak dengan normal, dan akan mendapat waktu uji coba selama satu bulan. Jadi dia—"

"Hanya satu bulan?" Potong Ara terkejut.

Son-hee menggaruk pelipisnya lalu mendesah pelan. "Itu sudah waktu maksimal kita Ara." Ia menutup matanya sejenak. "Kita hanya bisa menyembunyikannya selama satu bulan ini saja."

SWEET PEA » Byun BaekhyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang