CHAPTER 6

1.5K 179 2
                                    


Bantu saya memberantas typo, boleh?


Happy Reading


"Apa ini?"

"Kau tidak lihat? Itu kunci mobil, apalagi?"

"Sudah berapa kali aku bilang, aku tidak ingin memakai mobil?"

"Tidak Baekhyun, kali ini kau tidak sendiri. Kau membawa Ara bersama mu, jadi kau harus menggunakan mobil itu."

"Tapi, ibu --"

"Sudah berapa tahun mobil mu di museumkan di garasi hah? Cepat berangkat sana!"

Baekhyun hanya bisa menghembuskan nafasnya, lihatlah sekarang. Bahkan dia harus memakai mobilnya untuk menuju sekolah hanya karena gadis tak berguna itu?! Ah, kapan gadis itu menghilang dari hidup nya?

Dengan langkah terseret-seret Baekhyun memasuki garasi rumahnya dan mendekati mobil sport putih yang sudah lama tak dia naiki. Bahkan dia sudah lupa, kapan terakhir kali ia menggunakan mobilnya ini.

Perlahan laki-laki itu mengeluarkan mobilnya dan melihat seorang gadis sudah menunggunya di depan rumah. Jika saja bisa, maka Baekhyun ingin meninggalkan gadis itu sendirian di sana dan langsung menancapkan gas menuju sekolah. Tapi, itu hanya andai jika dia bisa.

"Cepat naik!" perintah Baekhyun.

Namun Ara hanya diam menatap Baekhyun dari luar. Ah apa lagi yang ada di pikiran gadis itu? "Ck, cepatlah naik! Atau kau akan ku tinggal!" kesal nya.

Dalam waktu 5 detik, gadis itu kini sudah duduk di samping Baekhyun dan menatap Baekhyun. "Ada apa?"

"Kenapa tidak menggunakan bus seperti biasa?" tanya gadis itu.

"Kita akan naik itu jika saja ibu mu tak memaksa ku untuk memakai mobil ini." jawab Baekhyun kemudian menjalankan mobilnya menyelusuri jalanan.

"Ibu ku kan juga ibu mu." gumam Ara pelan, namun dapat di dengar oleh Baekhyun. Ya, bisa di bilang, pendengaran Baekhyun lebih tajam dari pada Chanyeol yang memiliki telinga lebar itu.


***


Mereka telah sampai di sekolah, Ara lebih dulu turun daripada Baekhyun. Gadis itu mengedarkan pandangannya, menelusuri setiap sudut sekolah. Dan tak lama mendapatkan tatapan tajam dari sekumpulan perempuan yang tak jauh dari tempat ya berada sekarang. Ara mengeluarkan senyum pada mereka, namun di balas dengan acuhan.

Apa ada yang salah dengannya? Mengapa mereka semua terlihat tak suka pada Ara? Ah mungkin kah Ara pernah berbuat kesalahan pada mereka? Bisa jadi Ara melupakannya.

"Kenapa kau masih disini?" suara berat Baekhyun membuat Ara tersentak, dan menatap laki-laki yang tengah berdiri di samping nya. "Apa yang kau lakukan disini?" tanya laki-laki itu lagi.

"Ah, Baekhyun... mereka terlihat tidak menyukai ku." tutur Ara dengan mengalihkan tatapannya kepada sekumpulan perempuan yang masih menatap mereka tajam.

Baekhyun mengikuti arah pandang Ara, dan mendapatkan satu gadis yang sangat tak ingin Baekhyun temui walaupun mereka satu sekolah. Bahkan gadis itu lebih menyebalkan dari pada Ara saat ini.

"Sudahlah, hiraukan saja mereka. Ayo!" laki-laki itu menarik tangan Ara dan membawanya mendekati sekumpulan wanita itu. Tentu saja, mereka akan melewati mereka karena mereka berdiri tepat di depan lobby sekolah.

Sengaja atau tidak, Baekhyun terlihat menabrak pundak salah satu dari mereka. Ah apa yang pemuda itu lakukan?

"Baekhyun, kenapa kau menabraknya?"

"Aku tidak sengaja."


***


Seorang gadis tengah memegang bahunya yang baru saja di tabrak oleh orang yang sangat dia cintai. Bagaimana laki-laki itu bisa meninggalkan ya dan memilih bersama dengan gadis yang jelas dia lebih cantik dari gadis itu. Apa yang salah dengan otak pemuda itu?

"Yoora, kau tidak papa?"

Gadis itu tersenyum dan mengangguk untuk membuat temannya tak khawatir lagi. Namun tak dapat di pungkiri dia sebenarnya sedang marah sekarang.

"Aku tak percaya Baekhyun meninggalkan mu demi gadis itu."

Yoora terkekeh, apa dia juga percaya? tentu saja tidak. Apa yang wanita itu berikan sehingga mampu membuat Baekhyun meninggalkan nya. "Yoora, apa kau akan diam saja?"

Yoora menatap teman-teman nya, kemudian seringai keluar dari mulut mungil nya. "Mungkin sedikit bersenang-senang dengan anak baru itu...Tidak masalah."


***


Baekhyun mengerutan kening saat melihat Lay berada di kelasnya. Tumben sekali. "Apa yang kau lakukan disini?"

Lay menatap Baekhyun, kemudian tersenyum dan bangkit mendekati laki-laki itu. "Tentu saja aku menunggu mu."

Baekhyun memicingkan matanya, ayolah Baekhyun bahkan sudah berteman dair kecil dengan pemuda ini. Tentu saja Baekhyun dapat menangkap kebohongan di mata lak-laki keturunan China satu ini. "Kau menunggu ku?" tanya Baekhyun tak percaya.

"Tentu sa --oh selamat pagi Ara."

Dia itu berbohong. Baekhyun mendengus kasar dan memutar bola matanya, apa ini yang dia katakan menunggu dirinya?

"Selamat pagi Lay." jawab Ara dengan tersenyum. Sungguh, jika saja Baekhyun tak mengetahui kekurangan gadis itu. Maka dia akan jatuh cinta pada Ara, dia benar-benar cantik.

"Berhenti tersenyum, apa kau ingin membuat ku terkena penyakit diabetes hah?"

"Apa maksud mu? Mana mungkin senyum ku membuat mu diabetes."

"Kau tak pernah sadar, seberapa manis nya senyum mu itu."

"Ck, tak bisakah kah kalian tidak berbicara seperti itu. Aku merasa mual melihat drama menjijikan ini." protes Baekhyun yang sudah duduk di tempatnya.

Mendengar perkataan temannya itu, Lay hanya tertawa dan membawa Ara duduk di tempatnya. Lalu dia duduk di tempat Hanseul, tepat di samping Ara.

"Kenapa Baekhyun? Kau tidak cemburu kan?"

"Cemburu?"

"Aku? Cemburu? Dengan kalian? Ah, aku pasti sudah gila."

"Haha aku hanya bercanda, kawan."

Entah mengapa, Ara merasa senang saat mendengar bahwa Baekhyun cemburu melihatnya bersama Lay. Gadis itu sendiri tak tahu mengapa, apa artinya ini? Namun.... mengapa dia sangat bahagia saat bersama dengan Lay?

Ada yang tahu ada apa dengan Ara?


To be continue . . .


Sudah mampir ke "Tromara || 00L" ? Kalau belum, mampir gih.


Regrads,

Yanara.

SWEET PEA » Byun BaekhyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang