CHAPTER 27

927 116 24
                                    

Jangan lupa rekomendasiin ke temen-temen kalian atau tag temen kalian untuk baca cerita SW.

Jangan lupa komen, aku maksa :v g

Voment nya ya sayang-sayang kuuuu *muach

Maaf kalau ada typo

oOo happy reading oOo

"Yak!!"

Ara mematung memandangi pintu dimana Baekhyun tengah beriri melotot menatap dirinya, gadis itu mengerjabkan matanya beberapa kali, tenggorokannya tercekat saat ia kesusahan untuk meneguk salivanya sendiri.

Baekyun yang berdiam sebentar di depan pintu perlahan masuk dengan wajah memerah, oh ya Tuhan apa lelaki Byun itu tengah marah sekarang?

"Apa yang sedang kau lakukan?!" tanya Baekhyun saat ia sudah berada di samping ranjang gadis itu yang bahkan sudah tak Layak di sebut ranjang karena sangat berantakan.

Ara tersenyum dan menggelengkan kepalanya melihat Baekhyun dengan kaku berjalan keluar dari ruangan itu, sesaat kemudian keningnya berkerut menyadari satu hal, ia menoleh ke arah kanan dan menghela nafas dikala ia melihat sebuah tombol merah yang berguna untuk memanggil Dokter.

Mengapa lelaki itu malah keluar?!

"Aku baru tahu...dia bisa bodoh juga." Ara terkekeh melihat tingakh lucu Baekhyun tadi.

Senyum gadis itu mengembang bersamaan tangannya yang bebas terangkat memegang keningnya yang masih terasa hangat akibat ulah lelaki Byun itu. rasa lemas dikala ia baru tersadar dari tidur panjangnya tergantikan oleh rasa bahagia mengingat yang pertama kali ia lihat adalah lelaki itu. Byun Baekhyun.

"Kau lucu Baekhyun" ucap gadis itu lalu menoleh ke arah pintu dimana Baekhyun keluar tadi.

Dengan senyum yang masih bertengger yang semakin lama semakin melebar, Ara berusaha untuk duduk. Sungguh ia tak bisa menahan kebahagiaan nya saat ini. di tambah melihat tingkah gugup lelaki Byun itu, ingin sekali Ara mencubit pipi Baekhyun habis-habisan.

Setelah badannya terduduk sempurna, Ara tanpa sadar melompat-lompat tanpa mengubah ekspresinya, menarik-narik bantal beserta selimutnya seperti kesetanan. Dengan mati-matian menahan jeritan bahagia yang tertahan di ujung lidahya. Padahal ingin sekali ia berteriak mengumandangkan nama Baekhyun saat itu.

Ara terus berlompat-lompat bahagia hingga tiba-tiba suara pintu terbuka memberhentikan aksinya, dan tubuhnya mematung seketika dikala ia melihat Baekhyun sedang melotot menatap ke arahnya.

Sadar sedang di tatap, Ara mengalihkan pandangannya dari tatapan tajam milik Baekhyun, menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, bola matanya mengarah kesana-kemari untuk mencari alasan. Ayolah tidak mungkin Ara mengatakan yang sebenarnya kan?

"Aku..."

"Apa?! apa?!" serkas Baekhyun memotong.

Ara mendengus kasar, sifat ketus Baekhyun nampaknya hilang sementara. Lihatah sekarang? Ingin sekali Ara mendaratkan kepalan tangannya ke mulut itu.

"Aku ingin minum!" Ara bernafas lega dikala sebuah alibi mengalir dengan sendirinya dari mulutnya. Dalam hati ia berdoa semoga dosanya tak bertambah karena tengah berbohong. Karena dosanya sudah sangat banyak dengan mengumpati Baekhyun karena sifat lelaki itu yang menyebalkan.

"Kenapa tak memberitahu ku saja? Mau minum harus sekali merusak tempat tidur mu begitu?!"

Ara merengut, "Bagaimana aku bisa memberitahu mu jika kau saja ada di luar. Kau kemana saja, memanggil Dokter selama itu!" sungut Ara, membuat Baekhyun gelagapan.

SWEET PEA » Byun BaekhyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang