CHAPTER 47

620 62 1
                                    

Hai, aku balik :) ada yang nungguin??

Jangan lupa vote dan komentar ya, aku lagi butuh penyemangat saat ini^^^#mogapahamsamakodenya

Maaf kalau ada typo

oOo happy reading oOo

"Bagaimana mungkin kita tidak mengetahui hal sebesar ini?" tanya Jongin tak percaya.

"Aku juga tidak tahu, mereka menyembunyikannya secara sempurna. Bahkan tidak terendus oleh media massa." Jawab Suho dengan memijit pangkal hidungnya.

Sedangkan Sehun, Luhan, Lay, dan Jo Hanlin hanya bisa menghela nafas sembari tertunduk berusaha tenang. Mereka semua juga tak mengerti –bahkan kabar ini sangat mengejutkan. Kecelakaan, trauma bahkan hingga amnesia yang dialami ketiganya tidak di ketahui oleh mereka sama sekali. Jungyeol dan Baekkho benar-benar menutupinya dari siapapun.

Yang menjadi pertanyaan saat ini, bagaimana mereka bisa tidak menyadari ini? tidak menyadari bahwa ada gelagat aneh dari ketiganya. Mulai dari hari di manawa Ara sadar dari komanya, semua sudah mulai terasa mencurigakan. Dimana hari itu, Baekhyun menghilang selama seminggu dan tiba-tiba saja muncul, hingga Chanyeol yang sering menghabiskan waktu dengan Ara. tidak, tidak ada yang salah dengan Ara, hanya saja sepertinya gadis itu adalah kunci dari ini semua.

"Jadi... apa mereka sudah sadar?" tanya Sehun menatap Jo Hanlin.

Sedikit canggung memang, bahkan lelaki Oh itu sempat terkejut disaat melihat gadis itu sudah duduk bersama Suho dan Lay saat ia datang tadi. Bagaimana tidak? Kembali bertemu dengan mantan kekasih yang sudah setahun berpisah siapa yang tidak canggung. Mau tidak mau Sehun harus kembali membuat tembok pertahanan untuk hatinya agar tidak kembali jatuh ke pesona gadis yang selalu sahabatnya katakan bar-bar ini.

Jo Hanlin terdiam beberapa saaat, meneguk salivanya sebelum menjawabnya dengan gelengan kecil, "Aku tidak tau."

"Apa kalian tidak merasa ada yang janggal?" tutur Lay tiba-tiba membuat semua mata tertuju menatap kearahnya.

"Janggal?"

Lay mengangguk, menegakkan tubuhnya da melipat tangannya di atas meja. Ia memiringkan kepalanya sedikit pertanda bahwa ia sedang memikirkan sesuatu, tak lama ia berdecak. "Baekhyun, ini bukan pertama kalinya dia begini. Apa kalian sadar akan hal itu?"

Jongin menjentikan jarinya dan mengangguk, "Ah aku ingat, saat pesta kelulusan waktu SMP dulu. Setelah pesta itu.." Jongin menatap keatas menignat sesuatu, "Dia menghilang selama seminggu juga, dan saat kita mengetahui kabarnya dia mengatakan bahwa dia habis dirawat di rumah sakit." Lanjutnya.

"Bahkan saat itu kita tidak mengetahui hal itu." sambung Sehun.

Luhan terdiam beberapa saat mencerna perkataan Jongin dan Sehun, tak lama maniknya membola. "Sial, kenapa aku baru menyadarinya!" umpatnya membuat semua menoleh kearahnya.

"Ada apa Lu?"

Luhan menoleh kearah Jo Hanlin lalu menatap semua sahabatnya. "Setelah pesta itu.."

"Selesai!" seru Luhan dengan riang, menatap hasil yang sudah terpajang di laptop Baekhyun. "Aku tidak percaya bahwa aku secerdas ini." pujinya sendiri.

Luhan menghela nafas sebelum mencolokkan flashdisk ke laptop tersebut, memindahkan data yang baru saja ia buat setengah mati lalu mematikan laptop tersebut.

"Luhan! Kau menghabiskan satu jam pesta mu hanya untuk mengetik?!" tanya seseorang yang baru saja mendaratkan bokongnya di samping Luhan.

Luhan menoleh dan terkekeh, "Aku harus menyelesaikan ini jika ingin mendapatkan pertukaran pelajar di SMA nanti." Jawabnya dengan memasukkan laptop tersebut kedalam tas punggungnya.

SWEET PEA » Byun BaekhyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang