_Author POV_
Semifinal Liga Basket indonesia akhirnya digelar dengan format lima kali pertemuan untuk dua tim yang berebut tiket final. Jadi, setiap tim wajib mendapatkan tiga kemenangan tercepat untuk memantapkan diri di final. Brandon dan Jakarta Heroes mendapatkan lawan yang sedikit tidak diunggulkan tahun ini yaitu Galaxy Knight.
Meskipun demikian, mereka tidak sedikitpun mengendurkan kewaspadaan dan serangan. Coach Ryu yang memegang rekor belum terkalahkan semakin percaya diri dan gencar membuat pemainnya untuk memperpanjang rekor tersebut. Mereka akan berusaha mati-matian meraih tiga kemenangan beruntun.
Pasalnya, jika kemenangan beruntun itu didapatkan maka Jakarta Heroes memiliki waktu yang cukup banyak untuk mempersiapkan diri di final. Selain masalah strategi, mereka juga memiliki waktu untuk pemulihan tenaga. Brandon yang berambisi untuk meraih gelar rookie mendapat suntikan semangat dari rekan-rekannya.
Bahkan mereka dengan sukarela membantu Brandon mewujudkan mimpinya tersebut. Tidak secara terang-terangan namun itu semua dilakukan saat pertandingan terjadi, seperti umpan matang yang kerap diberikan oleh Gandy. Atau jam pertandingan yang ditambah oleh Coach Ryu, membuat Brandon semakin padu dengan barisan punggawa Jakarta Heroes.
Tidak ada waktu bersenang-senang apalagi sekedar memikirkan masalah hatinya yang belum juga mantap untuk sebuah percintaan. Namun, Dea yang memang sedang dekat dengan Brandon juga terus memberikan dukungannya. Keduanya memang tidak bertemu karena kesibukannya masing-masing meskipun berada dalam satu kota yang sama.
Brandon yang terus menambah porsi latihan dan Dea yang harus mengulas fakta-fakta dibalik perjalanan Liga Basket Indonesia musim ini. Tapi hubungan melalui telepon tetap dilakukan hanya sekedar menanyakan kabar masing-masing.
Hingga hari itu tiba yaitu pertandingan semifinal antara Jakarta Heroes dan Galaxy Knight. Banyak pihak yang menyayangkan pertandingan tersebut karena kedigdayaan Jakarta Heroes atas lawannya. Di pertandingan pertama itu mereka menang telak dengan jarak skor yang cukup jauh. Membuat banyak pihak sudah bisa memprediksi siapa yang akan masuk babak final.
Prediksi tersebut tidak salah, karena jakarta berhasil meraih tiga kemenangan beruntunnya untuk melaju ke final. Pencapaian itu sekaligus memantapkan diri sebagai tim yang belum pernah kalah hingga final.
Kini mereka tinggal menunggu antara Mahardika Jaya yang dihuni Aldi Manurung dan juga salah satu tim yang dulu hampir merekrut Brandon melawam Garuda Muda. Sebagian orang menilai jika pertandingan semifinal itu lebih menarik karena kedua tim sama-sama sudah mengoleksi dua kemenangan. Ini pertandingan terakhir sekaligus penentuan, siapa tim yang lebih berhak menjadi lawan bagi Jakarta Heroes.
Para pemain Jakarta Heroes kini juga turut melihat langsung pertandingan itu, untuk menentukan strategi yang akan dipakai untuk menghadapai salah diantara mereka nantinya. Pemain yang telah memiliki keluarga juga mendapat keistimewaan untuk mengajak anak dan istrinya ikut dalam menonton pertandingan itu.
Dea yang kebetulan bertugas sebagai salah satu reporter mendapat tempat khusus dan dia pun ditemani oleh Brandon. Meskipun harus fokus, tapi Dea juga masih bisa berdiskusi dengan Brandon tentang kekuatan tim-tim itu.
"Menurut kamu siapa yang bakal maju ke final?" Dea membuka pembicaraan.
"Sedikit sulit diprediksi sebenernya kalau liat pertandingan mereka di semifinal ini. Tapi mungkin faktor mental lebih berpihak ke Mahardika," Brandon mengungkapkan pendapatnya.
"Aku setuju, pemain Mahardika lebih punya mental bagus buat pertandingan penentuan. Tapi liat Garuda tahun ini bener-bener keren. Kekuatan mereka tak terduga," Dea menimpali.
Brandon menganggukan kepalanya kemudian bersorak saat salah satu pemain Mahardika berhasil melakukan tembakan tiga angka. Dea langsung mengalihkan perhatian ke lapangan dan ikut bertepuk tangan. Sebagai seorang reporter tentu penulisannya tidak boleh terlihat ada keberpihakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Buzzer Beater [END]
ChickLit[SINOPSIS] - Terbiasa bersama sejak kecil membuat rasa sayang antara Brandon dan Bianca tumbuh menjadi benih-benih cinta. Sayangnya kebersamaan itu tidak bisa begitu saja terjalin akibat banyaknya perbedaan pemikiran dan sebuah trauma. Hampir setiap...